Mohon tunggu...
Veronica Yuliani
Veronica Yuliani Mohon Tunggu... Tujuan hidup kita adalah untuk percaya dan mengasihi Allah.

Belajar menulis 1 artikel setiap bulan, doakan berhasil ya!

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mengiring Tujuan Hidup dengan Bersyukur

4 Juni 2025   09:55 Diperbarui: 4 Juni 2025   10:12 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Buku Dok. Pri.

Di kala duduk seorang diri di bawah dedahanan yang hijau, sambil memandang gumpalan awan yang seperti salju. Semilir angin yang menerbangkan anak-anak rambut di dahi. Atau di kala berbaring seorang diri menatap langit-langit kamar di kala hari terasa sepi. Pernahkah timbul tanya dalam pikiranmu untuk apakah aku hidup? Apakah sebenarnya tujuan hidupku? Bagaimana supaya hidupku lebih bermakna?

Jika pernah, sudahkah kau punya jawabannya? Pertanyaan-pertanyaan itu sudah beberapa kali muncul dan mengusikku sejak muda dulu. Bahkan, sempat aku diskusikan dengan salah seorang kakakku. Tetapi aku belum mendapatkan jawaban yang seperti hatiku mau. Semenjak itu, aku mulai berburu buku-buku rohani tentang makna hidup, ikut kegiatan-kegiatan rohani demi menemukan makna hidup yang sejati.

Peziarahan Hati

Semenjak mulai bekerja aku tak lagi membaca novel, selera membacaku berubah. Aku lebih memilih membaca buku-buku pengembangan diri dan buku-buku rohani. Entahlah, mungkin karena usia.  

Beberapa bulan yang lalu aku membeli dua buku baru. Keduanya adalah buku rohani. Aku biasanya membelinya di toko buku rohani Kanisius atau di toko buku rohani di gereja. Membeli buku itu seperti candu walau kadang membacanya membutuhkan cukup banyak waktu.

Buku pertama yang kubeli adalah "Peziarahan Hati" karya Thomas Hidya Tjaya, S.J., Ph.D. Begitu membacanya aku langsung jatuh cinta dan bisa langsung menghabiskan hampir setengah halaman buku sendiri. Terkadang aku berpikir jika kita menemukan buku cocok dengan diri kita rasanya seperti menemukan jodoh.

Buku "Peziarahan Hati" ini isinya sangat kental dan khas dengan spiritual Ignasian. Buku ini menjelaskan bahwa tujuan hidup manusia bukanlah untuk mencapai hal-hal yang besar seperti kesuksesan dan kekayaan. Hidup juga bukan hanya untuk mengatasi segala kesulitan hidup.

Kalau dalam hidup ini kita hanya bercita-cita untuk dapat mengatasi segala kesulitan, menjadi orang baik-baik, jauh dari urusan kejahatan atau hal-hal buruk yang dapat menodai hidup kita, kita mereduksi makna kehidupan yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita.

Hidup yang baik dan jauh dari kejahatan saja tidaklah cukup bagi kita untuk membuat kita menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Kita perlu selalu menyadari  bahwa kita tidak bisa mengandalkan hidup kita yang bersih untuk memperoleh kehidupan kekal bersama Tuhan. Hidup bersatu dengan Tuhan itu hanyalah anugerah dari Tuhan semata-mata, bukan karena usaha kita yang paling keras sekalipun.

Tujuan hidup ini juga bukan untuk melakukan hal-hal besar yang paling luhur sekalipun. Kita perlu berhati-hati kalau kita merasa memiliki keinginan besar untuk melakukan banyak hal dalam hidup ini. Meskipun keinginan tersebut merupakan hal yang baik dan luhur, kita perlu sadar bahwa hal-hal yang kita lakukan belum tentu dikehendaki oleh Tuhan dan belum tentu pula membuat kita semakin percaya dan mengasihi Tuhan.

Tujuan hidup kita adalah untuk percaya dan mengasihi Tuhan. Hidup ini dan berbagai kebutuhannya hanyalah sarana belaka untuk percaya kepada Tuhan. Oleh karena itu, tidak boleh dimutlakkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun