Mohon tunggu...
Yuniar R
Yuniar R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

We Read To Know That We Are Not Alone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perlunya Fokus Keamanan Lingkungan untuk Mengatasi Sampah Makanan di Indonesia

1 Juli 2021   22:00 Diperbarui: 1 Juli 2021   22:37 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Pixabay.com

Dampak lainnya adalah sampah ini dapat menyia-nyiakan lahan. Semakin banyaknya sampah akan semakin banyak pula lahan yang dibutuhkan sebagai tempat pembuangannya. Ini juga dapat menyebabkan degradasi lingkungan dan merusak tanah. Hal tersebut tentu sangat disayangkan karena lahan-lahan tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif. 

Padahal dengan kepadatan penduduk Indonesia yang semakin tahun bertambah, lahan menjadi suatu yang penting saat ini.

Dampak yang telah disebutkan jelas belum semuanya. Namun, dari dua hal tersebut saja kita dapat melihat betapa meruginya kita jika masalah sampah makanan di Indonesia ini masih belum mendapatkan penanganan serius. Kita masih menyepelekan tindakan kita yaitu membuang-buang makanan dan terus mengulanginya tanpa mengetahui kita telah menyumbang sendiri ancaman bagi lingkungan hidup kita.

Maka pada hakikatnya jika kita mengedepankan keamanan lingkungan dalam setiap tindakan sehari-hari, kita dapat menciptakan kehidupan yang nyaman dalam bermasyarakat. 

Bumi kita yang sudah tua ini membutuhkan kepedulian setiap dari kita terhadap lingkungannya. Perubahan iklim khususnya adalah dampak terbesar yang dapat kita rasakan dari ketidakpedulian kita terhadap lingkungan. Iklim di Indonesia sekarang sudah tidak menentu. Hujan esktrem makin sering terjadi dan datangnya tidak dapat diprediksi. 

Musim kemarau pun sering berlangsung lama dan menyebabkan kekeringan. Hal tersebut secara tidak langsung akan mengganggu mata pencaharian sebagian orang seperti petani yang produktivitasnya akan melemah.

Pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya telah berusaha untuk menangani permasalahan sampah ini dengan mengeleluarkan Peraturan Presiden RI No 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengelolahan Sampah menjadi Energi Listrik berbasis teknologi ramah lingkungan dengan mengoperasikannya di 12 daerah di Indonesia dan terus berproses hingga saat ini. 

Namun, tentunya peran pemerintah saja tidak cukup sebab masyarakat memiliki peran yang tidak kalah pentingnya. Ini karena kebanyakan sampah makanan berasal dari restoran dan rumah tangga, setiap individunya berkewajiban untuk dapat meminimalisir sampah yang terbuang tersebut.

Ada istilah zero waste sebagai gerakan gaya hidup untuk tidak menghasilkan sampah dengan cara mengurangi kebutuhan, menggunakan kembali, dan mendaur ulang.[1] Dalam ranah rumah tangga, usahakan untuk tidak memasak ataupun membeli terlalu banyak makanan melebihi porsi orang yang ada di keluarga. Bisa juga untuk membagikannya ke tetangga maupun kerabat jika masih ada sisa. 

Dalam ranah industri maupun usaha pangan, makanan yang terbuang dapat diserahkan ke bank makanan atau pihak lain yang membutuhkan. Dan jika makanan tidak layak konsumsi bisa dimafaatkan untuk dijadikan pakan ternak ataupun kompos.

Pada akhirnya, untuk dapat menangani sampah makanan ini adalah berusaha meminimalkan kebutuhan kita. Ada istilah jika makan harus secukupnya, maka sama dengan membuat ataupun membeli makanan harus sesuai porsi kita agar tidak ada yang terbuang. Pemerintah pun diharapkan untuk terus berusaha memerangi permasalahan ini dengan proses nyata kebijakan yang mereka buat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun