Mohon tunggu...
Yuni Fitria
Yuni Fitria Mohon Tunggu... -

BNI 46 Batch 77

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kegelisahan sang Guru Muda

29 Desember 2009   19:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


aku terdiam sesaat, merasai bisikan hati yg memberontak di dalam. amarah memuncak pada satu titik absurd saat itu, DIA SALAH BESAR. tidak ada satu orang pun yang pantas menilai kapasitas ku secara mutlak dengan kata TIDAK BISA.

lagipula, menurutku mendidik adalah urusan keikhlasan hati mencintai murid bukan HANYA urusan kesesuaian akademik. adakah jaminan bahwa semua guru dgn beban Spd di pundaknya mengajar sepenuh hati? lalu menerbitkan murid murid dgn daya saing tinggi sampai ke langit? boleh jadi iya tapi mungkin juga tidak. kutekankan sekali lagi tidak ada satu orang pun yang berhak melabelkan secara mutlak YA atau TIDAK dalam hal ini.

fiuh,, percuma saja berdebat. Toh, dia orang asing yang baru saja kutemui. tahu apa dia tentang kerja kerasku dalam mendidik.

sedikit banyak aku hanya beberapa kali saja tersenyum kecut dgn lawan bicaraku ini. selebihnya aku menatap lurus kedepan. bersenandung dalam hati. dan berkali kali mencoba sedikit memahami jalan pikiran si bapak tua. dilematis.

di satu sisi aku memang tdk pernah betul betul tahu bgmn cara mengajar sesuai dengan tuntutan dari pemerintahan kita ini. bahan ajar kuliah yang ada di fakultas pendidikan secara resmi.

tapi di sisi lain aku sadar betul bahwa aku telah berhasil memporak porandakan kedunguan anak didikku. bertahap, perlahan namun pasti. pikiran mereka bersorak, meloncat, menari nari, gemerlap menyambut semua bahan ajaran yang ku bawakan. hanya untuk mereka. ya, hanya untuk kekasih kecilku.

tidak ada niat selain mencerdaskan mereka, pangeran kecil pendidikkan yang kelak merajai ilmu pengetahuan. Dan aku bergerak cepat, berlarian penuh semangat bersama mereka menujunya. Kami akan berpesta pora menyambut kemenangan itu nanti.

kalau sudah begini haruskah stempel sarjana pendidikan WAJIB melekat hangat di jidatku?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tulisan ini sebetulnya hanya referensi kata-kata untuk tulisan seorang teman kampus dalam lomba:
"Words Share Contest: Aku Pasti Bisa!!!".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun