Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meluruskan Wawasan Dosen dan Guru

18 April 2018   13:24 Diperbarui: 18 April 2018   14:38 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan Ibu Dewi Salma Prawiradilaga ? Khususnya yang belajar di Univeristas Negeri Jakarta (UNJ) dan Anda yang memilih profesi sehari-harinya sebagai Guru ataupun Dosen, ataupun Anda yang secara khusus meminati Teknologi Pendidikan.

Kemarin, Saya beruntung bertemu dengan Ibu Dewi dalam sebuah Workshop Applied Approach, dan sekaligus terpilih menjadi penerima langsung sebuah buku karangan beliau  dengan judul Wawasan Teknologi Pedidikan yang sudah naik cetak sampai tiga kali. Senang menerima bukunya langsung dari beliu, tetapi saya didaulat untuk memberikan review isi buku ini dalam waktu 24 jam untuk berbagi dengan teman-teman peserta workshop. Berikut adalah catatan lepas saya untuk mendorong Anda membaca buku yang luar biasa ini. Ibu Dewi seorang dosen senior di UNJ dan penulis banyak buku yang sangat produktive khusus untuk Buku Ajar dibidang teknologi pendidikan. 

dokpri
dokpri
Buku Wawasan Teknologi Pendidikan ini sangat baik dan cocok untuk mengecek  "apakah persepsi Anda sebagai Guru atau Dosen sudah benar atau keliru atau salah". Khususnya dalam menggunakan "Teknologi Pendidikan" untuk menjalankan fungsi dan peran dengan benar dan efektif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa banyak yang salah pemahaman tentang teknologi pendidikan ini. Bila Anda seorang dosen dan guru silakan cek diri Anda sendiri.

Kekeliruan yang selalu hadir didalam praktek adalah "asumsi para guru dan dosen bahwa Teknologi Pendidikan itu  sama dengan media pembelajaran serta penggunaan computer dalam mengajar".  Asumsi ini mereduksi habis makna mendasar dari teknologi pendidikan itu sebagai hal yang paling mendasar dalam menjalankan tugas sebagai pembelajar.

Teknologi Pendidikanmencakup wawasan yang jauh lebih luas dan mendasar dibandingkan dengan sekedar media pembelajaran, apalagi hanya dibatasi pada penggunaan computer saja. Yang baru disebut itu, hanya bagian-bagian kecil dalam keseluruhan teknologi pendidikaan itu. Dan inilah yang coba diluruskan oleh buku yang ditulis dengan sederhana tetapi "menggigit" saat Anda membacanya.

Buku Wawasan Teknologi Pendidikan ini hanya terdiri dari dua bagian besar saja. Bagian pertama, mengupaas habis tentang Esensi Teknologi Pendidikan yang mencakup pemahaman konsep dasar tentang teknologi pendidikan, prinsip-prinsip dasarnya srerta kawasan peluang dan profesi dibidang teknologi pendidikan itu. Bagian kedua, menyajikan Kajian Teknologi Pendidikan yang mencakup unsur-unsur penting dan menarik yaitu Prospek di Bisnis dan Industri, Inovasi dan Perubahan, serta Model Belajar.

Sesungguhnya, teknologi pendidikan focus menyelesaikan masalah "belajar",  termasuk didalamnya dan yang utama adalah "peserta didik" -- bagaimana membelajarkan serta memecahkan masalah belajar pada lintas jenjang, lintas organisasi dan bahkan lintas kepentingan. Karena masalah-masalah inilah yang selalu menghalangi efektifitas dalam proses pembelanjaran di kelas dan dilapangan.  Yang seharusnya, seorang dosen bisa mengelolanya dengan benar.

Beragamnya situasi yang dihadapi menuntut seorang dosen dan guru agar mampu memilih pendekatan dan bahkan model pembelajaran yang cocok agar capaian pembelajaran tidak sia-sia tetapi dapat dicapai.  Bila tidak, maka yang terjadi adalah misleading terus menerus yang akan membuat proses pembelanjaran mubazir dan sia-sia saja.  Untuk itu, seorang dosen dan guru harus kreatif dan inovatif dalam membelanjarkan peserta didik.

Bila membutuhkan jalan keluar dari kesalahan mengajar selama ini, buku Wawasan Teknologi Pendidikan ini menawarkan beberapa model pembelanjaran, antara lain : Online Learning, Learning Objects (LO), Belajar Kooperatif. Nampaknya, yang ditunut sekarang ini dan kedepan adalah kombinasi dari model yang ada disesuaikan dengan berbagai hal yang dihadapi, situasi peserta didik, sarana dan prasarana, lingkungan dan supporting institusinya. Dosen sebagai ujung tombak dalam proses pembelanjaran dituntut kemampuan extra-ordinary.

Era digital yang serba berbasis aplikasi, internet, dan teknologi komunikasi serta multi-media yang sedang marak luar biasa saat dan kedepan, akan menyebabkan berbagai misleading, misinterpertasi dan bias proses pembelajaran apabila dosen dan guru tidak memiliki wawasan yang memadai tentang teknologi pendidikan ini.

Sebagai contoh adalah konsep e-learning yang sering disalahartikan sebagai belajar menggunakan jaringan dan computer, dan melupakan peserta didik berikut aspek pembelajarannya. Kekeliruan seperti ini tidak boleh dibiarkan berlama-lama, dan harus segera diluruskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun