Mohon tunggu...
Yulius Solakhomi Wau
Yulius Solakhomi Wau Mohon Tunggu... Guru - Gratias Deo

Catholic Religion Teacher and Pastoral Ministry Agent

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Ibu Kok Setega Itu?

7 Oktober 2023   05:38 Diperbarui: 7 Oktober 2023   05:43 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di rumah kakek Rauf (gambar: Ahya Nurdin/Tribun Jabar)

Beberapa hari terakhir ini Subang, Jawa Barat sedang viral-viralnya setelah jasad seorang bocah 13 tahun ditemukan di salah satu saluran irigasi. Jasad bocah malang ini diduga kuat adalah korban pembunuhan karena tangannya terikat dan tubuhnya berlumuran darah. 

Mirisnya, pelaku pembunuhan anak itu bukan orang lain. Mereka adalah orang-orang yang berada dalam lingkaran kesehariannya. Ibu, kakek dan pamannya. Ya, mereka bertiga gelap mata  dan menganiaya Rauf dengan membabi buta. 

N, demikian inisial ibunya, menurut keterangan polisi adalah aktor utama di balik pembunuhan Rauf, darah-dagingnya sendiri. Dia juga yang pergi mengantar anaknya itu dengan sepeda motor dan membuangnya dalam keadaan masih hidup. 

"Mah, aku capek... Mah, aku sakit... Mah, aku ngantuk..." polisi menirukan kata-kata terakhir Rauf yang dia ucapkan dalam keadaan sakit akibat luka yang berdarah-darah itu kepada ibunya saat dia sedang dibonceng untuk dibuang. N, mengaku bahwa anaknya masih hidup saat dia buang.

Rauf, kamu pasti merasa sakit dan ketakutan saat ibumu mengikatmu. Kamu pasti beringis kesakitan saat pukulan-pukulan menghantam tubuhmu yang kecil itu. Kamu pasti menangis saat kakek, paman dan ibumu gelap mata menganiaya kamu. Aku tahu, dalam hatimu kamu berkata: "IBU KOK SETEGA ITU?"

Rauf, anak manis. Kamu sudah tenang di surga nak. Tidak ada lagi yang akan menyakiti kamu seperti saat sedang di dunia bersama orang-orang yang kamu cintai itu. Tapi, kamu tetap mencintai mereka kan, nak? Kamu tetap mencintai ibu kandungmu kan nak? Maafkanlah dia... ikhlaskanlah... Doakanlah ibumu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun