Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Satu Hari di Blitar, Sebuah Perjalanan Manis di Kampung Coklat

28 Juni 2025   09:55 Diperbarui: 29 Juni 2025   11:36 3329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di kebun kakao, dokumentasi pribadi Buz

Sejarah coklat, dokumentasi pribadi Ayu
Sejarah coklat, dokumentasi pribadi Ayu

Di awal abad ke-17, cokelat mulai banyak disuka dan menjadi minuman yang digemari di kalangan istana di Eropa. 

Coklat akhirnya menyebar di kalangan kaum elit Eropa dan seiring berjalannya waktu permintaan akan coklat terus meningkat dan makin terkenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Mengenai sejarah Kampung Coklat sendiri, bermula di tahun 2004 ketika seorang peternak ayam bernama H. Kholid Mustofa mengalami kebangkrutan akibat wabah flu burung. 

Kholid lalu merintis usahan baru dengan merawat 120 pohon kakao milik keluarganya yang ditanam pada tahun 2000 di lahan seluas 750 meter persegi.

 Sejak saat itu, ia mulai fokus menjalankan usaha tersebut dan mempertimbangkan untuk membuka lapangan pekerjaan demi kesejahteraan para petani coklat di daerahnya.

Melalui magang di PTPN XII Penataran, Nglegok, Blitar dan belajar di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, Jawa Timur, Kholid terus mendalami teknik budidaya kakao yang benar

Kholid terus berusaha memberikan edukasi lewat kelompok-kelompok taninya tentang budidaya kakao ini.

Sejarah Kampung Coklat, dokumentasi pribadi Ayu
Sejarah Kampung Coklat, dokumentasi pribadi Ayu

Usaha Kholid terus maju dengan semakin banyaknya bibit kakao yang dikembangkan dan berakibat semakin banyaknya coklat yang dipasok ke tempat industri pengolahan coklat.

Tidak berhenti di situ, Kholid lalu belajar bagaimana cara mengolah coklat sendiri yang kemudian dipasarkan di Blitar dan Solo..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun