Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nasihat Kaisar Marcus Aurelius Untuk Balas Dendam

12 Mei 2019   23:22 Diperbarui: 15 Mei 2019   18:01 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.goalcast.com/2018/05/11/20-marcus-aurelius-quotes/

Untuk mengelola balas dendam yang sedang dialami oleh seorang pemimpin, Aurelius memberikan nasehat dengan yang sangat mudah dan sungguh benar, dengan mengatakan : "betapa jauh lebih baik membiarkannya, membiarkan orang yang bersalah melakukan kesalahannya sendiri", dengan kata lain "balas dendam terbaik adalah tidak menjadi sama seperti mereka".

"The best revenge is not to be like that."-Marcus Aurelius

Memang sederhana nasehatnya, yaitu orang yang bersalah kepada Anda jangan dibalas kesalahan itu dengan kesalahan yang sama sebab ketika Anda membalasnya maka Anda tidak lebih baik dari orang yang melakukan kesalahan itu kepada Anda.

Banyak orang memberikan nasehat, tetapi nasehat dari Kaisar Marcus Aurelius berbeda. Mengapa berbeda? Karena dia sendiri sudah mempraktekkannya, dan hasilnya memang sungguh membawa dampak perubahan yang luar biasa di lingkungan kepemimpinan Romawi pada saat itu.

Kejadiannya muncul ketika salah seorang Jenderal hebat yang paling dipercayainya melakukan pemberontakan dan menyatakan dirinya sebagai kaisar. Jenderal si pemberontak ini bernama Avidius Cassius yang memiliki nafsu besar untuk berkuasa.

Sebagai seorang Kaisar, harusnya Marcus Aurelius tersinggung karena melawan kekuasaannya oleh bawahan yang sangat terpercaya saat itu. Apakah Aurelius tersinggung dan dendam dan membalasnya?

https://twenties.fandom.com/wiki/Avidius_Cassius
https://twenties.fandom.com/wiki/Avidius_Cassius
Sama sekali tidak mencari dan melakukan balas dendam pada Cassius. Yang dilakukan oleh Marcus Aurelius adalah memanfaatkan situasi itu sebagai kesempatan yang baik untuk memberikan pelajaran kepada orang-orang Romawi dan Senat Romawi tentang "bagaimana menangani dan mengelola perselisihan antara sipil dengan cara penuh kasih dan pengampunan."

Sebab, selama ini Romawi terkenal dengan kekejaman mereka dalam membasmi lawan-lawan yang hendak mengganggu dan menguasai kerajaan mereka. Siapapun dan darimanapun akan di habisin dengan cara-cara perang yang tidak berbelas kasihan dan pengampunan.

Dan kisah selanjutnya diketahui bahwa si Jenderal yang memberontak ini, Avidius Cassius, melakukan revolusi dan sempat menjadi Kaisar, walaupun Kaisar Marcus Aurelius sedang sakit. Tetapi akhinya, Avidius meninggal dengan mengenaskan karena dia dibunuh oleh seorang centurion dengan kepalanya dipenggal, dan dibawa kepada Marcus Aurelius, walaupun menolak melihatnya dan diminta dikuburkan saja.

Sikap Marcus Aurelius yang penuh kasih dan pengampunan ini, ketika si pembunuh memenggal kepada Cassius, dia harusnya sedih dan menangis karena memiki nilai kasih yang sangat mendalam.

Disinilah makna terdalam dari nasehat Marcus Aurelius tentang balas dendam itu. Sebab sesungguhnya, orang yang telah menganiaya Anda tidak pernah merasakan kebahagiaan yang sejati, mereka tidak bisa menikmati hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun