Ikan jelawat membutuhkan kadar oksigen terlarut tinggi, sehingga hanya bisa hidup di lingkungan yang masih terjaga ekosistemnya. Bagi masyarakat setempat, jelawat bukan sekadar bahan pangan, tetapi sudah menjadi bagian dari budaya kuliner.Â
Tidak heran jika harga ikan ini relatif stabil dan permintaannya tetap tinggi di pasaran.
Bagi saya pribadi, menikmati ikan jelawat di Pangkalan Bun bukan hanya sekadar makan siang biasa. Ini menjadi pengalaman kuliner yang memperkaya perjalanan, mempertemukan saya dengan cita rasa khas Kalimantan yang belum pernah saya temukan di tempat lain.
Rasa gurihnya, teksturnya yang lembut sekaligus renyah, serta nilai budaya yang melekat di baliknya membuat ikan jelawat layak disebut sebagai salah satu kekayaan kuliner Nusantara.
Jadi, bila suatu saat berkesempatan singgah ke Kalimantan Tengah, cobalah ikan jelawat. Siapa tahu akan jatuh hati pada rasa istimewa dari ikan khas sungai-sungai Kalimantan ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI