Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Liga Petani Sedang Tidak Baik-baik Saja

6 Oktober 2021   10:14 Diperbarui: 6 Oktober 2021   10:17 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @realmadrid

Liga Petani atau bahasa kerennya adalah Farmers League, sudah sedekade kebelakang menjadi guyonann yang sering dilontarkan oleh penggemar sepak bola, utamanya mereka yang menganggap klubnya bermain di liga paling keren sedunia. Ya, hanya anggapan mereka. Semua boleh-boleh saja mencetuskan predikat tersebut.

Dinamakan Liga Petani entah darimana pula awalnya saya pun bingung mengenai jawaban pastinya, namun jika kalian bertanya maka akan saya jawab dengan perspektif saya sendiri. 

Liga Petani dijadikan julukan yang cocok untuk liga sepak bola suatu negara dimana terdapat ketimpangan yang cukup signifikan antara klub papan atas mereka dengan klub di klasemen tengah kebawah. 

Klub-klub besar bisa dengan mudahnya untuk memanen gol dari klub kecil dibawah mereka, dan klub kecil tersebut juga dari tahun ke tahun tetap menjadi lumbung gol para raksasa di liganya. 

Atau bahasa kasarnya adalah sebuah liga yang sejak awal musim sudah bisa diprediksi siapa juaranya, pada mengalami ketepongkengan. Serentak di pekan yang sama.

1. Barcelona

Pembuka dari roastingan ini adalah Barcelona. Klub kebanggaan Decul ini seharusnya kita tidak perlu heran lagi, pasalnya mereka memang lagi underperform beberapa kali di musim ini. 

Berawal dari ditinggal Messi, ngampasnya mereka seakan tidak habis-habis. Betah kali tiap minggu dijadikan bahan untuk meme para admin troll sepak bola.

Barca ini kemarin habis kalah 2-0 dari Atletico Madrid, nyeseknya lagi salah satu gol Atletico diceploskan oleh Luis Suarez, pemain yang dulu pernah mereka banggakan dan akhirnya terusir, kalah saing sedari awal dengan Martin Braithwate. 

Berkat kekalahan ini Barcelona menjadi Gooners versi La Liga (dimana Arsenal sendiri malah sudah menemukan performa baik mereka), yang nongkrong di klasemen 9 dengan perolehan poin 12.

2. PSG

Menyusul mantan klubnya yang mengampaskan diri, Lionel Messi juga turut mengalami ketepongkengan bersama klub barunya, Paris Saint-Germain. PSG kalah dengan skor sama-sama 2-0 saat menghadapi Rennes.

Kendati posisi klasemen sementara tetap masih aman, namun fakta bahwa klub yang bertaburan bintang di ruang ganti harus tunduk dengan klub medioker yang berisi pemain-pemain biasa menjadikan berita kekalahan PSG ini ramai untuk diliput berbagai media.

Pasalnya yang mengherankan adalah trio MNM ini kerjaannya apa aja sepanjang laga bergulir? Kok bisa mereka tidak mampu menembus pertahanan Rennes, padahal membombardir pesertanya Liga Champions saja terlihat amat izzy. 

Meskipun musim kemarin dominasi PSG sudah diputuskan, namun anak asuh Mauricio Pochettino masih menjadi kandidat terkuat untuk juara setiap musimnya. Kalah melawan Rennes anggap saja hanya batu loncatan kecil supaya liga terlihat seru dan nggak lempeng-lempeng amat.

3. Real Madrid

Klub ketiga yang mengampaskan diri di pekan kemarin adalah pemilik Liga Champions terbanyak yang selalu diagungkan para fansnya. Real Madrid harus mengakui kekalahan mereka usai ditundukkan tetangga Barcelona, Espanyol. Dimana Espanyol ini ternyata adalah klub promosi.

Bukan maen memang. Espanyol yang terlebih dahulu memimpin laga dengan skor 2-0 berkat gol Raul de Tomas dan Aleix Vidal hanya mampu dikejar sebiji golnya pemain depan andalan mereka, Karim Benzema.

Dari laga tersebut jelas terlihat bahwa koordinasi lini belakang Los Blancos memang sedang awur-awuran dodolnya. Duet Nacho dan Eder Militao kurang efektif sehingga beberapa kali kecolongan oleh lawan, terlepas dari memang Espanyol juga tampil lebih spartan meskipun kalah nama besar dengan rival mereka. 

Salah satu pekerjaan rumah yang harus segera diperbaiki oleh Carlo Ancelotti selaku pelatih adalah menemukan line up terbaik dari tim-nya, bongkar pasang pemain akibat cedera dan perubahan skuad dari periode melatih sebelumnya menjadikan Real Madrid belum menemukan titik terang untuk kembali lebih konsisten.

4. Bayern Munchen

Nah ya ini yang paling gokil, Liga Munchen yang biasanya cuma gitu-gitu aja, pekan kemarin menunjukkan warna barunya dengan Bayern Munchen yang kalah saat melawan Eintracht Frankfurt. 

Predikat juara bertahan, puncak klasemen, sekumpulan pemain elit dan bermain di kandang sendiri nyatanya masih belum cukup untuk membawa Die Roten mengantongi 3 poin penuh.

Rapatnya pertahanan dari Frankfurt dinilai menjadi penyebab sulitnya Lewandowski dan kawan-kawan membuat pesta gol. Mereka memang terlebih dahulu membuka keunggulan lewat gol Leon Goretzka. 

Namun Frankfurt langsung membalas ketertinggalan dengan gol Martin Hintregger dan Filip Kostic. Pekan ketujuh lanjutan Bundesliga kemarin adalah kekalahan perdana Bayern di kompetisi domestik musim ini.

5. Ajax Amsterdam

Terakhir ini ada di kompetisi tertinggi sepak bola Belanda, Eredivisie. Ajax Amsterdam si penghasil bibit unggul berbagai macam pemain terbaik dunia, sekaligus status mereka yang masih menjadi juara bertahan harus takluk oleh FC Utrecht. 

Nama Ajax Amsterdam memang sering menghiasi kompetisi Eropa baik itu di Liga Champions maupun Europa League. Dan hasil akhir laga melawan Utrecht kemarin adalah kekalahan perdana mereka di Eredivisie musim ini.

Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah, mau sehebat apapun sebuah tim dalam suatu liga, sepak bola selalu memberikan kejutan dan hasil yang tak terduga bagi para penikmatnya. Diatas kertas memang sudah menjelaskan siapa yang akan menang, namun kembali lagi, sepak bola dimainkan diatas lapangan, bukan diatas kertas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun