Peran Tuhan memang misterius dan manusia, khususnya pelajar, tak akan dapat menduga atau mengira. Tapi, menggampangkan doa disaat pelajar Indonesia tidak maksimal dalam upaya dalam mencapai pencapaian terbaik sangatlah keliru.Â
Di dalam agama islam ada firman Allah berkaitan dengan itu, "Allah tidak akan mengubah suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang mau berubah" (QS. Ar-Ra'ad : 11) . dan juga ditambah dengan firman-Nya yang lain, yakni, "Hai, orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok" (QS. Al-Hasyr :18).
Dua firman itu lebih menekankan pada setiap diri manusia, terutama pelajar, potensi untuk membuat dirinya lulus atau tidak. Bukan Allah atau Tuhan yang menentukan, melainkan dirinya sendiri. Dimana sudah sejauh apa yang ia lakukan, maka itulah hasil yang akan dipetiknya. Maka, berdoalah ketika sudah semua langkah dilakukan, yakni berdoalah ketika sudah mengerjakan ujian, bukan pada sebelum ujian berlangsung.
Dan yang paling miris dari itu, setelah dinyatakan lulus, pelajar Indonesia meluapkan kegembiraan secara luar biasa tanpa sekalipun menyadari bahwa beberapa waktu yang lalu, mereka meminta, menangis dan berdoa kepada Tuhannya.