Mohon tunggu...
Yulicia
Yulicia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, prodi Ilmu Komunikasi

ayok kenalan, pepatah bilang tak kenal maka tak sayang kalau udah kenal boleh panggil sayang.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Train to Busan" Menjadi Film Terbaik di Tahun 2016

6 September 2021   12:36 Diperbarui: 6 September 2021   14:18 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Hanconema.net

Negara Korea merupakan negara yang memiliki nilai entertainment yang tinggi. Korea memproduksi musik dan identik dengan boyband dan girlband. Berhasil meracuni dan membuat fansnya tergila-gila akan lagu serta orangnya. Negara Korea juga merupakan salah satu rumah produksi film terbesar di seluruh dunia. 

Korea sangat terkenal dengan drama-drama Korea atau sering disebut dengan nama drakor. Drakor ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, drama-drama Korea ini disajikan dengan episode-episode yang menarik perhatian masyarakat Indonesia. Namun tidak hanya sampai disitu Korea juga memproduksi layar lebar yang bergenre thriller. 

Dapat dilihat pada film yang berjudul 'Train to Busan'. Film ini ditayangkan pada tahun 2016 yang disutradarai oleh Yeon Sang-Ho. Film Train to Busan ini juga mendapatkan rekor sebagai film Korean pertama yang terbaik pada tahun 2016 dengan tembus 10 juta orang penonton.

Film Train to Busan ini film yang berlatar belakang zombie. Singkatnya film ini menceritakan tentang kereta api yang sedang melakukan perjalanan ke salah satu daerah yaitu Busan. Namun karena salah satu gerbong mendobrak daerah yang terlarang maka dari itu munculnya zombie-zombie yang memenuhi kereta. 

Film ini dibintangi oleh Gong Yoo sebagai pemeran utama dari film ini. Tentunya proses syuting yang dijalani tidak mudah, dengan bantuan teknologi-teknologi yang sudah sangat maju saat ini memudahkan crew syuting film Train to Busan.

Adanya editor-editor handal serta rumah produksi yang memadai membuat film ini tampak nyata dan berhasil menarik penonton ikut tegang dengan suasana film ini. Tidak hanya itu team make up yang membuat zombie menjadi tampak nyata. Proses syuting dibuat pada suatu ruangan besar dan ada kotak panjang yang membuatkan itu menjadi seperti kereta api. 

Setalah itu ada lighting yang sangat memadai, ada proyektor yang memantulkan gambar bahwa kereta api sedang berjalan di rel kerta api. Semua terlihat nyata. Kamera-kamera besar yang digunakan untuk membuat film tersebut. Jika ingin lengkapnya melihat behind the scene film Train to Busan ini bisa langsung melihatnya di Youtube. 
Dapat dilihat dari video tersebut kemajua teknologi sangat berdampak bagi perkembangan film di dunia. Karena adanya teknologi yang maju membuat film Train to Busan menjadi film Korea pertama yang terbaik di tahun 2016. Teknologi yang digunakan pada pembuatan film Train to Busan ini sangat banyak mulai dari lighting, kamera, pengeditan, dan masih banyak lagi. 

Hal tersebut juga membawa perubahan terhadap masyarakat dimana masyarakat jadi sering berkhayal serta mempercayai bahwa zombie itu ada. Namun hal tersebut mendobrak imajinasi masyarakat menjadi lebih luas lagi. Selain itu film ini juga memberikan pesan tentang peduli terhadap sesama. Tidak egois juga disampaikan dalam film ini sehingga berdampak pada masyarakat luas yang mengambil inti sari atau benang merah dari film ini.

Film Train to Busan ini memang tidak membawa implikasi sosial terlalu banyak, namun perkembangan teknologi membawa dampak yang cukup besar bagi industri film terutama pada film Train to Busan ini. Hingga film ini mendapatkan rekor film pertama terbaik di Korea pada tahun 2016. 

Film ini juga membawa keuntungan yang sangat besar dari penayangan film ini. Tidak sampai disini Train to Busan juga membuat episode kedua yang berjudul Penisula dimana film ini kelanjutan dari Train to Busan. Dengan proses syuting dan menggunakan teknologi yang sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun