Mohon tunggu...
Yulianto Satmoko
Yulianto Satmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sederhana dalam berfikir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memesan Makanan lewat Online Harus Jeli Juga

3 Maret 2021   04:16 Diperbarui: 3 Maret 2021   04:26 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Di masa serba canggih ini,  segala hal dipermudah,  termasuk dalam pembelian makanan secara online. Begitu banyak bermunculan mitra dari  penjualan makanan secara online,   baik yang sudah siap saji ataupun harus dimasak dulu.

Beberapa pengalaman atau hal yang berkaitan dengan masalah pembelian makanan secara online ini adalah :

- Suatu ketika memesan makanan yang harganya lumayan miring,  foto dan kemasannya bagus.  Dengan gembira siap untuk mencoba,  bungkus makanannya berlogo bagus,  begitu bungkusnya dibuka,  kami benar- benar kecewa dengan makanan yang disajikan,  seperti tidak fresh sayurnya,  misalnya oseng- oseng tempenya seperti digoreng ulang jadinya kering sekali.  Ya pantas harganya juga miring, tetapi saya pikir biayanya justru besar dibungkusnya. 

- Saya lebih suka membeli makanan yang siap atau sudah dimasak,  ataupun kalau dimasak juga lumayan cepat,  sebagai contoh suatu ketika memesan ayam panggang,  ternyata harus  pengendara ojol harus menunggu 30 menit masakan matang,  saya ganti yang lain,  kasihan juga  pengendara ojolnya.

-Agak fanatik terhadap masakan yang sudah pernah saya beli langsung,  sangat jarang mencoba  yang benar-benar  baru. 

-Saya pertimbangkan juga jarak restauran,  biasanya misalnya ada beberapa cabang restauran,  yang terdekat dan umumnya antriannya lebih sedikit (karena biasanya sudah mengetahui kondisi harian restauran).

Saya rasa itu saja pengalaman saya memesan makanan online dan cukup membantu di saat dibutuhkan dan saya sedang malas keluar rumah. 

Bagaimanapun penjual makanan online ini tetap harus menjaga kualitas, porsi,    sesuai antara gambar dengan kenyataan,  ataupun rating yang sudah ada,  agar tetap bisa eksis dan tidak ditinggalkan pelanggan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun