Gemuruh terdengar lirih. Sendirian ku memujamu. Tirai cinta masih saja mengeja makna. Adakah yang tersisa dari sebuah kekecewaan?. Aku bisa apa?.
Kutemukan sebuah buku sang pecinta sejati. Membuka lembar demi lembar cerita. Membaca lantunan ego. Terjerat pada kemiskinan kata. Jangan paksakan hati yang menemui kesudahan.
Cinta bagai api yang menghangatkan sekaligus mampu membakarmu. Entah ada pada bab yang mana, paragraf-paragraf harapan akan menyelesaikan tariannya. Menyudahi harapan. Memintamu menyerah pada akhir atau mengalah pada takdir.
Duduklah. Nikmati deru ombak ujimu. Perhatikan satu demi satu, adakah salah yang perlu diperbaiki?. Adakah ego yang perlu dilerai?. Adakah pelajaran yang mendewasakan?.
Perhatikan gelombang datang dan pergi. Ikhlaskan resahmu pada butiran gelombang pasang. Semoga di ujung sana, Tuhan membasahi resahmu. Menggantikan sendu dengan senang. Memelukmu dengan harapan indah. Semoga saja begitu.
Indonesia, 23 Maret 2020
Disaat covid-19 menyerang dunia.
~Beta Lr