Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hore, UN Ditiadakan!

24 Maret 2020   07:10 Diperbarui: 24 Maret 2020   17:36 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: www.radioidola.com

Begitu gembiranya anak saya pagi ini begitu saya memberitahukan bahwa UN akan ditiadakan. Bukan hanya anaknya, ibunya juga begitu semangat dan senang atas berita bahwa akhirnya Ujian Negara ditiadakan tahun ini. Dan saya yakin semua anak-anak dan orangtua pasti menyambut dengan gembira keputusan dari DPR bersama Pemerintah untuk meniadakan Ujian Negara ini.

Betapa tidak senang, karena sudah hampir dua minggu anak-anak dan orang tua saat ini berada dalam ketegangan yang sangat tinggi karena wabah virus Covid-19 ini. Kendati semua proses belajar saat ini dilakukan secara daring, tetapi ketika menunggu berita pelaksnaan ujian-ujian, ketegangan anak-anak dan orangtua menjadi memuncak.

Artinya, berada di rumah saja, tidak menjamin daya tahan atau imun tubuh yang sedang diperjuangkan sekarang akan dicapai.

Belum lagi anak-anak dan orangtua semakin tertekan ketika membayangkan bagaimana berjuang nanti untuk mencari sekolah lanjutan untuk anak-anak mereka.

Harus diapresiasi keputusan yang sangat strategis yang berani diambil oleh DPR, dan terutama Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang sejak awal sudah berencana menghapus dan mengganti Ujian Negara ini.

Ya, wabah virus corona seakan menjadi area bagi Mendikbud untuk membuktikan gagasan cemerlangnya bagi sistem pendidikan yang lebih baik di negeri ini.

Seperti diberitakan oleh sejumlah media daring pagi ini tentang UN yang ditiadakan. Kompas.com menurunkan judul berita "Ketua Komisi X: Kami Sepakat UN Ditiadakan, Kelulusan Siswa Bisa Ditentukan Nilai Raport", yang menjelaskan bagaimana DPR bersama pemerintah membuat keputusan strategis untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 yang diperkirakan akan terus menghantam Indonesia hingga Mei 2020 bahkan bisa lebih lama.

regional.kompas.com
regional.kompas.com

"Dari rapat konsultasi via daring (online) antara anggota Komisi X dan Mendikbud Nadiem Makarim maka disiapkan berbagai opsi untuk menentukan metode kelulusan siswa salah satunya dengan nilai kumulatif dalam raport," ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin malam (23/3/2020). 

 Dia menjelaskan, rapat konsultasi menyepakati yang digelar Senin malam menyebutkan bahwa pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dari tingkat SMA, SMP, hingga SD ditiadakan. Kesepakatan ini didasarkan atas penyebaran Covid-19 yang kian masif. Padahal jadwal UN SMA harus dilaksanakan pekan depan. 

Harus diakui bahwa keputusan meniadakan UN bagi sekolah merupakan langkah bijaksana dan vital dalam membangun dan memberikan daya tahan psikologi bagi masyarakat yang bebannya saat ini semakin berat.

Kendati membutuhkan langkah exit strategy yang tidak mudah bagi pelaksanaan kelulusan siswa, namun pada saat ini langkah solutif memiliki banyak pilihan untuk dilakukan. Seperti menggunakan akumulasi nilai sekolah siswa selama ini untuk bisa menyatakan kelulusan mereka.

Bahkan beberapa orangtua, pagi ini secara spontan mengatakan "kalau perlu seluruh siswa diluluskan saja karena bencana global Covid-19". Meluluskan semua siswa anggap saja semacam bonus dan insentif bagi orangtua buat anak-anak mereka. Sekaligus menjadi sejarah pengingat wabah virus corona yang melanda Indonesia dan dunia ini.

Penyebaran Covid19 di Indonesia sudah mulai meresahkan masyarakat. Bukan saja karena virus ini masih seperti siluman saja, dan sangat berbahaya, tetapi juga melumpuhkan sistem kehidupan ekonomi masyarakat. Sehingga bila tidak bisa dikendalikan akan semakin berdampak buruk bagi perilaku masyarakat.

Apa yang sedang terjadi di beberapa negara seperti Italia, menjadi berita horor bagi masyarakat yang seakan-akan setiap saat menteror psikologi masyarakat. Karena berita tentang kejadian disana dan juga di negara-negara lain terus menerus hadir di ruang-ruang private masyarakat Indonesia.

Bila UN ditiadakan, maka sebuah masalah mendasar bagi keluarga-keluarga di Indonesia terselesaikan sudah. Dan akan mempengaruhi semua semangat masyarakat untuk mendukung pencegahan penyebaran virus corona ini.

Mereka bisa fokus untuk mendukung kebijakan pemerintah seperti social distancing, tinggal dirumah, kerja dari rumah, belajar di rumah saja. Dan semua bersama-sama dengan keluarga untuk merevitalisasi hubungan yang selama ini mungkin sudah sangat rapuh, lemah bahkan kacau. saatnya semua itu dipulihkan.

Jadi, selamat buat anak-anak karena UN ditiadakan. Semangat bagi orangtua untuk tetap dirumah saja membentengi anggota keluarga akan tetap kuat dalam menghadapi dan perang melawan COVID-19

Yupiter Gulo, 24 Maret 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun