Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Orang Dapat Mengubah 1000 Orang

15 Maret 2019   10:56 Diperbarui: 15 Maret 2019   11:48 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
asepjazuli.blogspot.com

"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat merubah dunia" ~ Soekarno

Kata-kata heroik dari Soekarno, Presiden pertama Indonesia sangat powerful dan masih relevan dalam banyak hal dan dalam banyak situasi. Sangat cocok untuk membakar semangat publik untuk bangkti dari keterpurukan, dan bergegas untuk maju dan bertumbuh menjadi bangsa besar.

Ungkapan ini memiliki berbagai sisi makna yang sangat dalam dan tajam, antara lain, pertama, tidak bermaksud untuk menyudutkan generasi usia lanjut tetapi menempatkan posisi orangtua dalam memberi kesempatan bagi generasi muda menjadi pambaharu negeri. Kedua, menegaskan bahwa pemudalah yang memiliki peran dan tanggungjawab besar untuk merubah nasib suatu bangsa dan negara. Ketiga, disana ada makna strategis dari kepemimpinan yang dituntut untuk kemajuan bangsa.

Pertanyaannya memang sederhana, mungkinkan ada satu orang atau seseorang yang mampu merubah 1000 orang? Jawabannya juga sederhana, yaitu mungkin. Mungkinnya bagaimana? Jawabannya, ada dalam diri seorangh pemimpin. Pemimpinlah yang memiliki peraan untuk merubah publik, masyarakat, bukansaja 1000 orang tetapi ribuan orang bahkan jutaan orang.

ngopibareng.id
ngopibareng.id
Seorang pemimpin yang melakukan tugas dan tanggungjawabnya asecara benar, maka dari kata-kata pemimpin itu sendiri diartikan sebagai orang yang memimpin sebuah kelompok atau organisasi baik itu besar maupun kecil, pemimpin ini yang bertugas untuk mengarahkan pengikutnya agar selaras dengan visi dan misi yang dimiliki oleh organisasi yang dipimpinnya. 

Selain itu pemimpin juga memainkan peran sebagai contoh seorang panutan yang dapat ditiru oleh para anggota dan peran-peran lainnya yang dapat merubah pola perilaku anggota kelompok atau organisasi.

Dalam salah satu bagian dibukunya  berjudul Competency Based of Human Resources Management oleh Ganesh Shermon menuliskan bahwa kepemimpinan dibutuhkan dalam merubah dan membangun sebuah kompetensi, "Most important is, first of all to decide if the current top management can be the leaders of transformational. No transformation whatsoever can be archieved without leadership from the top management who make the final decisions at every important jucture."

Ganes menegaskan bahwa bahwa perubahan tidak dapat diraih oleh suatu perusahaan atau organisasi apabila tidak memiliki seorang pimpinan karena pemimpin ini mempunyai peran yang sangat penting, salah satu dari peran itu adalah pemimpin harus membuat sebuah keputusan.

Membuat keputusan ini bukanlah hal yang mudah, karena dituntut jama terbang atau  pengalaman yang cukup dan pengetahuan disetiap pengambilan keputusan bagi masalah yang dihadapi.  Perlu disadari bahwa disetiap keputusan yang ia ambil akan menyebabkan perubahan- perubahan pada sebuah organisasi. 

Perubahan yang terjadi setelah pengambilan keputusan bisa berdampak negatif ataupun positif dan besar ataupun kecil ini semua bergantung dari keputusan apa yang diambil oleh seorang pemimpin.

Mungkinkah setiap orang dapat menjadi pemimpin? Jawabannya tentu saja mungkin, semua orang dapat menjadi seorang pemimpin apabila seseorang menghendakinya.

Tapi, paling tidak, bisa dimulai dari hal-hal yang kecil misalnya, setiap orang sesungguhnya menjadi pemimpin atas kendali dirinya dan tubuhnya, tentang apa yang terjadi pada tubuh manusia itu semua disebabkan oleh manusia sendiri.

Lihat contohnya, ketika manusia terkena sebuah penyakit itupun karena ulah manusia itu sendiri bagaimana dia mengatur pola makan, pola istirahat, dan pola berolahraganya akan mendorong munculnya penyakit atau sehat walafiat.

Mari melihat contoh lainnya, dalam kehidupan keluarga, rumah tangga bahwa seorang laki-laki, bahkan semua laki-laki akan menjadi seorang pemimpin yang akan memimpin keluarganya sendiri.

Walaupun semua orang bisa menjadi seorang pemimpin, dalam memilih seorang pemimpin didalam perusahaan atau kelompok, tidak dapat sembarang memilih siapa yang akan menjadi pemimpin. Untuk menjadi pemimpin disebuah perusahaan seseorang perlu memiliki yang namanya pengetahuan dan kompetensi yang luas dan dalam.

Kedua hal ini, memiliki pengetahuan dan kompetensi,  sangatlah harus dimiliki seorang pemimpin karena untuk merubah dan membangun sebuah perusahaan atau organisasi tidak dapat sembarangan merubah sistem yang telah berjalan di organisasi tersebut.

Pemimpin yang memiliki kompetensi yang baik sebelum melakukan perubahan pada sebuah organisasi pasti menyiapkan strategi-strategi yang cocok untuk dijalankan, dalam mempersiapkan strategi ini pemimpin perlu mencari data informasi mengenai seluk beluk perusahaan atau organisasi tersebut.

Sebuah data informasi sangatlah diperlukan seorang pemimpin ketika ia ingin merubah sebuah organisasi, karena ketika kita ingin merubah atau membangun sebuah organisasi atau perusahaan tidak semua sektor atau divisi harus kita ubah.

Bagaimana seorang pemimpin mengetahui kekurangan yang dimiliki sebuah divisi itu dengan cara pemimpin mencari informasi mengenai divisi tersebut apakah divisi tersebut perlu dilakukan perubahan atau hanya perlu dilakukan peningkatan produktivitasannya semua itu dapat diketahui melalui informasi yang didapatkan.

Pada akhirnya, sebuah kompetensi perlu dimiliki seorang pemimpin karena pemimpin yang tidak memiliki kompetensi tidak dapat merubah organisasi atau perusahaan menjadi lebih baik dan lebih maju melainkan malah akan membuat sebuah organisasi mengalami kemunduran dan kehancuran apabila pemimpin asal dalam membuat sebuah keputusan tanpa mempertimbangkan hal-hal penting yang menyangkut dengan visi dan misi sebuah perusahaaan atau organisasi.

Catatan, disarikan dari artikel yang ditulis oleh mahasiswa peserta mata kuliah MSDM Berbasis Kompetensi.

YupG, 15 Maret 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun