Mohon tunggu...
Yulia Hikmiaty
Yulia Hikmiaty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan IPA Undiksha

Saya salah satu mahasiswa program pascasarjana Pendidikan IPA di Universitas Pendidikan Ganesha. Akun ini menggunakan akun pendidikan selama studi di Undiksha sebagai wadah atau wahana dalam belajar berkarya perlahan untuk terus belajar sepanjang hayat. Diharapkan dengan ini dapat memberikan wawasan bagi penulis ataupun pembaca artikel. semoga kita tidak pernah mengeluh untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cabang Filsafat yang Umumnya Tapak Generasi Berdiri (Ontology, Epistemology, dan Aksiologi)

30 Oktober 2023   22:16 Diperbarui: 30 Oktober 2023   22:24 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konsep apa yang ada dipikiran kamu ketika mendengar headline tentang filsafat?

Secomplicated apa pandangan kamu mengenai filsafat? tidak rumit donk ya?

Terlebih seorang filsuf terlihat begitu menawan ketika menampilkan redaksi-redaksi diluar nalar yang bahkan tidak terpikirkan sebelumnya oleh kita. Apakah kamu berminat untuk menjadi seorang filsuf?

Seperti Plato, Immanuel Kant, Aristoteles yang dia sebagai murid dari Plato, ada juga Socrates, Phytagoras, dan masih banyak lagi lainnya. Mereka juga memiliki pemikiran dan aliran yang berbeda-beda. Nah untuk lebih tahu bisa belajar dan membuka wawasan kita tentang filsafat dengan nilai-nilai didalamnya.

Dalam mencari pembenaran setiap manusia melakukan inovasi mengingat hingga mengaplikasikan pengetahuan. Mulai menerbitkan ide-ide terbaru dari beberapa konsep-konsep lama. Nah setiap orang juga mencari kebenaran dengan tentang suatu hal yaitu salah satunya dengan berfilsafat. Upaya itu dilakukan untuk mencari kebenaran dan mencari hakikat dari kebenaran itu sendiri.

Seseorang yang selalu mengembangkan pemikirannya dan penerawangannya sendiri bisa kita katakan sebagai orang-orang yang berfilsafat. Karena filsafat itu berarti pencarian tak henti terhadap kebenaran. Filsafat memiliki asal kata "Philos" yang berarti senang, cinta; dan "Shopia" yang artinya kebenaran atau hikmat. Lengkapnya "Philosophia" memiliki arti cinta atau gemar, senang pada kebenaran. Artinya merujuk pada pencarian sebuah kebenaran yang dinikmati dengan senang gembira. 

Dan orang-orang yang berfilsafat dikatakan orang yang memiliki pengetahuan yang ingin terus mencari tahu kemampuan dan hakikat diri untuk dimaknai. Dapat digambarkan sebagai seseorang yang berada disuatu tempat yang luas dan nyaman memandang jauh sekeklilingnya untuk mencari tahu kebenaran poin-poin kecil yang terlihat dan tidak terlihat dan memanfaatkan berbagai sudut pandang yang dimilikinya.

Untuk lebih memahami yuk kita cari tahu beberapa cabang filsafat yang biasa diketahui. Dari sekian banyak penulis akan memaparkan 3 cabang filsafat yaitu Ontology, Epistemology, dan Aksiologi. Ketiga cabang itulah yang umumnya diketahui dan digunakan berbagai kalangan dalam memikirkan dasara konsep pengetahuan hingga implementasinya terlebih jika sudah menyangkut tentang pendidikan.

Ontology dijadikan sebagai dasar karena mengkaji persoalan-persoalan mengenai "ada" dan "ketiadaan", atau menyelidiki segala sesuatu yang sebagaimana adanya. Ontology membahas sesuatu yang secara umum ada dan menampilkan pemikiran universal. Mencari arti dari keberadaan sesuatu untuk bisa kita memahami bahwa sesuatu tersebut telah ada. Ontology menjadi dasar kita untuk terus menelaah objek yang lainnya. Itulah Ontology

Epistemology menyangkut tentang pengetahuan, konsep-konsep, dimana kita mempelajari dan menentukan kodrat, pengetahuan, mengandai-andai, hingga bagaimana kita bertanggung jawab atas pengetahuan yang kita miliki. Disinilah dimana manusia memungsikan akal dan pikirannya untuk terus diasah dengan pengetahuan dan rasa penasaran akan sesuatu yang ingin diketahui, pengetahuan yang ingin dikembangkan, dan bagaimana sekiranya tujuan akhir yang akan didapat nantinya tersusun menjadi sebuah konsep-konsep pengetahuan. 

Aliran selanjutnya yaitu Aksiology yang berteori tentang nilai. Nilai-nilai yang dimiliki seperti etika, moral, estetika, dan kejiwaan. Jika epistemology mengacu pada logika maka aksiologi ini mengacu pada nilai-nilai. Etika umumnya berlaku pada kehidupan kita sehari-hari. Etika khusus berlaku pada bidang-bidang tertentu yang ditempatkan seperti pada politik atau etika politik dan ada etika pemerintahan yang bersangkutan dengan hal-hal pemerintahan dari suatu negara. Nilai estetis berpusat pada suatu keindahan seperti seni, karya-karya seni, penampilan-penampilan seni hingga seorang seniman. 

Bagaimana?

Apakah ini dapat membantu?

Terimakasih sudah membaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun