Mohon tunggu...
Yuliana Rini
Yuliana Rini Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

seorang manusia yang mencintai dunia ini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penerapan Cultural Studies dalam Ilmu Komunikasi

1 Agustus 2023   20:49 Diperbarui: 1 Agustus 2023   20:57 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

PERNAH DENGER ISTILAH CULTURAL STUDIES DI ILMU KOMUNIKASI ?

Tentu saja kita sering mendengar kata cultural dan pasti ini berkaitan dengan budaya. Tapi kalo Cultural Studies itu apa ya ? dan bagaimana penerapannya di Ilmu komunikasi ? ayoook para calon ahli komunikasi Simak ya!!!

Cultural studies berguna untuk mempelajari berbagai jenis kebudayaan dan praktik budaya serta kaitannya dengan kekuasaan. Dengan tujuan untuk  mengungkapkan hubungan kekuasaan serta melihat bagaimana hubungan tersebut

mempengaruhi berbagai bentuk kebudayaan. Istilah budaya mencakup beberapa hal, mulai dari produk budaya, simbol budaya, perilakubudaya, gagasan serta sudut pandang yang mendasari perilaku tertentu. Teori cultural studies memiliki landasan bahwa manusia, komunikasi, masyarakat dan budaya saling berpengaruh satu sama lain

Datang dari Berelson dan Steiner bahwa Komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, emosi, ketrampilan, dan seterusnya, melalui penggunaan simbol-kata, gambar, angka, grafik, dan lain-lain. Atau, seperti yang dikatakan oleh Edwin Newman, "komunikasi adalah suatu proses ketika sejumlah orang diubah menjadi kelompok yang berfungsi." 

Hal ini membentuk pemahaman bahwa komunikasi tidak lagi sekadar masalah penyampaian pesan saja, tapi menjadi suatu proses ketika terjadi suatu perubahan sosial yang dipicu oleh pesan yang disampaikan. Komunikasi  itu sendiri merupakan unsur yang sangat berpengaruh dalam kebudayaan. Sebuah budaya tak mungkin terjadi di antara kelompok budaya tertentu tanpa adanya komunikasi.

Sebenarnya tidak sulit dalam memahami hubungan cultural studies dengan komunikasi, namun, untuk melihat bagaimana komunikasi terkait dengan cultural studies, perlu diketahui terlebih dahulu apa arti komunikasi itu, terutama yang berkaitan dalam ranah disiplin budaya. 

Dalam Cultural studies itu sendiri adalah untuk memahami realita budaya sekaligus mengubah struktur dominasi dan struktur masyarakat yang menindas. Sedangkan tanpa adanya komunikasi maka tentu saja kebudayaan tak akan muncul, karena tanpa komunikasi tak akan terjalin interaksi dalam hubungan di antara masyarakat pemilik kebudayaan tersebut. Penerapan antara ilmu komunikasi dengan cultural studies sesungguhnya merupakan hal yang bermanfaat karena menghadirkan inovasi, cara pandang baru, dan terobosan kreatif dalam riset-riset komunikasi

Dalam era globalisasi saat ini ditandai dengan semakin banyaknya interaksi antar budaya dan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Dengan terbukanya saluran dan akses komunikasi, terbuka pula kemungkinan interaksi antar budaya yang tak terbatas. Hal tersebut tentu saja akan banyak berdampak pada kajian budaya, yang mencoba memahami perbedaan antarbudaya lebih baik lagi dan secara lebih manusiawi.  Terjadinya Komunikasi antar budaya ini sering kali memunculkan sebuah masalah yang berasal dari berbedanya sumber budaya satu dan lainnya, perbedaan ini juga dapat memunculkan distorsi dalam pencapaian tujuan dari interaksi misalnya perbedaan Bahasa.

Bahasa menjadi komponen penting dalam mengandaikan konsep komunikasi sebagai suatu praktik budaya. Bahasa dipahami sebagai abstraksi dari fenomena, mulai dari fenomena sedehana hingga dan gagasan yang luar biasa rumitnya. Bahasa tidak akan sukses dipertukarkan di antara komunitasnya jika maknanya tidak dipahami. Tanpa makna, tanpa bahasa, tidak akan tercipta nilai budaya tertentu. Komunikasi dengan demikian melibatkan tindakan- tindakan penciptaan dan penafsiran makna dalam suatu budaya

Adanya perbedaan budaya pada setiap kelompok dapat menimbulkan kesalah pahaman misalnya pada orang jawa yang lemah lembut atau selalu berbicara dengan pelan terutama pada orang-orang yang lebih tua tentu berbeda dengan karakter orang sumatera yang pada umumnya berbicara dengan intonasi yang tinggi serta volume suara yang keras dan dianggap lumrah oleh orang-orang pada kelompoknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun