Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Yuk, Kita Kenali si Kecil Mungil yang Terbungkus Jaring

14 November 2023   09:02 Diperbarui: 16 November 2023   10:32 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman Buah Berjaring( Rambusa) dokpri Yuliyanti.

Adakah Pembaca Kompasiana yang mengenal tanaman dalam sematan artikel saya?

Jika ada yang tahu, pernahkah Anda memakannya? Seandainya belum, yuk, kita kenali si kecil mungil yang terbungkus jaring. Kira-kira buahnya enak nggak, ya?

Mungkin sebagian pembaca sudah ada yang mengenalnya, tetapi tiada salahnya jika saya menulis sedikit tentang tanaman liar yang mungkin dibuang lantaran dianggap tak bermanfaat.

Namun di tempat saya, tanaman yang memiliki buah terbungkus jaring jika masak menjadi sumber pangan di pedesaan.

Pertama mengenal jenis tanaman di atas ketika semasa kanak-kanak sedang berpetualang di hutan. Buah kecil mungkil yang terbungkus jaring dinamai warga sekitar plethokkan.

***


Pada Hari Minggu, 08 Oktober lalu, usai melakukan aktivitas saya membuntuti suami memetik buah pepaya di kebun. Kebetulan, dua pohon yang tumbuh tanpa kami tanam bibitnya berbuah melimpah. Bahkan, sering masak di pohon.

Foto Tanaman Rambusa menjalar di Pohon Pepaya Jepang. Dokpri Yuliyanti
Foto Tanaman Rambusa menjalar di Pohon Pepaya Jepang. Dokpri Yuliyanti

Sesampainya di tempat, kedua bola mata saya justeru tertuju pada tanaman yang menjalar di pohon pepaya Jepang. Kebetulan buahnya masak dan saya keasyikan memetik.

Hati bertambah girang tatkala melihat buah berjaring menguning di setiap tangkai. Tidak ingin menyia-nyiakan buah langka tersebut, jemari kian menari tiada henti memunguti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun