Mohon tunggu...
Yuliati Salitsva
Yuliati Salitsva Mohon Tunggu... -

UIN MALIKI MALANG, PBA C

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masa perkembangan kanak-kanak tengah akhir perkembangan sosial

25 Mei 2015   20:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anak anak memulai sosial mereka dari berbagai lingkungan diawali dari

1.Keluarga (orang tua)

Pada anak-anak akhir, para orang tua hanya memberikan sedikit waktunya pada mereka (anak-anak). Menurut suatu investigasi, waktu yang dihabiskan oleh orang tua untuk mengasuh, mengajar berbicara, dan bermain dengan anak-anak mereka yang berusia 5 hingga 12 tahun kurang dari setengah dari waktu yang dihabiskan ketika anak-anak masih lebih kecil.
Menerapkan suatu sikap disiplin kepada anak selama masa akhir anak-anak seringkali lebih mudah bagi orang tua daripada saat masa awal anak-anak, dan juga lebih mudah dari masa remaja. Pada masa akhir anak-anak ini, perkembangan kognitif anak-anak sudah mulai matang, sehingga memungkinkan orang tua untuk bermusyawarah dengan mereka mengenai penolakan penyimpangan dan pengendalian perilaku anak-anak.
Selama masa akhir anak-anak, beberapa kendali dialihkan dari orang tua kepada anak, walaupun prosesnya bertahap dan merupakan koregulasi atau aturan yang dibuat bersama-sama antara orang tua dan anak-anak. Proses koregulasi ini adalah suatu periode transisi antara kuatnya kendali orang tua dari masa awal anak-anak, ke masa akhir anak-anak, bahkan ke masa remaja. Selama koregulasi ini, orang tua harus: Memonitor, menuntun, dan mendukung anak-anak ari jauh. Menggunakan waktu secara efektif ketika mengadakan kontak langsung dengan anak. Memperkuat kemampuan anak untuk memantau perilakunya sendiri, mengadopsi standar-standar perilaku yang sesuai, menghindari resiko-resiko yang membahayakan, dan merasakan kapan dukungan dan kontak orang tua sesuai. Pada seorang ibu yang bekerja di luar rumah, belum tentu menimbulkan akibat-akibat yang negatif bagi anak, karena akibat negatif kemungkinan terbesar timbul dari pola asuh yang salah, walaupun seorang ibu bekerja atau tidak bekerja. Pada anak-anak yang memiliki ibu yang bekerja, biasanya mereka tidak melihat orang tuanya saat ia pergi ke sekolah (kira-kira pukul 7) sampai ibunya pulang (biasanya pukul 7 malam). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lynette Long, disimpulkan bahwa pada anak-anak yang memiliki ibu yang bekerja, biasanya bertumbuh terlalu pesat, yang diakibatkan dari tugas atau tanggung jawab yang dipegang si anak.

2.Teman Sebaya

Pada anak-anak akhir, biasanya yang dilakukan dengan teman sebayanya adalah olah raga, bejalan-jalan, bermain games dan sebagainya. Permainan yang dilakukan mereka biasanya terjadi terhadap teman yang berjenis kelamin sama. Anak laki-laki bermain dengan teman laki-laki, dan anak perempuan bermain dengan teman perempuan.
Anak-anak yang sering memberi bantuan kepada teman-temannya, akan menjadi anak yang populer. Anak juga menjadi populer karena ia cenderung berkomunikasi secara lebih jelas, dapat menarik perhatian, dan lebih memelihara percakapan dengan teman sebayanya. Anak-anak yang diabaikan, menerima sedikit perhatian dari teman-teman sebaya mereka, tetapi tidak berarti mereka tidak disukai oleh teman-teman sebaya mereka. Sedangkan pada anak-anak yang ditolak, adalah anak-anak yang tidak disukai oleh temannya. Biasanya mereka ditolak karena mereka agresif, mengganggu, atau pemalu. Pada anak yang diabaikan, lebih karena mereka pemalu, sehingga mereka enggan untuk bermain secara aktif dengan teman-temannya. Anak-anak yang ditolak seringkali mengalami masalah penyesuaian diri yang loebih serius dikemudian hari dibanding dengan anak-anak yang diabaikan. Dalam interaksi teman sebaya, anak-anak akan bergabung dan membuat sebuah geng. Gang merupakan usaha anak untuk menciptakan suatu masyarakat yang sesuai bagi kebutuhan mereka. Gang yang umum adalah kelompok bermain yang sama, tujuannya yang utama adalah bersenang-senang meskipun bersenag-senang itu adakalanya menjurus pada kenakalan. Sejak usia 6 sampai 7 tahun anak laki-laki dan anak perempuan biasanya merasa lebih senang apabila berada di dalam kelompok yang sama jenis kelaminnya. Akibatnya, susunan gang biasanya bersifat satu jenis kelamin (Unisex). Karena setiap anak mempunyai kebutuhna social yang berbeda-beda, tipe yang memenuhi kebutuhan seorang anak tidak selalu memenuhi kebutuhan anak lainnya. Anak yang mempunyai social di luar rumah selama masa prasekolah akan berminat menjadi anggota gang lebih awal dibandingkan dengan anak yang pada masa prasekolah hubungan sosialnya terbatas pada anggota keluarga.
Gang yang ada, membawa pengaruh terhadap anak-anak. Havighurst menyatakan bahwa gang mempunyai empat cara utama dalam membantu anak-anak menjadi pribadi yang mampu bermasyarakat:
Cara Gang Melakukan Sosialisasi Terhadap Anak-anak. Gang membantu anak bergaul dengan teman sebaya dan berperilaku yang dapat diterima secara social bagi mereka. Gang dapat membantu anak dalam mengembangkan kesadaran rasional dan skala untuk melengkapi atau mengganti nilai orang tua yang cenderung sebagai “kata hati yang otoriter”.Melalui pengalaman gang anak mempelajari sikap- social yang pantas, misalnya cara menyukai orang serta cara untuk menikmati kehidupan social dan aktivitas kelompok. Gang dapat membantu kemandirian pribadi anak dengan memberikan kepuasan emosional dan persahabatan dengan teman sebaya. Sebagian besar kehidupan gang pada masa kanak-kanak menunjang perkembangan kualitas yang baik. Gang mengajarkan anak-anak untuk bersikap demokratis, untuk menyesuaiakan keinginan dan perbuatan mereka dengan perbuatan kelompok, untuk bekerjasama dengan anggota kelompok, untuk mengembangkan keterampilan yang mungkin dilakukan teman sebaya, dan untuk menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan individualisme antisosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun