Duh Minggu lalu, kota Pekanbaru dipenuhi umbul umbul dan baliho, berisi ucapan selamat datang kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), the next leader.Demikan tag line yang dituliskan dibawah nama AHY pada baliho maupun spanduk penyembutan. AHY , sesuai dengan informasi pada sejumlah baliho akan datang ke Pekanbaru dalam rangka memberikan kuliah umum pada salah satu universitas di Pekanbaru.
Setidaknya ada dua hal yang perlu kita cari justifikasinya  jika kita mengamati spanduk dan baliho selamat datang AHY. Pertama,Benarkan AHY akan menjadi the next leader, sesuai hukum alam, ya bisa dipastikan demikian. Sebab generasi pasti berganti, yang tua akan pensiun dan yang muda akan naik, mengisi posisi posisi yang ditinggalkan kaum tua.
Namun jika dikatakan bahwa AHY akan menjadi pemimpin politik atau pemimpin bangsa berikutnya, bisa juga ya, sebab setiap orang punya hak dan kewajiban untuk naik dan memimpin bangsanya. Namun era reformasi yang memberikan ruang kepada siapa saja untuk berebut hati rakyat dalam "pertarungan" terbuka. Akankah rakyat akan sependapat bahwa AHY layak memimpin mereka...?, sayangnya kita tidak punya banyak cerita dan refernsi mengenai pengalaman AHY dalam memimpin.
Kedua, Salah satu agenda utama AHY datang adalah memberikan kuliah umum pada salah satu universitas ternama di Pekanbaru. Lazimnya, kuliah umum diberikan oleh para pakar akademis, praktisi perpengalaman termasuk pejabat yang sudah memiliki jam terbang tinggi pada suatu jabatan tertentu. Jika AHY datang memberikan kuliah umum, barangkali masih dapat dipahami beliau akan sharing pengalaman menjadi tentara, atau setidaknya memberikan ruang bagi seorang anak muda, putra mantan presiden tentang pandangan dan cita-cita energiknya bagi bangsa ke depan.
Barangkali karena awam politik, penulis tidak akan mampu memberikan pendapat apapun tentang "hebatnya"Â AHY sehingga diberikan kesempatan memberikan kuliah umum pada sebuah universitas besar dan memiliki tag linethe next leader
O, iya, masih ada satu lagi yang tidak kalah menariknya adalah adanya spanduk dan ucapan selamat datang secara resmi dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Untuk point yang ini, saya memang tidak mampu memberikan analisa, sedangkal apapun, mengapa Pemerintah Kota Pekanbaru merasa penting memberikan ucapan selamat datang secara resmi kepada seorang kader partai. Bukan juga ketua umum partai. Kemungkinan yang paling tersisa adalah karena secara pribadi Pak Walikota Firdaus MT merupakan kader demokrat dan sedang berkampanye juga menjadi calon gubernur Riau periode selanjutnya. Selebihnya saya hanya bisa mengatakan tidak mengerti