Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bila Mau Unggul, Lupakan Kelemahan dan Fokus pada Kekuatan Anda

11 Juli 2021   00:32 Diperbarui: 11 Juli 2021   09:45 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Team Work | Sumber : unsplash.com

Kekuatan versus Kelemahan

Anda sudah belajar, bekerja dan terus menerus memperbaiki dan meningkatkan kapasitas Anda, baik sebagai karyawan maupun sebagai pemimpin, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Pun Anda terus belajar dan berlatih namun selalu saja ada yang lebih unggul dari Anda.

Sangat mungkin Anda terjebak dalam dikhotomi analisa SWOT, khususnya antara S dan W atau kekuatan dan kelemahan Anda. 

Mindset yang keliru memandang dan mengelola antara kekuatan dan kelemahan. Memisahkan secara tegas antara kedua komponen ini dan mengelola satu persatu.

Padahal sesungguhnya antara kekuatan dan kelemahan tidak bisa dipisahkan, bagaikan satu koin mata uang dengan dua sisi dan tidak terpisahkan. 

Oleh karenanya, cara mengelolanya menyatu keduanya. Artinya pada saat satu sisi terselesaikan, maka sisi lainnya otomatis teratasi juga. Hanya saja pertanyaannya, Anda mulai dari sisi yang mana?

Harusnya, Anda harus fokus pada strength factors yang dimiliki dan lupakan saja aspek kelemahan Anda. Sebab ketika area kekuatan yang dimiliki dikelola secara benar dan tepat maka weakness areanya akan terselesaikan. 

Banyak pemimpin dan karyawan terlalu fokus pada teritori kelemahan sehingga faktor kekuatan menjadi terabaikan, atau tidak maksimal eksplorasi yang dilakukan.

Inti Faktor Kekuatan

Mengenali kekuatan yang dimiliki menjadi dasar agar bisa dikelola secara maksimal untuk mencapai kualitas unggul dalam memimpin organisasi maupun memimpin diri sendiri dari waktu ke waktu, sehingga hidup akan menjadi meaningful dalam memberikan kontribusi bagi kebaikan yang dibutuhkan.

Sesungguhnya, faktor kekuatan itu akan muncul sebagai bakat alami yang menjadi bawaan seseorang dan akan didukung, diperkuat dan dikembangkan dengan adanya pengetahuan dan keterampilan. Artinya, bakat saja tidak cukup, tetapi harus digali dengan pengetahuan dan dilatih dengan skill tertentu.

Jadi, kekuatan dan itu asalnya dari bawaan yang tersirat pola pikir, perasaan dan perlaku yang secara alami akan cenderung berulang munculnya dari seseorang. Perhatikan misalnya, seseorang secara alami bersikap ramah dan ingin tahu, sementara orang yang lain berbakat diorganisir.

Setelah mengenal apa yang menjadi bakat alami Anda, maka akan bisa berubah menjadi kekuatan dengan secara sadar dan terencana dikembangkan dan ditingkatkan melalui belajar dan berlatih. 

Cara ini akan sangat efektif bila mempedomani prinsip "berkonsentrasi pada kekuatan dan bukan pada kelemahan Anda". Seseorang akan mencapai keunggulan hidup dengan memaksimalkan kekuatan Anda secara terus menerus, dan bukan sekedar memperbaiki kelemahan. Ini akan membangun motivasi, kompetensi dan kepuasan murni secara personal.

Sadari dengan benar bahwa kekuatan yang dimiliki akan memfokuskan kehidupan, energi yang dimiliki dan menjadi modal dasar menjadi pemimpin yang efektif.

Sebab ketika menggunakan bakat dan kekuatan, Anda akan merasa lebih baik dan menikmati pekerjaan tanpa usaha ekstra keras yang pada gilirannya akan sangat efektif berkontribusi secara positif.

Warren Buffet | Sumber: Huffpost.com
Warren Buffet | Sumber: Huffpost.com

Warren Buffet menasehatkan agar setiap orang melakukan apa yang sesuai dengan kepentingan serta bakat, talenta dan kemampuan sungguh-sungguh yang dimiliki seseorang sebagai cerminan job yang disukainya.

Faktor Kekuatan dengan Peran yang Cocok

Memiliki dan mengenal aspek kekuatan yang dimiliki saja tidak cukup untuk membuat seseorang menjadi manusia unggul dan berprestasi dengan gemilang. Sebab, persoalan berikut yang harus dijawab adalah apa peran yang cocok atau sesuai dengan kekuatan (baca - bakat) yang dimiliki. Karena, tidak semua peran cocok untuk semua faktor kekuatan yang ada.

Di bagian ini, banyak orang yang gagal dalam karir, hanya karena salah memilih peran dalam pekerjaan di perusahaan maupun di organisasi lainnya. 

Apapun alasannya, seseorang harus menghindari untuk memasuki atau mengambil peran yang tidak sesuai dengan kekuatan yang dimiliki. Sebab untuk jangka panjang akan sangat merugikan bagi diri sendiri.

Ilustrasi Fokus Kekuatan | Sumber: melodywilding.com
Ilustrasi Fokus Kekuatan | Sumber: melodywilding.com
Richard L Daft dalam bukunya The Leadership Experience (2018) mengidentifikasi terdapat 3 peran pilihan bagi seseorang yang menjadi pemimpin yang sesuai dengan kekuatan yang yang dimiliki, yaitu:
Operational role
Collaborative role
Advisory role

Peran operasional menjadi jalur konkrit dalam implementasi tugas seorang pemimpin karena memiliki hubungan langsung dengan semua sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan. Artinya, sebagai seorang eksekutif memiliki kendali pada semua pusat sumber daya operasi sebuah perusahaan.

Peran kolaboratif merupakan implementasi kepemimpinan yang dilakukan secara horizontal yang menyentuh semua orang pada lini manajer proyek, tim kerja maupun yang lain. 

Kolaborasi menegaskan pentingnya kerja sama dan bukan urusan atasan dan bawahan, karena targetnya adalah tujuan harus tercapai. Di sana akan ada sinergi yang sangat dominan dari semua orang pada lini yang sama atau sejajar.

Peran advisory akan memainkan tugas sebagai pemberi saran, nasehat dan rekomendasi bahkan panduan bagi semua yang terlibat untuk mensukseskan sebuah pekerjaan bahkan tujuan perusahaan keseluruhan. Secara struktural, peran ini umumnya ada di bagian legal, keuangan dan sumber daya manusia dalam perusahaan.

Kecermatan memilih peran yang sesuai dengan seluruh aspek kekuatan yang dimiliki, akan menjadi awal yang sangat tepat dan baik untuk membangun kepribadian unggul dan menjadi pintu kunci menjadi sukses dalam membangun dan mengembangkan karir selama hidup Anda.

Jadi, jangan salah memilih peran, pun jangan salah mengenali kekuatan Anda, agar tidak tersesat dalam perjalanan hidup yang pada akhirnya akan menuai penyesalan yang menyakitkan!

Yupiter Gulo, 11 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun