Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, merupakan kelompok masyarakat yang lahir pada rentang tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini tumbuh di era digital dengan akses teknologi yang sangat mudah, sehingga perilaku dan gaya hidup mereka pun banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, media sosial, dan tren global. Dalam konteks keuangan, Gen Z menghadapi tantangan yang cukup kompleks, seperti gaya hidup konsumtif, dorongan mengikuti tren, serta kurangnya pemahaman mengenai literasi keuangan. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan keuangan pribadi yang tepat agar Gen Z dapat membangun fondasi finansial yang sehat sejak usia muda. Beberapa strategi yang dapat dilakukan yaitu:
1. Menyusun Anggaran Bulanan (Budgeting),salah satu langkah awal yang penting bagi Gen Z adalah membuat rencana anggaran bulanan. Dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran, individu dapat mengontrol aliran keuangan pribadi. Anggaran ini sebaiknya mencakup kebutuhan pokok, tabungan, dana darurat, dan hiburan.
2. Menerapkan Prinsip 50/30/20, strategi ini banyak dianjurkan dalam literasi keuangan, yaitu 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. Prinsip sederhana ini membantu Gen Z menyeimbangkan kebutuhan dan gaya hidup tanpa mengorbankan masa depan finansial.
3. Membangun Dana Darurat, dana darurat berfungsi sebagai cadangan apabila terjadi hal yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak. Bagi Gen Z, membangun dana darurat sejak dini sangat penting untuk menghindari ketergantungan pada utang.
4. Menghindari Utang Konsumtif, kemudahan dalam mengakses layanan kredit seperti paylater dan kartu kredit seringkali membuat Gen Z terjebak pada pola konsumsi berlebihan. Oleh karena itu, kemampuan untuk menahan diri dan menggunakan utang hanya untuk hal produktif sangat diperlukan.
5. Mulai Berinvestasi Sejak Dini, investasi merupakan langkah cerdas untuk membangun kekayaan jangka panjang. Gen Z bisa memanfaatkan platform investasi digital yang mudah diakses, seperti reksa dana, saham, maupun emas. Namun, sebelum berinvestasi perlu dibekali pengetahuan agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
6. Meningkatkan Literasi Keuangan, literasi keuangan dapat diperoleh melalui berbagai cara, seperti membaca buku, mengikuti seminar, ataupun memanfaatkan konten edukasi di media sosial. Pemahaman yang baik mengenai pengelolaan keuangan akan membantu Gen Z dalam mengambil keputusan finansial yang bijak.
Generasi Z memiliki peluang besar untuk membangun masa depan finansial yang kuat karena mereka masih berada pada usia produktif. Namun, tantangan berupa gaya hidup konsumtif dan godaan tren digital perlu dihadapi dengan strategi yang tepat. Melalui perencanaan anggaran, pengendalian konsumsi, serta pemanfaatan investasi, Gen Z dapat mencapai kemandirian finansial. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan pribadi sejak dini bukan hanya menjadi kebutuhan, melainkan juga sebuah investasi jangka panjang demi masa depan yang lebih sejahtera.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI