Bagi banyak orang, liburan bersama keluarga adalah momen berharga yang selalu dinanti. Selain menjadi waktu untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari, liburan juga menjadi kesempatan untuk mempererat kebersamaan dan mengeksplorasi hal-hal baru. Salah satu destinasi yang semakin menarik perhatian wisatawan, khususnya bagi warga Kalimantan Barat, adalah Kuching, Sarawak. Kota ini menawarkan kombinasi keindahan alam yang masih asri, budaya yang kaya, serta biaya hidup yang lebih terjangkau dibandingkan beberapa destinasi lain di Asia Tenggara.
Perjalanan dari Pontianak ke Kuching
Farah Khairina, seorang mahasiswa berusia 20 tahun dari Pontianak, melakukan perjalanan ke Kuching bersama keluarganya pada Desember 2024. Ini adalah kunjungan pertamanya ke Sarawak, dan ia sangat antusias untuk menjelajahi berbagai tempat menarik di kota ini. Untuk menuju Kuching, mereka memilih perjalanan darat menggunakan mobil pribadi melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong. Dengan mobil pribadi, mereka merasa lebih fleksibel dalam mengatur waktu perjalanan dan bisa membawa lebih banyak barang, terutama untuk oleh-oleh dan belanjaan. Meskipun perjalanan cukup panjang, mereka menikmatinya dengan beberapa kali berhenti untuk istirahat dan menikmati pemandangan alam Kalimantan sebelum memasuki wilayah Sarawak.
Menginap dan Menjelajahi Kota Kuching
Begitu tiba di Kuching setelah menempuh perjalanan panjang dari Pontianak, Farah Khairina dan keluarganya langsung menuju apartemen sewaan di pusat kota. Mereka memilih apartemen dibandingkan hotel berbintang karena ingin menikmati suasana yang lebih nyaman dan fleksibel selama berlibur. Dengan tinggal di apartemen, mereka bisa lebih leluasa mengatur aktivitas sehari-hari, memasak makanan sendiri sesuai selera, serta memiliki ruang yang lebih luas untuk bersantai bersama keluarga.)
Saat pertama kali menjelajahi Kuching, Farah langsung terkesan dengan keindahan dan kerapihan kota ini. Dibandingkan dengan Pontianak, suasana di Kuching terasa lebih tertata dengan jalanan yang lebih lebar, trotoar yang nyaman untuk pejalan kaki, serta banyak ruang hijau yang membuat kota ini terasa lebih asri dan sejuk. Destinasi pertama yang mereka kunjungi adalah Waterfront Kuching, sebuah kawasan yang membentang di sepanjang Sungai Sarawak. Tempat ini merupakan ikon Kota Kuching dan menjadi pusat kegiatan wisatawan serta warga lokal. Mereka menikmati pemandangan indah sungai yang dihiasi oleh bangunan-bangunan khas Sarawak, seperti Dewan Undangan Negeri Sarawak yang megah dengan arsitektur uniknya. Di sepanjang Waterfront, berjejer kafe dan restoran yang menyajikan hidangan khas Sarawak. Farah dan keluarganya memilih duduk di salah satu kafe tepi sungai, menikmati pemandangan sore sambil mencicipi aneka makanan khas.
Saat malam hari, Waterfront Kuching semakin hidup dengan cahaya lampu warna-warni yang menciptakan suasana romantis dan nyaman. Banyak wisatawan, keluarga, hingga pasangan yang bersantai menikmati suasana tenang di tepi sungai. Mereka juga tak melewatkan kesempatan untuk menaiki kapal pesiar kecil yang menyusuri Sungai Sarawak. Dari atas kapal, mereka dapat menikmati pemandangan kota dari perspektif berbeda, melihat bangunan bersejarah, jembatan, serta Astana Negeri Sarawak yang memancarkan keindahan arsitektur khas. Tak hanya itu, mereka juga menyempatkan diri mengunjungi Taman Orkid Kuching, taman yang terkenal dengan koleksi anggreknya yang sangat eksotis dan beragam. Tempat ini menjadi favorit bagi pecinta tanaman dan fotografi, karena keindahan bunga anggrek yang unik dan berwarna-warni. Selain berjalan-jalan menikmati pemandangan taman, mereka juga mengabadikan momen dengan berfoto di antara bunga-bunga yang bermekaran.
Kuliner Khas Sarawak
Selama di Kuching, keluarga Farah tidak melewatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai makanan khas Sarawak. Salah satu hidangan yang mereka nikmati adalah Laksa Sarawak, mi berkuah santan dengan bumbu rempah yang khas. Rasa gurih dan kaya rempah dari laksa ini membuatnya menjadi favorit mereka selama di Kuching. Selain itu, mereka juga mencicipi Kolo Mee, hidangan mi dengan tekstur kenyal dan rasa gurih, yang biasanya disajikan dengan potongan daging dan bawang goreng. Kedua hidangan ini menjadi makanan favorit keluarga Farah selama di Sarawak.