Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kecewa Karena Wisata Air Gagal? Berikut Cara Saya Menyikapinya

19 Juni 2022   17:05 Diperbarui: 19 Juni 2022   17:13 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambarhttps://www.befreetour.com/id/detail/7111-Rafting-at-Sungai-Elo-Yogyakarta

Topik pilihan admin Kompasiana bertema olah raga air(Arum jeram) mengingatkan setangkup kisah penulis. Narasi yang menumbuhkan rasa kecewa,tersebut terjadi beberapa tahun silam.

Seperti yang pernah saya tulis dalam unggahan di Kompasiana beberapa bulan terakhir. Bahwasanya, penulis hanya menamatkan pendidikan di tingkat dasar.

Selanjutnya mengadu nasib di beberapa kota hingga menemukan yang dicari( pekerjaan dan tambatan hati) Namun, semua kisah tidak akan diulas semuanya. Hanya sesuai judul.

Dalam sejarah perjalanan hidup, penulis dipertemukan dengan sebuah komunitas secara daring, hingga membuat bertambahnya wawasan.

***


Seperti tertulis di atas, lewat pembelajaran daring sedikit banyak saya mendapatkan ilmu pengetahuan sebagai penambah wawasan. Hingga pada waktunya kami para mitra mendapatkan fasilitas Edutrip.

Sebenarnya apa sih edutrip?


Menurut Kak Seto, Edutrip merupakan kegiatan yang diikuti oleh pelajar di luar homeschoolers dengan tujuan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, maupun soft skil an hard skil. 

Selain menambah wawasan, para pembelajar difasilitasi kunjungan wisata alam ke berbagai tempat terkenal di Jogja. Antara lain, Candi Borobudur, Malioboro, Lava Tour Merapi, Ulen Sentanu dan Rafting di Sungai Citra Elo.

Suatu ketika, usai beraktivitas gawai berdering. Coach Dadan Hamdani selaku pembimbing dalam pembelajaran daring menelephone saya guna memastikan keikutsertaan dalam kegiatan edutrip.

Ya, pembicaraan melalui panggilan jarak jauh tersebut sebagai kesinambungan pembahasan melalui grup perpesanan. Kala itu, saya belum bisa memberi jawaban keikutsertaan kegiatan edutrip terkait di rumah sedang ada perbaikan rumah.

Semula saya berharap dengan adanya pemberitahuan secara pribadi, akan mendapat izin suami setelah sepekan sebelumnya dalam acara santai saya memberitahunya.

Akan tetapi jawaban suami tetap sama, tidak mengizinkan saya ikut edutrip. Sebab, beliau merasa waktu 2 hari semalam untuk kegiatan edutrip terlalu lama. 

Berikut saya sematkan beberapa dokumentasi dari Master Anwar Rudin) salah satu rekan yang mengikuti kegiatan edutrip.  


Lalu apa yang saya rasakan? 

Sedih, marah atau kecewa? Semuanya.

***

Ada kalanya sesuatu yang kita rancang tidak sesuai kenyataan, tentunya menyisakan rasa sedih, dan kecewa yang mendalam.

Setiap individu tentu pernah mengalami serta merasakan kekecewaan dalam hidup. Rasa tersebut bisa muncul dalam kehidupan yang disebabkan beberapa hal. 

Mungkin sebuah impian yang tak sesuai harapan, bisa juga kecewa terhadap pasangan. Bisa pula berbagai peristiwa yang pernah dialami menjadi penyebabnya.

Memendam kekecewaan terlalu lama sama halnya meminum racun berkepanjangan. Lalu bagaimana caranya agar terbebas dari rasa kecewa? 

Berikut cara saya menyikapi rasa kecewa karena wisata air gagal.

1. Terima dengan lapang dada

Rasa kecewa tentu saja sangat menyakitkan. Namun, tidak ada salahnya kita menerima dengan lapang dada, tidak harus disangkal apalagi ditutupi. Sebab, semua individu pasti merasakan hal serupa. 

Serumit apapun masalah, pasti akan ada jalan keluar yang baik. Sepahit apapun terima saja rasa kecewa dengan ikhlas, karena semua yang kita harapkan tidak harus didapatkan.

Dengan menerima rasa kecewa lambat laun rasa tersebut bakal hilang dan bisa menjalani kehidupan yang lebih baik.


2. Fokus Pada Pekerjaan dan Harapan Baru


Harapan yang gagal diraih, menjadi penyebab rasa kecewa karena yang diinginkan tidak sesuai harapan. Namun, ada baiknya jika kita mempertimbangkan atau mengubah cita-cita. 

Mengubah impian yang positif dan lebih baik menjadi solusi setiap masalah. Sebagai contoh, saya sedang mempunyai hajat membangun rumah, maka fokus berpikir pada pekerjaan  tersebut agar bisa terlaksana sesuai harapan.


3. Ceritakan perasaan yang Dialami

Memendam rasa kecewa sendiri dapat membuat seseorang mengalami kondisi stres atau depresi. Maka, memilih menceritakan perasaan yang dialami kepada orang lain membantu meredakan rasa kecewa yang dialami.

Tentunya dalam hal ini seseorang tersebut selain bisa diajak berbagi ia mampu menjaga dan menyimpan curhatan kita.

4. Lakukan Hal yang Menyenangkan

Menyimpan rasa sedih tiada guna bagi kebugaran. Alangkah baiknya bila menanamkan sesuatu yang menyenangkan guna melawan rasa kecewa. Kita bisa melakukan hal yang membuat hati senang, pikiran tenang. Misalnya dengan bersilarurahmi ke tempat kerabat, atau piknik bagi yang mempunyai waktu luang.

Bisa juga mengikuti kajian di majelis ilmu, memperbanyak dzikir agar mendapat ketenangan batin.


5 Lihat Sisi Positif yang Terjadi

Dibalik rasa kecewa karena seseorang atau sebuah peristiwa yang dirasakan, tentunya memiliki sisi positif. Jika keinginan tidak tersampaikan bukan berarti itu tidak baik bagi kita, melainkan ada yang kebih baik . Makanya, lebih baik melihat sisi positif dari hal yang baru saja dialami.

Anda bisa mempertimbangkan penyebab impian yang tidak sesuai dengan harapan. Maka, menjadikan hal tersebut sebagai pembelajaran, motivasi dan semangat untuk memulai kehidupan yang lebih baik.

Selain itu meningkatkan kemampuan diri untuk menunjang cita-cita yang ingin dicapai.

Nah, itulah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa kecewa yang dirasakan. Hindari memendam rasa kecewa terlalu lama agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan fisik maupun mental. 

Selain itu semua, melakukan olah raga air lain, atau  sesuka hati secara rutin bisa meminimalisir rasa kecewa yang berkepanjangan. Sekian dari saya, semoga bermanfaat.

Referensi  1, 2

#Artikelyuliyanti
#TopikPilihan
#TulisanKe-331
#Klaten, 19 Juni 2022
#MenulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun