Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Menuding Pemerintah, Kepanikan dan Ketakutan Melanda Partai Demokrat

10 Maret 2021   00:59 Diperbarui: 10 Maret 2021   11:51 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nasional.kompas.com/image/2021/03/09/09524621/pengamat-jika-presiden-diam-menguat-dugaan-keterlibatan-istana-dalam?page=1

Pesan Menkumham Yasona Laoly sangat tepat. Agar semua menunggu proses hukumnya. Karena nampaknya, ini sudah berurusan dengan aturan main, hukum dan segala yang mengatur organisasi partai politik. Jadi, jangan mendahuluilah. Atau ada ketakutan sehingga takut didahului?

Mau tidak mau, semua harus sabar menunggu. Sebab kelakuan yang berlebihan dan  mendahului proses hukum, hanya akan membuat situasinya menjadi blunder tiada akahir yang bisa merugikan diri sendiri.

Kendati SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi PD kubu AHY sudah menggenderangkan perang melawan "Moeldoko", yang seharusnya dia menjadi lebih kokoh dan tegar, tetapi rasa kepanikan dan ketakutan tidak bisa dihindari, sehingga Yasona Laoly  geram dituding terus oleh SBY seakan pemerintah terlibat dalam mengkudeta PD.

Kepanikan SBY bisa dimengerti. Siapapun nanti yang akan benar dan menang dalam dua kubu ini, tetapi dipastikan PD akan terbelah menjadi dua. Agak sulit untuk melihat mereka bersatu kembali. Nasi sudah jadi bubur, demikian kira-kira.

Karena sudah ada kelompok yang disakiti oleh AHY dan SBY karena dipecat dari PD padahal mereka orang-orang pendiri dan pelaku kunci dalam partai ini sejak berdiri hingga berdarah-darah mengembangkannya hingga kini.

Bila perpecahan ini terjadi, maka dipastikan akan ada kemunduran dalam kinerja partai secara signifikan. Tidak saja karena akan terbelah nantinya, tetapi juga karena kedua belah pihak saling membuka borok dan segala macam kejelekan masing-masing di depan publik negeri ini, dan ini akan merusak citra PD itu sendiri. Membutuhkan ektra efford untuk mengembalikannya.

Situasi yang akan dihadapi tentu semakin "runyam" ketika agenda 2024 Pileg dan Pilpres, maka semua partai politik akan berkompetisi mati-matian untuk bisa menjadi pemenang. Kalau perlu, saingannya dihancurkan, apapun caranya kalau tidak bisa berkolaborasi. Ini nih hukum politik di negeri ini kan?!

Dengan ranah itu pula, tudingan-tudingan yang dilemparkan oleh PD kubu AHY bisa dimengerti. Melemahkan PD menuju 2024 menjadi signifikan maknanya untuk sebuah kontestasi. 

Saya pikir, alasan itu jua mungkin yang muncul dalam pikiran SBY yang terlanjur main tuding-tuding kepada pemerintah seperti yang dibantah habis oleh Yasona Laoly.

Kisah dan cerita selanjutnya tentang kisruh PD pasti akan lebih seru lagi. Mari kita ikut menyaksikan.

YupG, 10 Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun