Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ditemani Waria di Malam Tahun Baru

6 Januari 2011   15:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:53 3403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara mengenai liburan di malam tahun baru dan di awal tahun baru akan banyak ragam cerita. Dari liburan ditingkatan nasional sampai mancanegara. Semuanya terangkum indah dan menarik untuk disimak. Kita bukan gayus yang mudah ke luar negeri dengan uangnya tapi setidaknya kita lebih berbahagia dengan apa yang kita miliki saat ini. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman liburan saya di malam tahun baru di kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Hiruk pikuk ibukota dan aktivitas kembang api akan saya lewatkan begitu saya memutuskan untuk berangkat ke lokasi ini. Salah satu lokasi yang akan saya kunjungi adalah Pantai Bagedur. Kecamatan Malingping memiliki pantai yang sangat indah, yaitu Pantai Bagedur dan pantai Pantai Binuangen yang merupakan daerah penghasil ikan terbesar di wilayah Malingping . Pantai sepanjang 12 km ini, banyak dikunjungi wisatawan di kala libur. menurut Wikipedia, Malingping terletak di  kabupaten Lebak, provinsi Banten. Sekitar 100 km jarak udara, atau sekitar 200 km jarak darat dari jantung kota Jakarta. Beribukota di Rangkas Bitung. Hari Jumat pukul 13.30 Saya berangkat bersama teman semasa kuliah dan istrinya serta saudara saya menuju pol Aja terminal khusus bus Aja yang berada di Tangerang. Kami menaiki Bus Kalideres –Merak menuju Terminal Pakupatan, Serang. Sekitar satu jam setengah perjalanan sampailah saya ke tempat di mana saya dijemput oleh sahabat saya yang bernama Cece Saputra di depan kampus Universitas Ageng Tirtayasa Serang Banten.Pukul 16 .00 saya dan kawan-kawan memulai perjalanan menuju lokasi. Dapat dipastikan pergi di hari itu sungguh sangat menyenangkan. Sejak SMA saya  tak pernah lagi mengunjungi daerah ini. Masih terbayang betapa kelima teman SMA saya bingung kenapa kalau setiap melewati pematang sawah saya selalu saja tercebur dan jatuh berkotor ria di sawah. Tercatat lebih dari sepuluh kali saya tak bisa berjalan lurus melewati pematang sawah dan selalu melenceng dan jebur.. jatuh terjerembab ke sawah berkotor ria. Aneh ya..? Rupanya saya memang pobia terhadap sawah. Nah kali ini saya tak kan pergi ke lokasi yang banyak sawahnya tapi menyengaja pergi ke tempat yang banyak air asinnya alias pantai. Saya rasa anda setuju bukan dengan keindahan pantai-pantai di malingping? Bagaimana dengan keadaan sekitarnya? Di kiri dan kanan jalan yang kebanyakan terlihat adalah tanah kosong bertanamkan pohon kelapa dengan beberapa rumah penduduk di sekitarnya. Daerah malingping yang memiliki keindahan-keindahan ini sepertinya baru diketahui sebagian kecil masyarakat kota besar, sehingga pembangunan disini pun baru seadanya. Selain itu ada perkebunan kelapa sawit yang membuat jalur yang saya lalui begitu indah.. Kata sahabat saya sawit itu menyedot air dan katanya juga daerah disekitar nya akan kesulitan air di musim kemarau. Jalur Alternatif yang Bikin Pusing... Kalau dari jakarta,naik semua bus jurusan merak,terus turun diterminal pakupatan serang. Tarif bus berbeda-beda tergantung darimana bus itu berasal. Kalau dari kampung Rambutan ongkos bus AC Ekonomi bertarif 17000 rupiah dan yang AC eksekutif s.d Rp 22 .000. Sedangkan yang bus biasa dibawah 15 ribu rupiah. Semuanya pasti akan mampir di terminal Pakupatan Serang Banten. Dari terminal serang kemudian naik mobil elf minibus jurusan Malingping tarifnya Rp 25 ribu saja. Bagi yang sering muntah dan perempuan hamil siap-siap pusing karena rutenya yang berkelok-kelok dan rusak. Ada dua jalur ke sana dan minibus ini melewati jalur yg lebih jauh dan jalan yag rusak...lama perjalanan 6-7 jam. Jalur yang bagus biasanya banyak dilalui oleh kendaraan pribadi karena baru dibuka setelah penjabat Bupati Lebak terpilih saat lalu. Di kota malingping juga ada hotel penginapan melati.tarifnya murah dibawah dua ratus ribu malah bisa lebih murah lagi. Ada banyak tempat wisata terutama pantai. Ada pantai yang tidak bisa dipakai renang karena ombaknya lumayan ganas, ada pantai yang hanya digunakan untuk memancing dan sebagainya. Memasuki Pantai Bagedur di malam tahun baru, macet pun dirasakan mobil kami bercampur dengan pengendara motor menjadi satu. Tarif masuknya cukup murah dimulai dari Rp 2000,00 (dua ribu rupiah) untuk motor sampai dengan 100 ribu untuk bus. Beruntung kami sudah memesan penginapan yang berada di dalam kompleks pantai ini. Jadi setelah sampai saya langsung rebahan setelah melewati 5 jam perjalanan dari terminal Pakupatan Serang. [caption id="attachment_83641" align="alignleft" width="640" caption="meriam aki dan nini bagedur (lokasi pantai bagedur)"][/caption] Disini ada cottage /penginapan dekat dengan pantai satu kompleks.tarif yang ac kisaran 300 ribu,yg tanpa ac dua kamar 200 ribu yg satu kamar 160 ribu.kalau tahun baru naik Rp 80 ribu. Waktu tahun baru semalam tarifnya 240 ribu. Ada fasilitas full musik semalaman suntuk  dan yang menariknya semua  penyanyi / biduannya bencong atau waria dan ada primadonanya loh, seperti katoey di Thailand sangat cantik. Sudah dua tahun ini grup waria menemani wisatawan setiap malamnya di Pantai Bagedur, terutama di malam pergantian tahun. Sambil rebahan terdengar suara alunan/nyanyian dangdut yang mneyemarakkan malam tahun baru sampai menjelang jam tiga pagi. Sambil ditemani count down dari bilik yang dihuni mayoritas waria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 dan 1 preeeetttttttttttttttttttttttttt bunyi terompet bersahut sahutan diiringi dengan suara ledakan kembang api di se antero pantai.Hampir satujam kemeriahan ini berlangsung . Pengalaman indah meski kualitas kembang apinya tak semeriah di kota-kota besar namun produk lokalnya tak memengaruhi suasana pergantian tahun baru. “Selamat Tahun Baru 2011” Ucapan saling memberi selamat dan semangat baru. Sambil menunggu kawan yang mengambil ikan kakap di pelelangan ikan, Saya dan herjono kawan saya menyambangi sumber suara yang tidak jelas yang sedang bernyanyi. Sejak datang ke lokasi ini saya mendengar suara yang sedikit berbeda dari biasanya. Suara biduan yang kadang terdengar merdu dan kadang terdengar berat. Dangdut is my music country... Bergoyang-goyang meliuk-liuk dan penuh dengan jogetan aduhai. Sampai saat itu saya berfikir mereka adalah penyanyi perempuan profesional. Setelah kami dekati ternyata...... perempuan jadi-jadian tapi asyik dan kami menikmati pertunjukan malam itu. Tentu saja kami hanya menonton karena saya pribadi trauma dengan waria. Menjelang jam tiga pagi , Saya dan kawan-kawan membakar ikan kakap yang lumayan besar hasil dari membeli di pelelangan ikan. Beraroma arang, ikan yang hanya di bumbui margarine dan kecap menjadi santapan kami di tahun baru dan tak lupa sambal khas malingping yang super pedas buatan tangan istri sang tuan rumah. Pedasnya melupakan kondisi cabai nasional yang merangkak naik di pasaran. Pukul 07 pagi suasana di penginapan sudah ramai…. Musik alunan dangdut remix menjadi pembangun tidur lelap kami dan sialnya baru diketahui kalau suara musik super keras ini berasal dari mobil pribadi tetangga kamar kami yang sebelumnya dikira dari tempat biduan waria itu berlangsung semalam. Sungguh primitif kelakuan tetangga kami satu ini! Berjalan-jalan menyusuri penginapan yang lumayan bersih.. tempat ini dilengkapi dengan kolam renang untuk anak-anak dan permainan semisal ayunan. Cukuplah bagi anak-anak bergembira. Di samping kolam renang mata saya terpaku pada sebuah monumen dan di atas monumen itu terdapat dua meriam kecil.Tertulis tempat wisata ini diresmikan tahun 1999 oleh M.Hassan. Pantai ini rupanya diambil dari nama tokoh masyarakat di sana. Meriam peninggalan Belanda yang laki-lakidinamai Aki Bagedur (1787) dan yang perempuan dinamaiNini Bagedur (1788). Berhubung tak ada nara sumber yang pas maka monumen ini akan saya tanyakan di lain waktu saya berkunjung ke tempat ini lagi. [caption id="attachment_83643" align="aligncenter" width="640" caption="prasasti pantai bagedur"]

12945012611935020793
12945012611935020793
[/caption] Pantai Bagedur begitu indah, pantainya luas dan ombaknya lumayan besar,makanya harus berhati-hati bila mau bermain di pantai tidak boleh melewati batas kemanan dan kenyamanan bermain-main air laut. Banyak yang mengatakan pantai selatan memang kurang aman untuk direnangi. Aktivitas pagi di pantai ini banyak di isi oleh muda-mudi yang mungkin semalam mereka menginap di lokasi ini. Selebihnya banyak yang bermain bola dan ada juga keluarga yang bersama kami asyik menikmati segarnya buah kelapa. Minum air kelapa di pagi hari pengalaman unik tersendiri bagi saya. Setelah itu kami mencoba menyusuri pantai ini sangat luas dan panjang. Berhubung saya ada bernadzar untuk mengunjungi pondok pesantren di Malingping maka jalan- jalan menyusuri pantai indah ini dicukupkan sampai pukul 10 pagi.Tak terasa sudah dua jam kami ada di pantai seoalah-olah waktu terasa singkat. Di Malingping Selain Bagedur ada juga pantai Binuangeun. pantainya bagus tapi garis pantainya kalah luas dengan Bagedur.dipantai ini indah dan sudah terkenal secara nasional. Ada juga pantai yang khusus untuk memancing saja lengkap dengan cottagenya yang lebih mahal dan biasanya untuk para pebisnis dan pejabat daerah yang menghabiskan waktu liburnya bersama keluarga tercinta. Ada lagi wisata khusus disatu pulau dan ini lebih mahal lagi  karena terkait transportasi antar jemput cottage dan akomodasi lainnya. Tapi semuanya masih terjangkau oleh kita kok. Wisata Daerah lainnya Di Bayah sebelum belok menuju ke Pembangkit listrik tenaga uap pltu kalau lurus kita akan ke Pantai Sawarna tempat rekreasi yang bisa untuk surfing. Begitu kita keluar dari kota Bayah akan melewati warung sate Abah Odih, tempatnya menghadap ke pantai, rasanya OK, harganya sangat pantas! Kalau untuk mancing di lepas pantai di Bayah tidak ada spot yang bagus, paling paling disekitar "Pulau Manuk" tapi saya belum mencobanya. Spot-spot lain justru untk rock casting atau nge garong sepanjang pantai antara Bayah - Binuangeun! Spot yang menarik justru di muara sungai Cihara, itu yang dekat bukit, banyak belut dan ikan muara. Sepanjang pantai Bagedur sewaktu mulai memasuki jalan yang menuju Binuangeun, kita bisa ngebut pakai mobil di painggir laut karena kalau kena air pasirnya menjadi keras . Dari Bayah kita bisa menaiki kendaraan elf minibus tepatnya dari pelabuhan ratu ke malingping ongkosnya 30 ribu rupiah saja. Berikut alternatif yang akan dilalui bila kita akan pulang

·Binuangeun melalui jalur pantai selatan Malingping - Bayah - cisolok - Peltu - sukabumi - Bandung.

·Bagedur-Binuangeun Malingping-Rangkasbitung-Serang-Tangerang

Mungkin itu saja pengalaman jalan-jalan ditemani waria di malam tahun baru. Anda mau coba silahkan datang ke tempat ini. Kalau beruntung anda akan bergoyang dangdut ria semalaman. Jangan lupa sawerannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun