Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Bahagia dari Seorang Direktur Bank

6 September 2019   16:13 Diperbarui: 6 September 2019   16:45 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: steemit.com

Sang direktur: Mengangguk dengan sangat mendalam.

Sang direktur: Dengan spontan luar biasa, dan berlinang air mata yang dalam sang direktur bergerak dan memeluk Nanda dan berkata, "Besok ayah datang lagi ke sini, akan bawa foto ayah, dan ayah akan sering ke sini ketemu sama Nanda".

Sekarang terasa dan sungguh hadir bahwa hati sang direktur bank ini menjadi sangat bahagia dan bersuka cita. Sebab, dia menemukan kebahagiaan yang selama ini dicarinya. Betul-betul bahwa ia bahagia sekarang.

Inilah pengalaman seorang direktur bank yang akhirnya menemukan apa yang selama ini dicari, yaitu hidup yang bahagia, hati yang damai, jiwa yang bergelora.

Semua itu terjadi bukan karena da rumus atau formulasi yang baku yang harus diikuti secara seksama, tetapi memang dia lahir, dan hadir pada momen yang memang sedang dialami oleh seseorang.

Artinya adalah bahwa ternyata hidup bahagia itu terjadi bukan pada saat seseorang memiliki segalanya yang sifatnya materi, melainkan bahagia akan muncul ketika Anda bisa memberikan apa yang dimiliki untuk sesama, untuk orang lain, kendati itu hanya sebuah ungkapan dan kata cinta dan kasih.

Sungguh dahsyat, sebab ketika kebahagiaan itu dicapai, bukan saja diri sendiri yang bahagia, tetapi juga orang lain yang dibantu menjadi bahagia.

Dalam pengalaman Sang Direktur Bank ini. Kebahagiaan bukan hanya satu pihak tetapi kedua belah pihak. Ini sangat penting, mendasar dan mendalam tentunya. Karena sesungguhnya hakekat hidup itu hanya mungkin ditemukan makna hakiki bukan dalam diri sendiri saja tetapi dalam relasi dengan orang lain.

Sehingga betul nasehat Sang Guru Kehidupan, ketika berkata "kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi diri sendiri". Saling mengasihi berarti menempatkan diri kita dan orang lain dalam sebuah gelombang yang utuh dan saling memperlengkapi. Bukan atasan atau bawahan, tetapi sesama yang saling mengasihi.

Jadi, apakah Anda sedang mencari kebahagian saat ini? Boleh belajar dari pengalaman Sang Direktur Bank untuk menemukan formulasi hidup bahagia Anda !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun