Aina kemudian rajin berkunjung ke Lebak, memberikan sosialisasi juga pemberdayaan ekonomi yang keuntungannya untuk membangun MCK. Pada 17 November, ia mendapatkan kesempatan Ke Belgia untuk mempersentasikan project-nya, mengikuti workshop peningkatan sanitasi, community engagement dan social enterprise.
Berikutnya di Februari 2018, saya menulis tentang masalah Sampah. Saya bercerita tentang dampak sampah yang mengancam kehidupan manusia.
Di tahun 2005, terjadi bencana longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Jawa Barat. Bencana tersebut menyebabkan sekitar 150 orang meninggal dunia.
Mayoritas korban adalah penduduk di sekitar TPA yang bekerja sebagai pemulung. Penyebab longsor diduga karena curah hujan yang sangat tinggi serta ledakan gas metana (CH4) yang terangkap dalam timbunan sampah.
Peristiwa tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) sebagai langkah untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (reduce, refuse, dan recycle) dalam pengelolaan sampah.
Saya putuskan untuk mendaftarkan kedua artikel ini. Tentu saja iseng, tak punya ekspetasi apa-apa. Lolos syukur, enggak ya sudah.
Pihak Kompasiana memberi tahu jika saya terpilih menjadi peserta DBA. Katanya sih terpilih dari 600 ratus-an orang yang mendaftar lalu tersaring hanya 20 blogger. Setelah percakapan usai, saya baru mengecek. Ternyata benar, saya pernah mendaftar dan nama saya ada di daftar peserta yang lolos.
Menurut panitia penyelenggara, DBA merupakan program hasil kerja sama Danone dengan Kompasiana. Tujuan diadakannya program ini adalah untuk memberikan pengayaan kepada blogger seputar nutrisi dan kesehatan demi terciptanya konten kesehatan ala warga yang berkualitas. Rangkaian kegiatannya ada empat tahap, yaitu akademi menulis, field trip, pembuatan karya, dan graduation.
Berkenalan dengan Para Blogger dan Influencer
Hari pertama pertemuan, peserta terpilih diwajibkan untuk memperkenalkan diri. Ternyata mereka adalah para blogger dan influencer social media dengan banyak follower. Ada juga yang telah menulis buku: Mas Pringadi Abdi Surya dengan bukunya yang berjudul Phi dan Mbak Lutfiah Hayati dengan bukunya berjudul Harmoni Semesta.