Mohon tunggu...
Yusti Masmagribi
Yusti Masmagribi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yusti Masmagribi

Mahasiswa sejarah peradaban Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasionalitas Agama

8 November 2021   10:36 Diperbarui: 8 November 2021   10:38 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Awal mula ajaran islam yang pertama kali di bawakan oleh risalah nabi Muhammad SAW adalah ajaran tentang keyakinan atau biasa di sebut ilmu tauhid, orang orang pada masa nabi Muhammad SAW sangat melenceng bahkan jauh dari ajaran islam dan fitrahnya dengan menyembah yang bukan seharusnya dan semestinya, seolah olah akal mereka tak berfungsi bahkan tertutup untuk memikirkan suatu hal yang berfikir jernih bagaimana bisa, patung yang di buat dari tangan mereka sendiri di jadikan tuhan kemudian di sembah sembah dalam pola piker mereka yaitu menjadi maha dari segala maha ? 

kemudian rosulullah SAW berdakwah dan alhamdulillah bisa di katakana sukses karena masyarakat arab terdahulu yang asal mulanya menyembah patung atau berhala menjadi penyembah tuhan yang maha Esa, akan tetapi muncul problem problem yakni, setelah mereka beriman kepada tuhan dan mengesakannya, fitrah terberi yaitu akal mereka yang di cerahkan oleh wahyu alam hal ini ada dua hal yang di makudkan Al qur'an dan Hadist yang kemudian akan bertentangan dengan wahyu yang secara tekstual sangat berbeda dengan akal dan kemampuan untuk berfikir 

 Dari sini muncul mazahab mazhab dan ilmu kalam, yang menyangkut akan pembahasan manusian akan bertanggung jawab atas perbuatannya atau tidak, kemudian memunculkan dua kutub : qodariyyah dan jabariyyah ada banyak sisi yang mendukung kutub pertama dan ada di sisi lain yang membenarkan perihal jabariyah, perse;isihan ini menjadi ketertumpukan perdebatan yang melebar tentang keadilan tuhan dan lahirlah beberapa mazhab menurut Muhammad Abu Zahra hal demikian tidak laen dari sebuah perpolitikan pada masa itu, pasca terbunuhnya Khilafah Ustman Bin Affan di tangan pembela tahkim

 Hadirlah ilmu filsafat setelah kurang lebih lamanya satu abad setelahnya ke dalam dunia islam sejauh yang tercatat oleh sejarah pertama kali mazhab yang mempelajari filsafat ialah mu'tazilah pada masa kemimpinan daulah abassiyyah mu'tazilah mazhab terpopuler. Khalifah yang mempelajari, menggunakan dan memakai mazhab mu'tazilah di catat oleh sejarah bahwa sangat tidak adil kepada para ulama yakni terlihat Ketika menjadi seorang pemimpin salah satunya kepada Ahmad ibnu hambl yang pernah masuk bui atas sikap ketidak percayaan bahwa al qur'an adalah makhluk. 

Mengenal Rasionalitas Muhammad Abduh

Di ketahui oleh para ilmuan yang berintelektual pada abad 20 dan 21, nama Abduh tidak asing pada masa itu yang merupakan salah seorang pioneer dalam Gerakan pembaharu islam sehingga kehadiran beliau Muhammad Abduh sangat menginspirasi generasi sesudahnya untuk mengambil power semangat yang bekobar seperti Muhammad Abduh. 

Bahwa umat islam sudah lama termakan terdoktrin pola pikir mitos mitos yang irasioanal dengan begitu umat islam akan tertinggal dan hanya ketercipung pada dunia dan ajaran itu itu saja ( intelektual ) dan sangat berbeda dengan bangsa barat yang betitu germelang pola piker yang modernnya padahal ajaran islam sangat menginspirasi dalam kemajuan kini berubah menjadi akan hilang pada fungsinya 

Gerakan Muhammad Abduh memiliki tujuan untuk melengserkan pemikiran ( khurafat ) yang menyebabkan buntu untuk berfikir yang lebih luas lagi, Hal itu sangat mempengaruhi kemunduran ummat islam yang kemudian tidak akan maju di karenakan tidak memaksimalkan rasio yang di miliki, mereka lebih percaya ajaran terdahulu dari pada akalnya mereka pula hanya ikut ikutan atau biasa di sebut taklid dari pada mempercayai pendapat diri sendiri, salah satu dakwah Muhammad Abduh ialah mengajak untuk menghargai pendapat diri sendiri dari pada hanya ikut ikutan tanpa mengetahui hal dan sebabnya 

Dalam kajian islam modern, kemungkinan besar menilai Muhammad Abduh sangat radikal di dalam tata cara pola berfikir atau rasionya. Akan tetapi Muhammad Abduh sangat menghargai sehingga membutuhkan referensi pemecahan masalah dengan membaca literatur terdahulu, prinsip Muhammad Abduh ada dua hal yang harus di tegakkan dan jangan sampai terampas kebebasan berkehendak dan kebebasan berpendapat dan berfikir, meskipun secara spesifik Muhammad Abduh tidak menjelaskan metode apa terkait rasionya akan tetapi kita dapat mengetahui di dalam penjelasan karya karyanya dan kita dapat mendalam pemikiran Muhammad Abduh di dalam 3 ranah seperti : Tuhan dan Wahyu

Tuhan

Mustahil adalah seusatu yang tidak akan pernah ada entah dari sebuah hal yang nyata maupun pola berfiki kita, dalam hal yang nyata tidaklah mungkin allah berkaki atau bertangan dan pada pola piker kita tidaklah mungkin kita membayangkan allah dengan batas kemampuan yang kita dapat misal allah memilik rumah untuk tempat tinggal. Jika kita mampu untuk membayangkan hal itu akan tetapi bukan lah allah yang sesungguhnya. Kita sangat membutuhkan alaisis rasio guna menjadi patokan cara berfikir dalam hal yang menurut kita aneh 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun