Malang, Juli 2025 -- Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, melaksanakan program kerja bertema Pengembangan Sumberdaya Manusia Magersaren dan Pesanggem dalam Kegiatan Konservasi dan Pemanfaatan Air di UB Forest. Kegiatan ini menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang menitikberatkan pada konservasi mata air, pemberdayaan warga, dan sinergi komunitas dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Kegiatan pertama diawali dengan pengukuran debit aliran dan pemetaan buffer zone mata air secara partisipatif, melibatkan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan diskusi mengenai kondisi aktual serta strategi konservasi yang tepat di kawasan sumber mata air UB Forest. Langkah ini penting untuk menjamin keberlanjutan potensi air yang sebagian besar telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, turut dibahas pula penerapan lubang resapan biopori yang diharapkan dapat membantu pengolahan limbah rumah tangga agar lebih bermanfaat sekaligus menjadi langkah nyata dan sederhana dalam konservasi air.
Kegiatan dua diawali dengan monitoring pemanfaatan blue-green-grey water di Dusun Sumberwangi, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, untuk mendokumentasikan pola penggunaan air bersih (blue water), air hujan yang meresap ke tanah (green water), serta air bekas pakai rumah tangga (grey water). Monitoring dilakukan melalui wawancara dengan delapan rumah tangga responden. Hasilnya menunjukkan pemanfaatan air masih dominan bergantung pada blue water, sedangkan green water sudah mulai dimanfaatkan sebagian melalui langkah sederhana seperti mulsa dan tanaman penutup tanah. Pemanfaatan grey water masih terbatas dan sebagian besar langsung dibuang ke selokan. Kegiatan ini menjadi dasar penyusunan edukasi lanjutan agar pengelolaan air di rumah tangga lebih efisien dan berkelanjutan.
Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan survei rumah yang sudah mempunyai talang air, Â dilanjutkan dengan memberikan pemahaman ke masyarakat tentang manfaat pemanenan air hujan dan sumur resapan. Setelah itu, dilakukan pemasangan alat untuk menampung air hujan seperti talang, drum, dan filter, serta pembuatan sumur resapan yang diisi dengan batu, kerikil, pasir kasar, pasir halus, dan ijuk secara bertahap. Manfaat dari kegiatan ini adalah menambah wawasan masyarakat tentang cara menjaga air, jadi salah satu solusi nyata buat mengurangi risiko kekeringan dan banjir, serta mengajak warga lain supaya bisa ikut melakukan hal serupa demi kelestarian air ke depannya.
Kegiatan tiga diawali dengan melakukan pemasangan papan penanda sumber mata air yang di lakukan di 3 lokasi berbeda yang berada dalam wilayah UB Forest yaitu resort Sumbersari, Sumberwangi dan Buntoro. Hal ini dilakukan sebagai alat informasi yang menyatakan keberadaan sumber mata air dan sebagai upaya konservasi sumber mata air. Tidak lupa juga Mahasiswa KKN FP UB 2025 melakukan aksi pembersihan di sekitar sumber mata air, dimana pembersihan difokuskan pada pemungutan sampah anorganik, terutama sampah plastik yang tidak bisa terurai dan berpotensi mencemari tanah serta mengganggu infiltrasi air. Selain itu, Mahasiswa KKN FP UB 2025 juga melakukan penanaman vegetasi konservasi di sekitar sumber mata air yang di fokuskan pada UB Forest Resort Sumberwangi. Jenis tanaman yang digunakan antara lain bambu petung (Dendrocalamus asper), beringin lokal (Ficus benjamina), dan keruing (Dipterocarpus retusus). Kegiatan ini bertujuan menciptakan zona penyangga alami di sekitar sumber mata air agar fungsi resapan, perlindungan tanah, dan kualitas air tetap terjaga dalam jangka panjang.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan pemaparan hasil KKN di UB Forest Resort Sumberwangi, menegaskan kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung SDGs, khususnya Tujuan 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim), Tujuan 15 (Ekosistem Daratan), dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui sinergi antara mahasiswa, masyarakat Magersaren, dan pesanggem UB Forest, upaya konservasi ini diharapkan menjadi inspirasi program berkelanjutan demi menjaga kelestarian air dan lingkungan. Dalam pemaparan tersebut, mahasiswa menyampaikan berbagai capaian program yang telah dilakukan, mulai dari pengukuran debit aliran dan pemetaan buffer zone mata air, sosialisasi penerapan lubang resapan biopori, hingga monitoring pemanfaatan blue water, green water, dan grey water di tingkat rumah tangga. Seluruh kegiatan ini dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang bagi keberlanjutan sumber daya air, tidak hanya sebagai proyek sementara tetapi sebagai langkah awal membangun kesadaran bersama. Pelibatan aktif masyarakat menjadi salah satu fokus utama dalam program ini. Mahasiswa berupaya memastikan bahwa hasil KKN dapat diteruskan oleh warga melalui praktik sederhana di rumah tangga maupun aktivitas kolektif di tingkat komunitas. Dengan pendekatan partisipatif, diharapkan kesadaran lingkungan dapat tumbuh secara berkelanjutan, menjadikan konservasi air sebagai kebiasaan sehari-hari. Kegiatan ini sekaligus menjadi penutup rangkaian program KKN mahasiswa di Desa Donowarih. Melalui hasil yang telah dicapai, mahasiswa berharap upaya ini dapat menjadi inspirasi sekaligus dasar bagi pengembangan program lanjutan yang melibatkan lebih banyak pihak dalam menjaga kelestarian sumber mata air UB Forest.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI