Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Seberapa Berani Anda untuk "Fully Disconnect" di Luar Jam Kerja?

21 Agustus 2021   04:55 Diperbarui: 22 Agustus 2021   12:00 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unplug | Sumber : unsplash.com

Ilustrasi fully disconnect dari jam kerja | Sumber: nytimes.com
Ilustrasi fully disconnect dari jam kerja | Sumber: nytimes.com

Ini tentu menyangkut banyak hal, dan sudah campur aduk antara bekerja untuk urusan kantor, tetapi juga menyerempet bahkan menjajah habis kehidupan keluarga Anda. 

Terlebih karena rumah menjadi kantor Anda, tidak saja meja dan ruang kerja Anda, tetapi juga menyentuh seluruh ruang di rumah Anda termasuk dapur, kamar mandi, teras, bahkan juga kamar tidur Anda. Bahkan, psikologi kerja Andapun bersentuhan habis dengan istri, anak dan anggota keluarga lainnya.

Sangat mungkin, terjadi campur aduk antara masalah pekerjaan kantor dengan masalah rumah tangga. Anda bisa bayangkan kan, situasinya seperti apa!?

Salah satu nasihat bijaksana dan jitu adalah berani untuk fully disconnect dari pekerjaan Anda di luar jam kerja. Tidak saja di akhir pekan, tetapi juga setiap hari dan Anda hanya full melakukan pekerjaan pada jam kerja atau 40 jam yang Anda digaji untuk itu. 

Nasihat ini dikemas dengan sangat keren oleh Gianna Prudente dalam video singkat 97 detik berjudul How to Manage a 40-Hour Work Week, dalam laman profesional Linked-In. Dan menyarankan tiga langkah kunci menjadi perhatian serius:

  1. Prioritze
  2. Know when you work best
  3. Unplug and play

Langkah Pertama: Buat Prioritas

Nasihat klasik yang tidak pernah keliru tetapi banyak orang mengabaikannya, yaitu tentukanlah hal utama yang harus dan penting Anda kerjakan dan melakukan apa saja untuk menjaga dan mengembangkannya hari demi hari. 

Sebab, bila tidak mampu menentukan apa yang menjadi priritas Anda, maka Anda akan terjebak dan terjerumus dalam rutinitas yang tidak bermanfaat.

Kalender prioritas | Sumber : fastcompany.com
Kalender prioritas | Sumber : fastcompany.com

Paling tidak, dengan menentukan skala proritas yang harus dilakukan, Anda bisa menghemat waktu dan tenaga yang terbatas. 

Tujuan utamanya adalah agar produktivitas Anda untuk menyesaikan pekerjaan utama selesai dengan baik.

Anda disarankan, setiap memulai hari kerja, buatlah daftar prioritas dan ikuti secara ketat. Anda bisa melakukan re-prioritize bila ada situasi yang memaksa, dengan tetap pada target kerja. Awasi dengan ketat cara kerja Anda, agar tidak terintervensi dengan hal-hal yang tidak perlu!

Langkah Kedua: Waktu Terbaik Bekerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun