Mohon tunggu...
Kang Yusril
Kang Yusril Mohon Tunggu... BELUM/TIDAK BEKERJA -

Fa inna ma'al 'usri yusra Inna ma'al 'usri yusra.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

All England 2014 "Gelar Perdana dan Hattrick"

10 Maret 2014   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:06 2706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_318094" align="aligncenter" width="508" caption="All England 2014, bwfbadminton.org"][/caption] Badminton All England Championship 2014 telah usai digelar. Memasuki penyelenggaraan yang ke 104 ini, banyak fakta unik dan sungguh-sungguh terjadi khususnya bagi wakil Merah-Putih, Indonesia. Dua gelar berhasil diamankan oleh dua pasang wakil Indonesia yang berlaga dipartai puncak, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Final partai kedua memainkan sektor ganda putra antara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (unggulan satu) melawan ganda Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (unggulan dua) sungguh menyajikan pertandingan kelas dunia. Final ganda putra sesuai dengan skenario yang memertemukan pemain penghuni rangking satu dunia dengan rangking dua dunia. Game pertama berlangsung sengit. Kejar-kejaran angka terus terjadi bagi kedua pasang pemain ini. Hingga kedudukan 16-16. Namun Hendra/Ahsan sempat mencapai game poin duluan 20-16, namun ganda Jepang ini berhasil mencuri 3 poin hingga kedudukan 20-19. Smes Hendra ke arah Hiroyuki Endo gagal dikembalikan dengan sempurna sehingga  game pertama pun berhasil diamankan oleh mereka dengan skor dramatis, 21-19.

Game kedua, pasangan Indonesia sempat memberikan harapan gelar juara bagi Indonesia saat unggul 9-5 diawal game kedua, namun ganda Jepang berhasil menyamakan skor saat kedudukan 11-11. Selisih poin kedua pemain hanya terpaut satu poin hingga skor 17-17. Tiga poin beruntun didapatkan pasangan ganda Indonesia, membawa mereka match poin 20-17. Pada kedudukan 20-17, satu sambaran shutlekock dari Ahsan dianggap out oleh hakim garis. Ahsan/Hendra pun meminta wasit untuk menayangkan ulang, namun panitia yang bertugas mengambil keputusan bahwa shutlekock out, poin pun menjadi 20-18. Dropshot silang Ahsan ke sisi kiri lawan masih melebar ke luar lapangan sehingga kedudukan menjadi 20-19. Satu pengembalian shutlekock Kenichi Hayakawa yang  membentur net sekaligus memastikan gelar juara bagi Hendra/Ahsan dan gelar perdana All England mereka, dengan skor 21-19.

Bagi kedua pasang ini, gelar ini merupakan gelar perdana mereka di musim pembuka 2014. Serasa lengkap sudah gelar bagi Hendra Setiawan. Hampir semua gelar bergengsi telah ia torehkan, seperti Emas Olimpiade, emas kejuaraan dunia, emas Asian Games, emas SEA Games, dan berbagai gelar superseries, dan gelar superseries premier. Skor akhir melawan ganda Jepang diturnamen All England ini berakhir dengan skor kembar, 21-19 dan 21-19. Mungkin bagi Hendra Setiawan ini seakan menjadi kado istimewa buat anak-anaknya yang juga kebetulan lahir kembar. Selamat buat Hendra/Ahsan. Bravooo!

[caption id="" align="aligncenter" width="558" caption="foto: badmintonindonesia.org"][/caption]

Partai terakhir memainkan partai ganda campuran yang memertemukan juga penghuni rangking satu dunia melawan rangking dua dunia antara Zhang Nan/Zhao Yunlei (CHN) melawan ganda terbaik Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Partai final All England tahun ini merupakan partai ulangan final tahun lalu. Saat itu, Owi/Butet (sapaan akrab Tontowi/Liliyana) menang dua games langsung.

Game pertama berlangsung sengit. Kedua pemain berusaha untuk tanpil menekan dan selisih poin hanya terpaut satu poin saja. Interval game pertama ditutup dengan skor 11-10 untuk keunggulan Owi/Butet. Kejar-kejaran angka terus berlanjut hingga skor 12-12. Namun setelah itu, Owi/Butet tidak terbendung lagi perolehan poin mereka. Game pertama ditutup dengan skor yang meyakinkan dengan skor 21-13 untuk Owi/Butet.

Memasuki awal game kedua, Owi/Butet tidak memberikan kesempatan kepada ganda China untuk mengembangkan permainan mereka. Owi/Butet berusaha untuk tampil menekan diawal game. Interval game kedua ditutup dengan skor 11-7. Masih pada pola permainan yang sama diawal game kedua, Owi/Butet semakin meninggalkan pasangan ganda China dalam perolehan poin. Owi/Butet mencapai match poin duluan saat skor 20-15, namun ganda China memerkecil perolehan poin mereka menjadi 20-17. Game kedua ditutup dengan skor 21-17 untuk kemenangan Owi/Butet setelah pengembalian shutlekock Zhang Nan membentur net.

[caption id="" align="aligncenter" width="680" caption="Tontowi Ahmad - Liliyana Natsir, Tribunnews.com"]

Tontowi - Liliyana
Tontowi - Liliyana
[/caption]

Gelar All England tahun ini adalah gelar ketiga mereka secara beruntun di kejuaraan yang sama. Tahun 2012 silam, Owi/Butet meraih gelar perdana mereka di All England saat difinal mengalahkan ganda Denmark Thomas Layborn/Kamilla Ryther Juhl dengan skor 21-17 dan 21-19. Tahun 2013, Owi/Butet memerpanjang gelar kedua mereka saat difinal mengalahkan ganda China, Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan skor 21-13 dan 21-17. Kini ditahun 2014, mereka menciptakan gelar hattrick mereka juga menghadapi lawan yang sama ditahun lalu dan dengan skor yang sama 21-13 dan 21-17. Selain lawan dan skor yang sama, ternyata durasi pertandingan juga sama, 42 menit dan semuanya diselesaikan dengan dua games langsung. Ditahun 2012, juga diselesaikan dengan waktu 43 menit, terpaut satu menit. Kebetulan? Itulah fakta yang terjadi.

Gelar hattrick yang ditorehkan Owi/Butet menempatkan mereka sebagai pemain pertama ganda campuran  yang menciptakan hattrick gelar All Englad beruntun di era 2000an. Nampaknya gelar ini akan susah untuk disamakan oleh pemain dari negara lain, apalagi pemain Indonesia lainnya. Selamat kepada Owi/Butet atas gelar hatricknya. Bravooo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun