Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ketika Budaya Risiko Menjadi Tuntutan Kemajuan yang Harus Dipenuhi

13 September 2021   12:24 Diperbarui: 15 September 2021   13:07 2184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Foto oleh: Anna Nekrashevich dari Pexels

Budaya risiko akan terjadi bila pola pikir dan pola perilaku berubah sesuai dengan tuntutan risiko yang akan terjadi.

Akan tetapi jauh sebelum pola pikir dan perilaku berubah, harus diawali dengan "tahap tahu atau mengetahui".

Ini langkah awal agar semua orang memiliki pengetahuan yang sama tentang risiko yang akan terjadi. Dan yang harus dilakukan agar setiap orang tahu adalah melakukan sosialisai tentang pentingnya dan mendesaknya risiko itu.

Seseorang yang sudah memiliki pengetahun dan tahu tentang risiko, maka akan muncul tahap kedua, yaitu memiliki kesasadaran tentang bahaya dari risiko yang akan terjadi. Juga tentang manfaat apabila risiko itu bisa dikendalikan dengan baik.

Ada keuntungan dan menafaat tetapi ada juga kerugian dan bahaya, akan mendorong seseorang unutk memiliki kesadaran yang tinggi. Sebab hanya orang yang sadarkah yang bisa menilai baik dan buruk, berbahaya atau menguntungkan.

Memiliki pengetahuan dan sadar akan bahaya dan manfaat yang akan terjadi, akan menjadi pendorong bagi seseorang untuk mampu melakukannya. Akan tetapi langkah yang harus diambil untuk memampukan seseorang adalah diberikan pelatihan tentang cara mengelola ketika risiko itu akan terjadi. Pelatihan akan menjadi instrumen seseorang memiliki kemampuan, keterampilan dan kompetensi mengelola risiki yang akan terjadi.

Persoalan berikut yang harus dikelola adalah bahwa walaupun seseorang sudah tahu, dan juga sadar serta mamiliki kemampuan, tetapi belum memberikan jaminan akan mau melakukannya. Sebab kalau tidak mau melakukannya, maka pola pikir dan perilaku tidak berubah dan budaya risiko tidak akan menjadi kenyataan.

Oleh karena itu, langkah yang harus diambil adalah harus disediakan instrumen reward dan punishment.

Artinya, bila mau melakukan kepadanya akan diberikan penghargaan, dan sebaliknya, bila tidak mau melakukan akan diberikan sanksi yang setimpal.

Hanya dengan cara ini, maka perilaku setiap orang akan menuju pada perubahan yang diharapkan.

Sebab, inti dari budaya risiko itu terletak pada diri setiap orang yang mau berubah mindset dan perilakunya dalam hal risiko yang akan dihadapi kedepan.

Ilustrasi | Foto oleh: Anna Nekrashevich dari Pexels
Ilustrasi | Foto oleh: Anna Nekrashevich dari Pexels

Budaya Risiko Tuntutan Kemajuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun