Mohon tunggu...
Yulis Setyanngsih
Yulis Setyanngsih Mohon Tunggu... Pustakawan/Guru Bahasa Inggris SD Negeri 1 Karangharjo/Tutor di PKBM LMC , Tegalharjo Kec. Glenmore Kab.Banyuwangi, Jawa Timur

Suka Kuliner, menari, menyanyi, aktif dalam Kepramukaan, aktif menjadi Tutor salah satu PKBM dan tergabung dalam anggota LPMD Desa, suka akan seni.Masih aktif menjadi mahasiswa UT Prodi ILMU PERPUSTAKAAN.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lebih Percaya Diri Dengan Menulis Toponimi

28 Mei 2025   11:03 Diperbarui: 28 Mei 2025   11:03 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          " Percaya diri juga bisa diperoleh dari sebuah kegiatan menulis, yang mana hal itu dapat berdampak baik bagi penulisnya". 

           Apa sebenarnya yang di tulis . . . ?

           Dalam rangka menjaga wawasan lokal khususnya informasi wilayah di kabupaten Banyuwangi dalam bentuk tulisan, maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Kepenulisan Berbasis Konten Lokal Tahun 2025 dengan Tema Toponimi Wilayah di Kabupaten Banyuwangi. Sehubungan dengan kegiatan tersebut maka pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi memberikan peluang pendaftaran bagi semua kalangan untuk menjadi peserta dalam kegiatan ini dengan mendaftar melalui link di bebagai media yang ada.

         Kegiatan ini dibatasi dengan jumlah peserta 100 orang tercepat yang mendaftar dengan tenggat waktu yang telah diberikan dengan mengirimkan tulisan sebagai salah satu syarat untuk dapat lolos menjadi peserta dalam kegiatan bimbingan teknis ini, yang mana ketika sudah terpilih menjadi peserta maka akan mendapatkan fasilitas khusus diantaranya karya terpilih akan diterbitkan Dispusip, mendapatkan buku antologi " Toponimi wilayah di Kabupaten Banyuwangi", sertifikat, kaos kegiatan, dan uang transport. Hal menjadikan peserta semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan tersebut. 

         Bimbingan Teknis Kepenulisan Toponimi ini dilaksanakan dalam beberapa sesi yang mana ada tiga sesi kegiatan setiap hari Selasa namun dengan tanggal yang berbeda. Kegiatan pembukaan dilasanakan pada tanggal 6 Mei, sesi kedua tanggal 20 Mei dan penutupan di laksanakan pada tanggal 27 mei 2025. Kegiatan ini selain bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis kepada penulis lokal juga dalam rangka memfasilitasi penulis di sekitar Kabupaten Banyuwangi untuk memberikan tulisannya tentang Toponimi wilayah atau tempat masing-masing peserta sehingga harapan dari Dispusip Kabupaten Banyuwangi akan membuat sebuah karya tulisan antologi yang mana pastinya dapat memberikan informasi baru sehubungan dengan Toponimi itu sendiri.

         Toponimi sendiri merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penamaan tempat / toponym dimana hal ini meliputi aspek sejarah, arti dan penulisan atau pengucapan (tipologi). Toponimi berasal dari dua kata Yunani, yaitu topos yang berarti tempat dan onoma yang berarti nama. Untuk Toponim sendiri memiliki arti nama yang diberikan kepada suatu tempat atau objek geografis. Toponim juga dapat dilekatkan pada unsur alam maupun buatan, seperti kota, pulau, sungai, laut, gunung, desa, jalan,dan jembatan. Toponimi menjadi suatu halyang penting dalam proses pemetaan karena dapat menjadi label untuk mengidentifikasi objek geografis yang dimiliki oleh suatu tempat atau lokasi tertentu, sekaligus  sebagai jejak sejarah dan penujuk arah sehingga mampu merefleksikan budaya serta karakteristik suatu tempat.

        Di Kegiatan ini, semua penulis diharapkan mampu memberikan warna baru dalam sejarah penulisan toponimi, yang mana pastinya akan menjadi suatu kebanggan tersendiri menjadi salah satu penulis toponim tempatnya masing-masing yang pastinmya akan menjadi bahan bacaan bagi pembaca toponim untuk mengetahui paling tidak jejak sejarah yang ditorehkan selama ini. Sebagai salah satu penulisa tersebut, saya juga merasa bangga dan merasa memiliki wadah serta media untuk menuangkan infromasi terkait tempat tinggal saya, yang mana hal ini sudah lama menjadi impian saya. Dulu saya sering bertanya dalam hari mengapa setiap tempat di tempat tinggal saya memiliki nama-nama unik , dan darimana asal usulnya. Namun hal itu hanya mampu bertengger dipemikiran saya saja, sampai pada akhirnya ada kesempatan ini dimana kegiatan bimtek ini mampu memberi ruang bagi penulis yang memiliki impian serta rasa keingintahuan tentang toponim khususnya di daerah asalnya.

        Dalam proses penulisan kami para penulis menemui banyak kendala, meskipun dalam proses bimbingan teknis sendiri para nara sumber sudah memberikan materi sebagai gambaran untuk penelusuran informasi dan menggali sebanyak-banyaknya jejak sejarah yang masih ada dan mampu memberikan keakuratan data yang mendukung penulisan toponimi ini. Kendala tersebut kebanyakan adalah buyut-buyut ( dalam bahasa osing ) orang yang usianya sudah tua ,  yang lahir di tempat itu dan harapannya buyut tersebut bisa memberikan cerita / informasi sejarah yang ada, pastinya hal ini akan sangat membantu sekali jika buyut tersebut juga pernah menjadi pelaku sejarah dan tahu akan asal usul tempat dan penamaan tempatnya, namun saat ini sedikit sekali buyut yang ada. Sebagai alternatif lainnya, kita bisa bertanya kepada pemangku wilayah tersebut bilaman memang benar-benar tahu dan mengetahui cerita tempat tersebut dari keluarga atau orang yang lahir di tempat itu. Selain itu kita juga bisa menelusuri melalui dephler dimana sesuai arahan nara sumber, pada link tersebut kita bisa menelusuri nama tempat yang ada, namun tidak semuanya akan muncul bilamana memang bukan dari penamaan yang biasanya dengan bahasa belanda. Hal ini menjadi alternatif pencarian infromasi karena diperkirakan sejarah yang ada tidak jauh dari zaman  penjajahan Belanda. 

        Seiring waktu berjalan, dari beberapa sesi yang ada, para penulis diberikan waktu selama masa inkubasi untuk memperbaiki dan dan mengevaluasi tulisan mereka dalam menyesuaikan tulisan, apakah sudah sesuai dengan aturan tulian, atau apakah sudah memenuhi tiga unsur utama dalam penulisan Toponimi itu sendiri. Selama masa tersebut juga , para penulis juga diberikan kesempatan untuk menanyakan dan berkonsultasi langsung dengan nara sumber melalui komunikasi di grup ataupun secara pribadi. para nara sumber memberikan hasil evaluasi dan koreksi pada sesi selanjutnya. Di sesi akhir dan penutupan semua penulis telah memberikan tulisannya, namun pastinya akan dilakukan proses editing oleh pihak Dispusib  Kabupaten Banyuwangi untuk bisa menajdikan tulisan para penulis menjadi hasil tulisan Toponimi yang sesuai dan baik.

       Di acara penutupan, para penulis dan nara sumber malakukan sesi foto sebagai bentuk berakhirnya kegiatan bimtek saat itu. Senang lega dan bahagia. Ada catatan sebagai bentuk kebersamaan bahwa kegiatan tersebut meskipun telah ditutup bukan berarti serta merta menghentikan semangat para menulis dan nara sumber sebagai sastrawan, jadi akan ada kelanjutan dari kegiatan ini kedepannya diharapkan terus melahirkan tulisan - tulisan lainnya, berkarya menoreh cerita untuk dapat dibaca oleh masyarakat luas sebagai giat literasi anak bangsa yang hakiki. Terima kasih semoga apa yang menjadi niat baik tulus dalam berkarya baik apapun menjadi keberkahan untuk kita semua. Salam literasi anak negeri. Satu untuk semua dalam sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun