Mohon tunggu...
Money Pilihan

Berhitung Untung dari Annual Meetings IMF-WB 2018

31 Agustus 2018   21:38 Diperbarui: 31 Agustus 2018   22:37 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa bulan belakang ini gaung perhelatan kelas dunia di Indonesia cukup menyita perhatian, sebut saja Asian Games ke-18 yang sekarang sedang berlangsung di Jakarta-Palembang dan satu lagi International Monetary Fund - World Banking Annual Meetings alias IMF-WB AM 2018 yang akan di gelar di Bali pada Oktober 2018.

Soal Asian Games sepertinya lebih familiar tapi soal IMF-WB AM 2018 tampaknya masih sedikit samar. Berbekal informasi Google mari kita cari tau apa sih MANFAAT dari pertemuan tokoh-tokoh dunia di bidang ekonomi bagi kita sebagai penyelenggara, jangan sampai tuan rumah hanya kebagian sibuk persiapan saja.

Baiklah kita mulai listing satu persatu datanya. Dari situs resmi am2018bali.go.id diketahui akan ada sekitar 15.000 peserta dari 189 negara mulai dari Presiden, Menteri, Duta Besar, Perbankan, Pengusaha, Investor, Perwakilan Pemerintah, Pelaku Ekonomi, Pengamat, Akademisi, Wartawan dari seluruh dunia dan partisipan lain-lain.

Kebayang bakal rame banget, itu artinya melalui duta di bidang ekonomi dan keuangan dunia yang hadir dalam acara ini,  kita dapat menunjukan bagaimana kemajuan perekonomian Indonesia. Selain itu untuk menjamu semua peserta dibutuhkan banyak hotel, sarana transportasi, restaurant, ruang pertemuan yang akan disewa dan digunakan peserta saat berada di Indonesia yang artinya juga akan banyak perputaran uang yang masuk ke indonesia alias devisa akan bertambah.

Untuk melayani tamu belasan ribu orang tentu saja juga dibutuhkan ribuan tenaga kerja, mulai dari peserta acara, staff hotel, staff penyelenggara acara, pekerja restaurant dan rumah makan, liaison officer, staff administrasi, volunteer, driver, pekerja bangunan dan sebagainya sehingga bisa dibilang acara kelas dunia ini akan menyediakan lahan kerja tambahan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Bali.

Lokasi perhelatannya di Bali yang terkenal dengan pariwisatanya, itu artinya dengan promosi yang gencar kita bisa menambah pemasukan devisa lebih banyak lagi dengan menawarkan paket wisata diberbagai destinasi andalan mulai dari Bali, Lombok, Borobudur Jawa Tengah, Banyuwangi, Danau Toba, Pulau Komodo di Labuan Bajo, Gunung Bromo, Raja Ampat dan daerah lainnya.

Bayangkan kalau promosi wisata dengan tajuk voyage to Indonesia berhasil dan membuat peserta tertarik, mereka bisa berlibur di daerah-daerah wisata setelah menyelesaikan tugasnya di IMF-WB AM 2018. Belum lagi kalau mereka mengajak teman serta keluarga untuk ikutan datang ke Indonesia otomatis devisa akan semakin bertambah dan perekonomian di daerah wisata akan semakin hidup.

Kedatangan tamu dari ratusan negara tentu saja akan semakin memperkenalkan ragam budaya Indonesia termasuk kerajinan serta buah tangan khas tanah air yang akan menjadi oleh-oleh peserta saat kembali ke negara masing-masing. Otomatis UMKM masyarakat akan semakin laris manis menjadi buruan peserta sebut saja kue-kue  tradisional, kain-kain khas nusantara, berbagai kerajinan tangan hingga karya seni lainnya.

Lalu apa yang harus dipersiapkan Indonesia sebagai tuan rumah, agar kesempatan ini tidak terbang begitu saja ?. Pertama tentu saja kita harus menyediakan sarana hotel, transportasi, restauran, paket perjalanan wisata, oleh-oleh khas Indonesia (UKM) yang terbaik agar dapat memberikan kesan yang mendalam akan keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia.

Melalui peserta yang datang serta pemberitaan media dari berbagai negara yang meliput kegiatan ini diharapkan nama Indonesia akan semakin mendunia.

Tapi perlu di Ingat dan diperhatikan oleh pemerintah kalau acara sebesar ini bukan hanya milik Bali semata, tugas berat untuk mempromosikan potensi daerah lainnya yang punya potensi tidak kalah dari Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun