Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kegagalan Eksekusi Strategi Bisnis, karena Itu Bukan Strategi

17 Juli 2019   18:53 Diperbarui: 17 Juli 2019   19:23 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tabdenverwest.com/2019-1-23-strategic-plansnbspare-less-important-than-strategic-planningnbspwait-whatnbsp/

Banyak proses eksekusi strategi gagal karena perusahaan tidak memiliki sesuatu yang layak dieksekusi. Artinya, apa yang dilaksanakan sebagai sebuah stratategi, ternyata tidak memenuhi syarat sebagai sebuah strategi bisnis. Hasilnya kegagalan!

Pameo terkenal yang berbunyi "if you fail to plan, you plan to fail" yang arti bebasnya apabila kamu gagal dalam merencanakan maka sesungguhnya kamu sedang merencanakan untuk kegagalan. Bisa dipahamai dalam melaksanakan sebuah strategi bisnis. "Apabila Anda gagal mengesksekusi strategi bisnis, karena Anda menetapkan strategi yang bukan strategi bisnis".

Nampaknya, demikian yang betul-betul banyak kasus di jumpai di dalam kenyataan dunia bisnis maupun dunia industry. Banyak perusahaan, banyak para Eksekutif yang gagal melaksanakan strategi bisnis yang sudah ditetapkan, dan sumber daya menjadi terbuang percuma. Anehnya, kejadian ini diulang terus menerus.

Perhatikan apa yang terjadi  dalam arena para eksekutif perusahaan. Konsultan strategi datang, melakukan pekerjaan mereka, dan mendokumentasikan strategi baru dalam presentasi PowerPoint dan laporan yang berbobot. Rapat direksi dan manajemern diselenggarakan, karyawan diberitahu untuk mengubah perilaku mereka, kartu skor yang sudah disiapkan diformulasikan ulang, dan anggaran disisihkan untuk mendukung inisiatif yang sesuai dengan strategi baru. Dan kemudian tidak ada yang terjadi.

Salah satu alasan utama kurangnya tindakan adalah bahwa "strategi baru" seringkali bukan strategi sama sekali. Strategi nyata melibatkan serangkaian pilihan yang jelas yang menentukan apa yang akan dilakukan perusahaan dan apa yang tidak akan dilakukan. Banyak strategi gagal diimplementasikan, meskipun ada banyak upaya pekerja keras, karena mereka tidak mewakili serangkaian pilihan yang jelas.

Ini sangat ironis dan keadaan yang memilukan, karena ternyata banyak para manajer tidak memiliki pemahaman yang benar tentang strategi bisnis itu sendiri. Banyak yang disebut strategi sebenarnya adalah tujuan yang hendak di capai, sesuatu yang memang sangat jauh berbeda.

Tujuan adalah sesuatu yang menjadi arah yang dituju oleh sebuah perusahaan, dan untuk bisa mencapai itu dengan tepat, dan efisien serta efektif maka harus menetapkan apa yang disebut strategi bisnis. Jangan campur baur atau menyamakan antara strategi dengan tujuan. Karena itu dua hal yang berbeda.

Perhatikan sebuah rumusan yang agak konyol ini, yaitu "Kami ingin menjadi nomor satu atau nomor dua di semua pasar tempat kami beroperasi". Apakah Anda merasa mengerti dengan baik apa makdunya? Kata-kata barusan itu sama sekali tidak memberi tahu Anda apa yang akan Anda lakukan; semua yang dilakukannya adalah memberi tahu Anda apa yang Anda harapkan hasilnya. Tetapi Anda masih membutuhkan strategi untuk mencapainya.

Kesenjangan Antara Strategi dan Eksekusi : Menyelaraskan gambaran besar dengan sehari-hari.

Orang lain mungkin mewakili beberapa prioritas dan pilihan perusahaan, tetapi mereka tidak membentuk strategi yang koheren ketika dipertimbangkan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun