Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pemimpin Perempuan Lebih Unggul dari Laki-laki pada 4 Faktor Ini!

11 Agustus 2021   11:11 Diperbarui: 14 Agustus 2021   23:26 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri Mulyani Indrawati salah satu Menkeu terbaik | Sumber : mediaindonesia.com

Jadi indikator pemimpin wanita yang ideal adalah :

  • dipercaya
  • dihormati,
  • standar tinggi
  • memiliki kekuatan dari dirinya

Kedua, Inspiration Motivation

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa para karyawan menilai pemimpin wanita lebih mampu memotivasi pengikutnya secara inspirasi dan ini sangat penting dan dibutuhkan oleh seriap orang. 

Motivasi inspirasional berasal dari pemimpin yang menarik secara emosional dan simbolis keinginan karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan membantu mencapai tujuan organisasi.

Kemampuan menginspirasi pengikut menjadi modal tidak terlihat yang mampu mengeksplor habis-habisan potensi yang dimiliki oleh karyawan untuk dilampiaskan dalam melakukan pekerjaan yang terbaik demi mewujudnyatakan target perusahaan. Disana tidak ada tekanan, intimidasi yang dirasakan karyawan yang hanya dimiliki oleh pemimpin perempuan unggul ketimbang pemimpin laki-laki.

Ketiga, Being more individually considerate - Pertimbangan Indidual

Aspek ketiga yang menunjukkan pemimpin wanita lebih unggul dari laki-laki adalah pertimbangan individual, yang pada dasarnya menempatkan dan memperlakukan setiap orang secara personal dan bukan sebagai sebuah komoditas atau sekedar faktor produksi.

Pemimpin perempuan jauh lebih unggul ketimbang pemimpin laki-laki dalam memperlakukan karyawan secara individual dan personal. 

Pertimbangan individu berarti setiap pengikut diperlakukan sebagai individu tetapi semua diperlakukan secara adil; kebutuhan individu diakui, dan tugas didelegasikan kepada pengikut untuk disediakan kesempatan belajar. 

Kegagalan banyak pemimpin karena lupa memahami bahwa setiap orang yang dipimpin itu dianggap sama saja dengan orang lain sehingga tidak butuh perlakuan khusus. 

Akibatnya, karyawan atau pengikut merasa tidak diakui, dihargai dan dinilai. Ini sangat mempengaruhi motivasi kerja, semangat kerja, dan vitalisasi serta keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun