Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tidak Dapat Hotel Saat Berlibur ke Yogyakarta, Coba Homestay dan Guest House Saja

28 Desember 2022   09:00 Diperbarui: 28 Desember 2022   21:13 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamar di guest house (foto: dokumentasi pribadi)

Yogyakarta masih menjadi destinasi wisata favorit untuk menghabiskan masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jumlah wisatawan yang berlibur ke Kota Gudeg pada liburan akhir tahun 2022 ini menurut data Dinas Perhubungan DIY diperkirakan mencapai 4 hingga 5 juta orang.

Liburan akhir tahun ini membuat hampir semua hotel di Yogyakarta penuh, baik hotel berbintang maupun non-bintang.

Pilihan akomodasi selain hotel yang dapat menjadi alternatif adalah homestay dan guest house. Dua istilah ini kerap dimaknai serupa secara umum karena basisnya adalah rumah, namun sejatinya terdapat perbedaan yang menarik untuk dipahami.

Lalu apa bedanya antara kedua akomodasi tersebut?

Homestay

Yogyakarta sebagai kota wisata memiliki banyak homestay yang dikelola dengan baik, bahkan profesional. Dengan harga yang terjangkau, tamu yang menginap akan mendapatkan layanan yang baik dan memuaskan.

Homestay pada dasarnya adalah rumah tinggal yang menyewakan sebagian kamarnya untuk penginapan kepada tamu. Tamu yang menginap bahkan bisa untuk durasi yang panjang (long staying guest).

Di salah satu homestay yang lokasinya strategis dekat dengan Tugu Yogyakarta, menyediakan berbagai fasilitas yang tergolong lengkap. Homestay yang nyaman ini menyediakan kamar dengan AC, TV, kamar mandi dalam, dan wifi.

Selain itu tersedia juga ruang makan dan fasilitas dapur yang dapat digunakan oleh tamu.

Ruang makan di homestay (foto dokumentasi pribadi)
Ruang makan di homestay (foto dokumentasi pribadi)

Dapur di homestay (foto: dokumentasi pribadi)
Dapur di homestay (foto: dokumentasi pribadi)
Uniknya sang pemilik menyediakan ‘kantin kejujuran’ dengan menyediakan mie instant, telur, dan nasi putih yang dilengkapi dengan daftar harga. “Tamu dapat membelinya dengan menaruh uang di toples yang telah disediakan”, ujar Nadia, pemilik homestay.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun