Mohon tunggu...
Yuli D A
Yuli D A Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Aku

Diam tanpa Ekspresi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Sekawan "Kelas Ekstra" Part 3

21 Juni 2022   09:00 Diperbarui: 21 Juni 2022   09:01 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru adalah orang tua kedua setelah ayah dan ibu, tetapi bagaimana jikalau guru yang sudah tiada masih terus mengajar murid kesayangannya?

Sungguh susah dibayangkan bagaimana bisa berkonsentrasi dalam pelajaran, jika tahu bahwa sang pengajar sudah bukan manusia lagi. Ingin rasanya mencoba meloloskan diri, berlari ke rumah, mengunci diri di bilik, bersembunyi dalam selimut tebal dan berharap apa yang mereka alami hanyalah mimpi belaka, namun kenyataan tak semudah angan.

Lee, Zilong dan Donald berusaha menguatkan diri, hati dan pikiran untuk terus tenang berhadapan dengan roh Pak Ilham yang kini masih terus berusaha memberi pemahaman dalam memahami pelajaran yang telah mereka lewatkan sebelumnya, namun apa yang sebenarnya tersembunyi dari balik itu semua. Apa hanya karena kasih sayangnya hingga dia tak rela meninggalkan mereka, atau ada yang tersirat dibaik pembelajaran yang dia berikan?

Sesekali Lee dan Donald berusaha membuka tabir yang menyelimuti tragedi itu, namun mereka tidak menemukan petunjuk apapun dari sang guru, dari kata, gerak dan ekspresi terekam dalam memori, namun tak ada yang janggal dari semua itu, hingga sampai saat seseorang datang membubarkan mereka ...

“Apa yang kalian lakukan di sini?”

Mereka bertiga menoleh hampir bersamaan. Pak Kusain yang tak lain adalah kepala sekolah mereka, berdiri hampir memenuhi pintu dan menutupi sinar surya yang perlahan mulai tenggelam. Dengan kedua tangannya dilipat di atas perut setengah buncit dia memasuki ruang kelas.

“Belajar pak,” jawab Lee polos.

“Belajar? Sudah-sudah cepat pulang, sudah jam berapa ini, nanti orang tua kalian bingung mencari kalian!” suruh Pak Kusain.

“Tapi, Pak. pelajarannya belum selesai, masih kurang setengah jam lagi Pak.” protes Lee

“Siapa yang ngajar kalian?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun