Mohon tunggu...
Yusnaeni
Yusnaeni Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

https://yusnaeni.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Keisengan yang Berbuah Manis

10 Agustus 2019   23:53 Diperbarui: 11 Agustus 2019   01:44 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susur sungai bersama DBA 2. Foto: dok. Danone.

Akan ada sebuah keisengan yang berbuah manis, membawa keberkahan dalam hidup. Bagi saya keisengan itu adalah menulis dan ikut serta dalam program Danone Blogger Academy (DBA) 2018.

Kalau tak salah ingat, sekitar Agustus 2018, ada iklan lewat di instagram saya. Dari akun Kompasiana. Infonya tentang program pelatihan menulis ala jurnalisme warga, fotografi, video blogging dan media sosial. Pelatihan akan diampu oleh pakar dan praktisi ahli di bidangnya. Peserta yang lolos juga berkesempatan mengikuti field trip ke daerah binaan CSR Danone Group Indonesia di Klaten.

Saya kalau ada info pelatihan dan jalan-jalan gratis, antusias sekali. Maklum kantong tipis, tapi keinginan belajar sambil traveling tak tertepis. Jempol pun otomatis menyentuh layar handphone bertuliskan "tinggal 2 hari penutupan pendaftaran peserta DBA 2018" itu.

Intruksi dalam poster, untuk segera mendaftar di microsite.kompasiana.com/danonebloggeracademy. Saya klik, lalu muncul kotak data diri yang harus diisi. Dari nama, tanggal lahir, hingga link media sosial.

Di kolom selanjutnya ada kewajiban mencantumkan URL blog pribadi dan artikel bertema nutrisi/kesehatan/lingkungan yang pernah ditulis. Saya ingat, pernah menulis artikel tentang kesehatan dan lingkungan. Tapi bukan di blog pribadi, melainkan blog kantor.

Saat itu website kantor sedang mengalami gangguan. Sudah beberapa tahun, kami terputus kontak dengan pembuat web. Sementara web dibuat dengan bahasa yang tidak familiar bagi para programmer di Indonesia. Saya lihat laman blog masih berfungsi. Tapi tak ada lagi yang mengisi.

Karena saya suka menulis, maka saya iseng unggah artikel di sana. Ternyata banyak yang baca. Pengunjung website, larinya ke blog untuk mendapatkan informasi mengenai program tempat saya bekerja itu.

Konten yang saya tulis biasanya seputar kegiatan relawan dan hal-hal yang sedang ramai dibicarakan saja. Nah, kira-kira November 2017, saya pernah menulis tentang Aina Fisabila, salah satu relawan yang membuat gerakan EMCEKAQU yaitu program yang fokus pada pemberantasan pembuangan air besar di area terbuka di Provinsi Banten.

Aina adalah mahasiswi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Ia tergerak membuat program ketika sedang bertugas mengajar di Desa Lebak.

Di sana, rumah-rumah tak memiliki jamban. Warga memilih BAB sembarangan di kebun dan sungai. Dampak negatifnya tak hanya mencemari lingkungan tapi juga memengaruhi kesehatan khususnya anak-anak.

Aina kemudian rajin berkunjung ke Lebak, memberikan sosialisasi juga pemberdayaan ekonomi yang keuntungannya untuk membangun MCK. Pada 17 November, ia mendapatkan kesempatan Ke Belgia untuk mempersentasikan project-nya, mengikuti workshop peningkatan sanitasi, community engagement dan social enterprise.

Berikutnya di Februari 2018, saya menulis tentang masalah Sampah. Saya bercerita tentang dampak sampah yang mengancam kehidupan manusia.

Di tahun 2005, terjadi bencana longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Jawa Barat. Bencana tersebut menyebabkan sekitar 150 orang meninggal dunia.

Mayoritas korban adalah penduduk di sekitar TPA yang bekerja sebagai pemulung. Penyebab longsor diduga karena curah hujan yang sangat tinggi serta ledakan gas metana (CH4) yang terangkap dalam timbunan sampah.

Peristiwa tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) sebagai langkah untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (reduce, refuse, dan recycle) dalam pengelolaan sampah.

Saya putuskan untuk mendaftarkan kedua artikel ini. Tentu saja iseng, tak punya ekspetasi apa-apa. Lolos syukur, enggak ya sudah.

Pengumuman 20 peserta terpilih pada September 2018.
Pengumuman 20 peserta terpilih pada September 2018.
Beberapa kemudian, peserta yang lolos diumumkan. Saya sempat lupa, hingga dering telepon Kompasiana sore itu mengingatkannya kembali. "Dengan Yusnaeni? Apakah pernah mendaftar Danone Blogger Academy?" Saya iseng menjawab "iya".

Pihak Kompasiana memberi tahu jika saya terpilih menjadi peserta DBA. Katanya sih terpilih dari 600 ratus-an orang yang mendaftar lalu tersaring hanya 20 blogger. Setelah percakapan usai, saya baru mengecek. Ternyata benar, saya pernah mendaftar dan nama saya ada di daftar peserta yang lolos.

Menurut panitia penyelenggara, DBA merupakan program hasil kerja sama Danone dengan Kompasiana. Tujuan diadakannya program ini adalah untuk memberikan pengayaan kepada blogger seputar nutrisi dan kesehatan demi terciptanya konten kesehatan ala warga yang berkualitas. Rangkaian kegiatannya ada empat tahap, yaitu akademi menulis, field trip, pembuatan karya, dan graduation.

Berkenalan dengan Para Blogger dan Influencer

Keluarga baru DBA 2. Foto: dok. Danone.
Keluarga baru DBA 2. Foto: dok. Danone.
Akademi menulis akhirnya tiba. Ada 20 peserta terpilih yang akan menerima materi dari sejumlah akademisi, praktisi dan profesional. Materi diberikan pada tiga kali pertemuan, Sabtu dan Minggu (29 & 30 September 2018) dan Sabtu (6 Oktober 2018).

Hari pertama pertemuan, peserta terpilih diwajibkan untuk memperkenalkan diri. Ternyata mereka adalah para blogger dan influencer social media dengan banyak follower. Ada juga yang telah menulis buku: Mas Pringadi Abdi Surya dengan bukunya yang berjudul Phi dan Mbak Lutfiah Hayati dengan bukunya berjudul Harmoni Semesta.

Saya menjadi peserta terakhir yang memperkenalkan diri. Minder, perasaan ini yang saya rasakan ketika tahu latar belakang teman-teman. Saya ngeblog cuma iseng dan saya bukan influencer. Jumlah follower Instagram saya hanya 600. Juga belum pernah menulis buku. Tapi, mengenal mereka memacu saya untuk rajin berkarya dan lebih percaya diri.

Dapat Informasi Soal Gizi

Sebelumnya saya pikir, tiga hari workshop hanya akan diisi dengan bagaimana membuat konten yang apik. Ternyata panitia mendatangkan Direktur Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI Ir. Doddy Irwandy, Dokter Spesialis Anak subspesialis Ahli Gizi Klara Yuliarti, dan Guru Besar Gizi Masyarakat Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS.

Ir. Doddy dan dr. Klara menyampaikan soal permasalahan gizi di Indonesia yang cukup memprihatinkan. Angka penderita stunting dan gizi buruk masih besar. Padahal Indonesia negeri kaya dengan sumber protein yang melimpah. Menurut mereka, bukan masalah kaya atau miskin seseorang, tetapi pengetahuan masyarakat Indonesia terkait pemenuhan nutrisi memang masih sangat minim.

Saya termasuk orang yang tak paham tentang gizi. Baru tahu, setiap kali makan, dalam satu piring sebaiknya terdapat karbohidrat, protein, dan vitamin, seperti nasi/kentang, sayur, lauk (ikan, daging-dagingan, tempe, tahu, telur) dan buah-buahan. Jujur, selama ini saya makan hanya untuk kenyang. Tidak memerhatikan gizi yang terkandung dalam masakan. Sejak itu saya bertekad untuk merubah pola makan. Apalagi saya ini perempuan yang kelak akan menjadi seorang ibu.

Sadar Pentingnya Air Bagi Tubuh

Saya adalah orang yang paling malas untuk minum. Banyak bekerja di dalam ruangan, duduk depan laptop, jarang gerak dan tak merasa haus. Sesampainya di rumah, tubuh lelah. Rasanya ingin segera tidur.

Akhirnya saya lupa minum dengan takaran yang dianjurkan. Pantas setiap bangun tidur, tubuh terasa lemas. Sulit konsentrasi dan mudah mengantuk saat bekerja.

Beruntung, DBA mendatangkan Dr. Diana Sunardi, M. Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Medik RSCM. Ia menjelaskan tentang pentingnya hidrasi untuk tubuh. Menurutnya kekurangan air mineral akan berdampak pada kesehatan dan aktivitas sehari-hari. Dan saya sadar untuk tidak malas minum.

Belajar Nulis, Motret, Nge-Vlog dan Kelola Medsos

Ini dia sesi yang ditunggu-tunggu. Belajar menulis, fotografi dan bikin video. Pematerinya keren-keren. Ada fotografer senior Harian Kompas Arbain Rambey, Konten Kreator Meizal Rossi, Digital Strategic dan Influencer Jonathan End, Editor in Chief Kompas.com Wisnu Nugroho, dan Founder Kompasiana Kang Pepih Nugraha.

Jalan-Jalan Ke Klaten

Field trip ke Pabrik Susu SGM. Foto: dok. Danone.
Field trip ke Pabrik Susu SGM. Foto: dok. Danone.
Setelah menyelesaikan rangkaian akademi, kami diajak field trip ke pabrik AQUA dan susu SGM. Di sana kami menyaksikan proses pembuatan produk. Danone Group sangat menjaga mutu produk-produknya dan kesejahteraan karyawannya. Kami juga diajak mengunjungi desa binaan Danone berupa pengelolaan sampah dan peternakan susu sapi perah. Kami belajar bagaimana sampah bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Liputan Demi Karya Akhir

Semua peserta DBA 2 wajib membuat satu karya akhir untuk mengaplikasikan materi yang didapat selama Akademi Menulis. Temanya tentang kesehatan/nutrisi/lingkungan. Tulisan berupa reportase, bisa juga opini, feature dan tips. Saya memilih feature. Topik yang saya ulas tentang pernikahan dini yang berdampak pada tingginya angka penderita stunting pada anak.

Kami harus mempersentasikan rencana karya akhir kepada para mentor. Setelah disetujui kami baru boleh melakukan reportase dan menulis. Topik saya disetujui, dan diizinkan untuk melakukan reportase dan menulis.

Demi karya akhir yang bagus, saya pergi ke Banten. Di sana banyak pernikahan di bawah umur dan anak-anak penderita stunting maupun gizi buruk.

Laiknya Kuliah, Kami Di Wisuda

 

Para peserta DBA 2 diwisuda dan dinobatkan sebagai Blogger Nutrisi. Foto: dok. Danone.
Para peserta DBA 2 diwisuda dan dinobatkan sebagai Blogger Nutrisi. Foto: dok. Danone.
Laiknya kuliah, DBA bukan sekadar ajang pemilihan blogger terbaik. Tapi kami harus hadir di kelas, belajar dengan para mentor, lalu membuat karya akhir.

Setelah karya akhir selesai, kami di wisuda. Boleh bawa keluarga dan para mentor datang memberi kami selamat. Ada juga yang terpilih menjadi penulis terbaik, bak mahasiswa dengan prestasi "cumlaude". Di akhir acara kami dinobatkan sebagai blogger nutrisi yang bertugas menyebarkan informasi terpercaya tentang kesehatan/nutrisi/lingkungan.

Alhamdulillah, Menerbitkan Buku!

Rangkaian acara DBA tak selesai sampai di wisuda. Kami mendapat kabar bahagia, karya akhir DBA 1 dan DBA 2 akan dibukukan. Bukunya sudah di-launching Desember lalu, menjadi penutup akhir tahun yang membanggakan.

Akhirnya impian saya terwujud juga, meskipun hanya buku kumpulan karya akhir DBA, tapi saya sangat senang.

Begitulah keisengan demi keisengan yang berbuah manis. Mendapat teman baru, pengalaman yang tak terlupakan, wawasan yang bertambah, dan impian yang terwujud.

Ya ... siapa tahu, iseng-iseng menulis cerita ini, saya mendapat kesempatan field trip ke Bali. Saya ingin menularkan semangat keisengan berkarya yang bisa membawa berkah dalam hidup kepada peserta DBA 3. Karya tulis, fotografi, gambar, video, apapun itu. Pokoknya berkarya :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun