Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Pergi ke Surga

29 April 2018   15:19 Diperbarui: 29 April 2018   17:02 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba-tiba ada yang mengajak untuk pergi dan berkata : "...ayo, mari kita pergi ke Surga !". Bila yang diajak adalah Anda, kira-kira apa dan bagaimana reaksi Anda terhadap ajakan itu ?. Langsung bergerak dan mengikutinya, atau berpikir-pikir dahulu, atau ekspresi penuh tanda-tanya kecurigaan dan mulai "pasang kuda-kuda" untuk menghindar dari ajakan yang tidak jelas ini.

Bila ajakan ini disampaikan kepada setiap orang,   dipastikan tidak ada satupun yang langsung meng-iyakan dan mengikuti ajakan tersebut. Kemungkinan besar tanggapan yang akan muncul adalah keragu-raguan penuh tanda tanya dan cenderung curiga.  

Apa benar ajakan ini, tapi surga yang mana dulu, lalu bagaimana pergi kesana, harus ada persiapan dulu atau tidak, syarat-syaratnya apa saja ? dan tentu deretan pertanyaannya akan semakin panjang dan semakin rumit-jelimet.

Tanggapan ataupun sikap seperti diatas, yaitu "keragu-raguan" tentang Surga yang dituju itu, karena pergi ke Surga berberda dengan pergi ke suatu kota, di Kota Roma misalnya. Bila Anda diajak pergi ke kota London, Anda pasti yakin karena bisa saja pernah kesana, atau banyak orang yang sudah bolak-balik pergi ke London atau Roma. Tetapi, ke Surga ? tunggu dulu. 

Adakah orang yang sudah bolak-balik ke Surga dan bisa bercerita tentangnya ? Sayangnya, tidak ada. Kalaupun ada, kisahnya lebih banyak dari pengalaman spiritual orang yang sudah mati suri. Tetapi orangnya sangatlah langka. Bisa saja dibaca dari beberapa kisah pengelaman mereka. Hanya saja, belum cukup meyakinkan banyak orang tentang Surga yang dituju itu.

Jadi, tidak mudahlah untuk mengajak orang untuk pergi ke Surga, dengan berkata : "..ayo mari kita ke Surga".  Anda bisa saja berguman, yang mengajak saja belum pernah ke Surga, lalu bagaimana dia bisa mengajak orang lain kesana ?

Pada umumnya semua orang merindukan untuk pergi, dan berada didalam Surga. Tetapi, upaya yang dilakukan menuju kesana "nyaris tidak berarti", untuk dikatakan jauh dari rencana untuk menuju Surga. Pada umumnya, orang memperlihatkan sikap keragu-raguan bila bicara jalan menuju Surga. Dan hingga kini, masih menjadi perdebatan yang misterius tentang Surga itu. Tidak saja antar pemeluk agama, tetapi juga antar orang dalam satu lingkup kepercayaan.

Dalam lamannya Wikipedia, dirumuskan bahwa Sorga atau Surga adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya. Pengertian yang universial ini lalu dijabarkan berbeda-beda oleh setiap aliran agama maupun kepercayaan, dan diajarkan sebagi dogma kepada semua pengikutnya.

Menarik difahami bahwa pemahaman tentang Surga tidak bisa dipisahkan tentang "kepercayaan" ataupun agama-agama yang dianut oleh kelompok orang. Artinya, berbicara tentang Surga, itu menjadi wilayah dan areanya "Agama". Agamalah yang memiliki tanggungjawab mengajarkan apa itu Surga dan bagaimana harus pergi kesana.

Kalau demikian, apakah berbeda konsep Surga yang diajarkan oleh setiap aliran agama dan kepercayaan ?. Dan oleh karenanya juga berbeda jalan yang dilalui untuk menuju Surga yang dimaksudkan ? Dan syarat-syarat yang harus dipenuhi juga berbeda ?

Dari berbagai penelusuran melalui bacaan, pengalaman, pengahayatan, diskusi dan pencaharian lain, pemahaman tentang Surga selalu bermuara pada tempat atau suasana yang baik, indah, damai, penuh kasih, toleransi, saling support, segala sesuatu tersedia dengan melimpah, tiiada susah dan duka, tiada masalah, dan lainnya.  Bila ini benar, maka Surga itu semacam "model" yang harus dituju, dikejar dan dimiliki oleh setiap orang. Wajar saja, bila orang berlomba-lomba ingin ke surga.

Gambaran Surga yang sungguh sempurna itu menjadi menarik. Bagaimana harus menuju dan bisa sampai disana ?. Saya menduga, tidak mudah untuk bisa pergi kesana, apalagi bila mauinya cepat sampai saja. Apalagi kalau maunya pergi ke Surga bolak-balik saja, seperti pergi berwisata. Sebab, kalau demikian, maka tentu banyak orang yang sudah sampai kesana, bukan !?

Bila diteruskan penelurusan, perenungana dan pencarian, maka akan ditemukan bahwa pergi ke Surga yang sempurna dan ideal itu tidaklah mudah jalannya. Untuk mengatakan bahwa sangatlah sulit. Persyaratannya sangatlah banyak dan tidak mudah tentunya, karena setiap agama ataupun aliran kepercayaan memiliki kriteria yang diyakini menuju kesana.

Setiap orang harus bekerja keras sekali, dan belajar serta belatih terus menerus untuk bisa memenuhi standard yang dibutuhkan. Dan nampaknya, disinilah persoalan yang dihadapi oleh setiap orang bila hendak menuju ke Surga itu. 

Yaitu bekerja keras, belajar terus dan berlatih terus sesuai dengan kemampuan dan kepintarannya. Bisa ? Ternyata tidak juga mampu memenuhi syarat ke Surga itu. Mengandalkan diri diri sendiri menuju Surga yang ideal itu, sesuatu usaha yang sia-sia belaka. Anda harus menghentikannya sesegera mungkin.

Sebab, Surga itu tempatnya berkumpulnya "Sang Khalik -- Pemilik Kehidupan" dengan orang-orang yang suci dan sudah disucikan. Hanya orang yang tidak berdosalah yang diperbolehkan berkumpul dengan Sang Khalik -- Pemilik Kehidupan ini. 

Apakah ada orang yang suci ?. Bukankah semua orang tidak ada yang bersih dan tidak berdosa. Bukankah setiap orang itu berdosa, bernoda dan tidak layak masuk Surga ! 

Ini betul dan benar. Itu sebabnya, setiap orang yang mau ke Surga maka harus disucikan, harus dibebaskan dari dosa-dosanya dahulu agar layak masuk surge itu. Pembebasan atau penebusan dosa, penyucian dari kotoran dosa, tidak bisa dilakukan oleh diri sendiri. Tetapi hanyalah Sang Khalik -- Pemilik Kehidupan yang bisa membebaskan kotoran itu.

Pertanyaanya, apakah Anda mau dicuci--sucikan dulu agar masuk ke Surga ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun