Transformasi Paskibra, Disiplin yang Dinamis dan Penuh Cerita

Beberapa siswa dengan seragam biru serta topi putih tampak demikian gagah dan tegap memperagakan gerakan baris-berbaris. 

Satu orang yang bertugas sebagai komandan berdiri agak jauh dari barisan. Ia memberikan aba-aba yang direspon dengan gerakan- gerakan tertentu dari pasukannya.

Ketika dicermati lebih lanjut, ternyata ada yang unik. Di sela sela komando tersebut ada kalimat-kalimat panjang yang ternyata adalah sebuah cerita. 

Baca juga: Pemberian Kisi-Kisi Ulangan, Solusi atau Bumerang bagi Siswa?

Tampilan paskibra dalam sebuah event lomba, memasukkan unsur cerita, dokumentasi Kradika

Ya, Kian Santang, itu cerita yang dibacakan. Setiap satu bagian cerita yang dibaca akan diperagakan gerakan-gerakan dari pasukan yang dilengkapi dengan kalimat atau bahkan lagu tertentu.

Sangat menarik. Betapa tidak? Selama ini jika mendengar kata paskibra, yang tergambar dalam benak kita mungkin satu peleton siswa yang memperagakan gerakan baris berbaris dengan disiplin dan kaku. Tapi sekarang tidak.

Formasi dan variasi dalam lomba paskibra, dokumentasi Kradika

Baca juga: Catatan Hardiknas 2025, Mari Terus Bersinergi karena Pendidikan Bermutu Perlu Partisipasi

Satu orang komandan sebagai pemimpin tetap ada , hanya saja gerakannya kalau saya boleh katakan mirip koreografi tari, bahkan kadang ada nyanyinya juga. Meski demikian unsur tegas dan sigap tetap ada.

Baca juga: Belajar dari Film "Jumbo", Sahabat dan Keluarga adalah Harta yang Sungguh Tak Ternilai Besarnya

Tentang Paskibra

Tugas paskibra mengibarkan bendera saat upacara, dokumentasi Bintaraloka 

Sesuai namanya, paskibra atau pasukan pengibar bendera adalah pasukan yang bertugas sebagai pengibar bendera saat upacara berlangsung. 

Diterangkan dalam  Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0416/U/1984 tentang Pendidikan Pendahuluan Bela  Negara yang diselenggarakan di sekolah, Paskibra termasuk dalam kegiatan bela negara.

Di sekolah kegiatan paskibra dimasukkan dalam ekstrakurikuler dan sangat diminati oleh para siswa terutama yang suka dengan pelajaran baris berbaris dan ingin menggembleng kedisiplinan mereka.

Dalam perkembangannya di sekolah, paskibra tidak hanya bertugas sebagai pengibar bendera, tapi juga menjadi petugas upacara yang lain.

Anggota paskibra juga bertanggung jawab dalam membantu kelas kelas yang mendapat giliran menjadi petugas upacara.

Sejarah terbentuknya paskibra berawal  sekitar tahun 1946 dimana pada saat itu dibentuk Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) oleh Mayor Husein Mutahar. 

Paskibra setelah bertugas, dokumentasi pribadi 

Paskibraka sendiri merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Paskibraka bertugas mengibarkan bendera pusaka pada upacara Hari Kemerdekaan di Jakarta.

Karena reputasi paskibraka yang sangat baik maka lahirlah paskibra sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah- sekolah. Lewat kegiatan paskibra siswa digembleng dan  mempunyai harapan untuk menjadi anggota paskibraka.

Untuk meningkatkan kepiawaian dalam baris berbaris, ada berbagai kompetisi antar tim paskibra yang diadakan. 

Dengan kegiatan ini semua tim akan terus mengasah kemampuan dan berusaha menampilkan performa terbaik mereka.

Dalam sebuah perbincangan saya dengan Bunga, salah satu siswa anggota Paskibra, diterangkan bahwa dalam sebuah kompetisi paskibra ada bermacam macam nomor yang dilombakan seperti peraturan baris berbaris juga variasi dan formasi baris berbaris.

Peraturan Baris Berbaris (PBB) meliputi keterampilan dasar baris berbaris, baik gerakan di tempat maupun gerakan berpindah. Contoh: balik kanan, hadap kiri kanan, maju jalan dan lain- lain.

Sedangkan variasi dan formasi meliputi tampilan gerakan baris berbaris yang lebih dinamis dan kreatif juga membentuk pola-pola tertentu misal segitiga, lingkaran, atau yang lain. 

Di variasi dan formasi ini peserta bisa memasukkan kreasi dengan memasukkan unsur dongeng, cerita rakyat atau bahkan lagu. 

Ada banyak hal yang dinilai dalam lomba paskibra, termasuk di antaranya kostum, kepiawaian danton juga pelatih.

Paskibra melatih kekompakan, dokumentasi Kradika 

Berkaitan dengan hal tersebut ada banyak pula kategori kejuaraan dalam sebuah lomba paskibra, seperti juara PBB, juara variasi formasi, danton terbaik, pelatih terbaik, peserta favorit bahkan adapula kategori the best tiktok.

Seiring dengan perkembangan zaman paskibra terus bertransformasi. Paskibra tidak lagi tampil kaku, tapi luwes, variatif juga menyesuaikan dengan tema- tema kekinian. 

Selain belajar tentang disiplin, manajemen waktu, kekompakan juga latihan fokus, ternyata ada hal menarik lain yang didapat oleh siswa dari latihan paskibra ini.

"Kami merasa sangat akrab satu sama yang lain, dan seolah menjadi sebuah keluarga, " ungkap Bunga menutup pembicaraan kami siang itu.

Semoga bermanfaat, salam edukasi