Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mata Baru Merevitalisasi Kecerdasan Emosional Anda, Hindari 12 Hal Ini

22 Maret 2019   20:34 Diperbarui: 24 Maret 2019   00:34 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: imagenesmy.com

Cara berpikir demikian, hanya menjadi korban dari kesalahaman sendiri. Karena sebenarnya pada kenyataannya, kekuatan mental berada di bawah kendali Anda. Andalah yang mengendalikan mental sendiri dan bukan orang lain.

Mengelola dan mengendalikan mental sendiri merupakan dasar dan kunci dari apa yang selama ini dikenal dengan problem kecerdasan emosional atau Emotional Quotient, EQ.

Coba perhatikan dan periksa, pada saat Anda pertama kalinya muncul di hadapan massa maka Emotional Quotient Anda mulai berfungsi secara efektif sebagai mata rantai yang hilang dalam sebuah temuan yang aneh, karena muncul secara otomatis dari dalam diri sendiri. Tentu saja berbeda pemunculan bagi setiap orang.

Untuk mudahnya, bedakan antara IQ dengan EQ saat menghadapi sebuah situasi sulit yang menuntut response Anda. Yang bermain bukan aspek IQ tetapi dituntun oleh EQ. Sehingga menjadi ada benarnya bahwa orang yang IQ tinggi tidak selalu sukses, tetapi orang yang mampu mengendalikan EQ-nya, peluang suksesnya sangat besar. Bahkan ada sebuah hasil penelitian yang memperlihatkan koneksinya sangat kuat sehingga 90% berkinerja tinggi memiliki EQ tinggi.

Harus disadari dengan sungguh-sungguh bahwa pada dasarnya kecerdasan emosional itu merupakan sesuatu dalam diri setiap orang yang agak tidak berwujud. Ini memengaruhi cara kita mengelola perilaku, menavigasi kompleksitas sosial, dan membuat keputusan pribadi untuk mencapai hasil positif dan kinerja serta prestasi tinggi.

Mengingat EQ yang memiliki sifat yang tidak berwujud membuatnya sangat sulit untuk mengetahui berapa banyak yang dimiliki oleh seseorang dan apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaikinya jika Anda kekurangannya. Inilah sebuah misteri yang setiap orang terus berusaha untuk melatihnya.

II. Jangan Lakukan 12 Hal ini!
Pesan rahasinya adalah gunakanlah mata baru yang Anda miliki, serta lensa yang baru agar kecerdasan emosional dapat dipelihara, dikembangkan dan dilatih dengan sejumlah kebiasan-kebiasaan dasar sebagai kompas sikap dan perilaku keseharian yang dijalani.

Travis Bradberry penulis buku laris Emotional Intelligence 2.0, dalam artikel terbarunya mengidentifikasi sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk dijaga agar kecerdasan emosional itu selalu ter-revitalisasi. Melihat dengan mata baru, melihat dengan new eyes berarti berusaha untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini :

1. Jangan terus menerus berada dan tinggal di zona nyaman Anda.
Sesungguhnya kecerdasan emosional yang tinggi dan kuat hanya akan lahir dan berkembang dalam zona yang tidak nyaman. Situasi dimana selalu saja ada tantangan, rintangan dan halangan setiap hari. Janga terus berada di zona nyaman Anda. Keluarlah!

2. Jangan pernah memcoba menyerah pada rasa takut.
Rasa takut merupakan musuh dari kecerdasan emosi yang sehat. Justru orang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, termasuk orang yang tidak menyerah pada ketakutan. Justru ketika ketakutan muncul, maka kecerdasan emosionalnya akan meningkat.

3. Jangan pernah mencoba berhenti untuk percaya pada diri sendiri.
Orang yang cerdas secara emosional pasti bertahan dan tidak melarikan diri dari kenyataan yang sulit dan menantang. Tidak menyerah dalam menghadapi kegagalan, dan tidak menyerah karena lelah atau tidak nyaman. Tetap fokus pada tujuannya, bukan pada perasaan sesaat, dan itu membuat diri sendiri terus berjalan bahkan ketika keadaan sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun