Anak-anak adalah masa depan keluarga dan bangsa. Maka, kesehatan mereka harus diperhatikan dengan baik. Namun, masih banyak anak yang mengalami kekurangan nutrisi atau gizi. Kekurangan nutrisi ini bukan hanya memengaruhi kesehatan tubuh, tetapi juga bisa mengganggu perkembangan mental dan kemampuan belajarnya. Kurangnya nutrisi berarti tubuh anak tidak menerima cukup zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh dengan baik. Zat gizi yang penting antara lain karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Setiap zat ini memiliki peran khusus, seperti protein untuk membantu pembentukan otot, kalsium untuk kesehatan tulang, serta vitamin untuk menjaga fungsi sel normal.Jika salah satu zat gizi tersebut tidak terpenuhi, tubuh bisa mengalami masalah.
  Kesehatan adalah keadaan baik salah satu faktor yang mencakup kondisi metal, fisik, dan sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produtif . Masalah yang sering terjadi adalah kurangnya nutrisi pada anak.
Apa Yang Dimaksud Nutrisi itu?Â
  Nutrisi adalah semua bahan-bahan bergizi yang ada di dalam makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh tubuh agar bisa hidup, tumbuh, dan berjalan dengan baik. Jika tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, maka tubuh akan terasa lemah, lebih gampang sakit, dan mengalami masalah dalam pertumbuhan. Nutrisi sangat penting bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa, remaja, serta lansia.
Ada beberapa hal yang membuat anak kekurangan nutrisi, antara lain:
1. pola makan tidak seimbang
Pola makan yang tidak seimbang bisa memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Banyak anak lebih suka makan makanan praktis dan enak, seperti makanan instan, makanan cepat saji, atau camilan yang manis, garam, dan lemaknya tinggi. Contohnya, minuman kemasan manis, permen, keripik, mie instan, dan ayam goreng yang lazim ditemui. Makanan seperti ini memang membuat anak kenyang, tetapi tidak mengandung gizi yang lengkap
Mengonsumsi makanan tidak seimbang bisa membuat anak mengantuk karena kalori berlebih, tetapi kurang mendapatkan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan protein.Anak yang sering makan makanan tinggi gula bisa mengalami gigi berlubang, obesitas, dan daya tahan tubuh menurun. Sementara itu, jika asupan sayur, buah, dan protein hewani kurang, anak berisiko mengalami anemia, pertumbuhan lambat, dan mudah sakit.
2. Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi keluarga sangat memengaruhi asupan gizi anak.Keluarga yang memiliki pendapatan rendah sering kali kesulitan membeli makanan bergizi karena harganya terasa mahal. Mereka cenderung memilih makanan yang lebih murah dan bisa membuat kenyang,
meskipun kandungan gizinya tidak lengkap. Misalnya, sering kali memberikan makanan siap saji atau camilan yang banyak mengandung garam, gula, dan lemak, tetapi rendah vitamin dan mineral. Jika hal ini terus terjadi, dapat menyebabkan pertumbuhan anak terganggu, seperti stunting, atau membuat daya tahan tubuh anak menurun. Kondisi ekonomi yang terbatas juga membuat keluarga sulit mengakses layanan kesehatan dan pemeriksaan rutin, sehingga masalah gizi anak sering kali baru terdeteksi dan ditangani setelah terlambat
3. Kurangnya pengetahuan Orang Tua
Beberapa orang tua masih kurang memahami pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan anak. Mereka cenderung hanya memikirkan agar anak cepat kenyang, tanpa memperhatikan jenis makanan yang diberikan. Contohnya, anak hanya diberi makanan yang berisi karbohidrat seperti nasi atau mie, tapi tidak disertai lauk, sayur, atau buah yang mengandung protein dan vitamin. Hal ini bisa terjadi karena orang tua kurang tahu tentang gizi, terbiasa makan - makanan dari generasi sebelumnya, atau tidak mendapat informasi kesehatan yang memadai. Akibatnya, anak bisa mengalami masalah gizi meskipun tampak sudah kenyang.
4. Gangguan kesehatan
Beberapa anak mengalami masalah kesehatan yang membuat tubuh sulit menyerap nutrisi dengan baik. Contoh yang sering terjadi adalah cacingan. Cacingan terjadi ketika cacing seperti cacing gelang, cacing kremi, atau cacing tambang,tinggal di dalam perut anak. Cacing-cacing ini mengambil makanan yang dikonsumsi anak, sehingga tubuh tidak mendapat nutrisi yang seharusnya. Akibatnya, anak susah naik berat badan, perut membesar, merasa lelah, dan bisa mengalami anemia karena kurang zat besi.
Tanpa makanan yang bergizi secara seimbang, seseorang bisa mengalami kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi. Kekurangan nutrisi bisa membuat tubuh terasa lemah, sulit fokus, rentan sakit, dan pada anak-anak bisa mengganggu pertumbuhan mereka.
Oleh karena itu, setiap orang perlu memperhatikan pola makan dengan memakan berbagai jenis makanan agar tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI