Mohon tunggu...
CALON SARJANA
CALON SARJANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAI Syarifuddin (KKN Kelompok 9 2022)

AKUN INI SANGAT RAHASIA! CEK KALAU GAK PERCAYA.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bukan Main! Hanya Punya 2 Pohon Durian, Warga Kaliuling Ini Dapat Omzet Puluhan Juta

25 Oktober 2022   23:07 Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:36 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri./KKN Desa Kaliuling 2022

Kelompok 9 - Pada hari Senin tanggal 17 Oktober 2022 tepat di jam 04.00 sore saya, Abdul Ghofur (mahsiswa KKN IAI Syarifuddin 2022 desa Kaliuling) pergi ke dusun krajan atau sering disebut tetelan desa Kaliuling kecamatan Tempursari. 

Pada saat di tengah perjalanan saya bertemu dengan warga sekitar yang bernama bapak khotib tengah duduk di pinggir jalan sembari mencari rumput untuk hewan ternaknya. 

Beliau mempersilahkan saya untuk snggah ke rumah beliau yang berada di bawah lereng gunung. Sesampainya di sana, saya dipersilahkan untuk duduk dan dihidangkan makanan khas Kaliuling serta kopi oleh istri beliau.

Di sisi lain, saya juga telah mendapat informasi tentang dusun tetelan atau Krajan dari warga bernama Bpk. Hasan yaitu tentang data penduduk warga di desa Kaliuling tersebut. 

Bapak Hasan menjelaskan bahwa di dusun tersebut terdapat 33 Keluarga. Agar lebih kuat, saya pun menanyakan kembali info itu kepada P. Khotib di saat berkunjung di kediamannya, dan P. Khotib juga membenarkan informasi tersebut.

"iya le di sini memang ada 35 KK dalam satu dusun tetapi untuk wilayahnya ini cukup luas karena posisi rumah yang tidak begitu berdekatan," kata bapak Khotib kepada mahasiswa KKN IAI Syarifuddin 2022 (Abd. Ghofur).

Selain itu, beliau juga bercerita bahwa di dusun tetelan kaliuling ini mayoritas petani kopi, cengkeh, dan salak. Namun, ada juga beberapa yang memiliki kebun durian. Beliau menjelaskan adanya hujan yang berkepanjangan mulai dari bulan Agustus hingga saat ini sangat mempengaruhi pendapat warga sekiatar. 

Maka dari itu, banyak yang mengalami kesulitan ekonomi sebab kurangnya pemasukan dengan tidak adanya panen pada saat ini yang mana hujan turun terus-menerus setiap hari. 

Lebih lanjut, selama musim hujan bapak khotib sehari-harinya hanya mencari pakan ternaknya karena untuk bertani pun terhalang oleh hujan. menurut beliau selama musim hujan ini pendapat yang dimiliki hanya mengandalkan hasil tani cengkehnya saja. 

Karena untuk kopi tidak bisa di panen karena minimnya panas. Sekalipun dipanen akan sangat murah harganya ketika dijual karena kondisi cengkeh basah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun