Mohon tunggu...
Yustina Septiyarini
Yustina Septiyarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jogja dan saya juga berasal dari jogja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Angkringan Yogyakarta

6 Mei 2024   15:07 Diperbarui: 6 Mei 2024   16:16 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dongengkopi.id

Angkringan memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Yogjakarta. Tentunya ini sejalan dengan potongan kalimat “Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan” yang dituliskan oleh salah satu sastrawan Joko Pinurbo.

Oleh: Yustina Septiyarini

Kompasiana – 6 Mei 2024

Sejarah Angkringan

Jika mendengar kata angkringan, tentu kita akan berfikir jika angkringan berasal dari kota Yogyakarta. Namun hal tersebut kurang tepat, angkringan pertama kali justru berasal dari Klaten, Jawa Tengah.

Angkringan berasal dari kata “angkring” yang dalam bahasa jawa berarti tempat jualan makanan dengan cara dipikul. Secara garis besar kata “angkring” juga dapat kita artikan sebagai makanan yang dibawa menggunakan gerobak dorong.

Angkringan pertama kali didirikan oleh seorang laki-laki bernama Karso yang berdomisili di klaten. Namun kala itu, ia belum menggunakan kata angkringan dan hanya sebatas berjualan dengan cara dipikul.

Lambat laun, kesuksesan Karso memberikan inspirasi bagi banyak orang termasuk Pairo. Pairo mulai berjualan sekitar tahun 1950an. Pada awalnya, pairo juga berjualan dengan cara berkeliling, namun lambat laun ia memilih untuk menetap di dekat stasiun tugu.

Angkringan di Yogyakarta saat ini

Saat ini, banyak sekali angkringan yang ada di yogyakarta. Angkringan menjadi salah satu sumber penghasilan. Banyak masyarakat Jogja yang menggantungkan hidup dari angkringan. Bahkan dari beberapa penemuan penulis, setidaknya dalam satu desa terdapat satu hingga dua angkringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun