Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Anak 'Nakal' Perlu Dibawa ke Barak Militer, Solusi atau Stigma Baru?

14 Mei 2025   10:38 Diperbarui: 14 Mei 2025   10:38 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kang Dedi Mulyadi, gubernur Jawa Barat (sumber gambar : Suara Merdeka)

Suatu saat saya berdiskusi dengan seorang teman yang merupakan guru BK di sekolah saya. Teman saya ini sering menangani siswa yang bermasalah, mulai dari masalah yang ringan , sedang sampai berat.

"Menurut Ibu, memasukkan anak nakal ke barak militer tepat atau tidak?" tanya saya.

"Ada plus minusnya, yang harus dijaga adalah jangan sampai anaknya mendapat cap tertentu dan pada akhirnya menjadikan dia trauma," kata teman saya.

***

Akhir akhir ini sedang marak berita tentang langkah Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) memasukkan anak anak nakal ke dalam barak militer. 

Anak nakal disini yang dimaksud KDM  adalah anak yang :

1. Sering terlibat dalam tawuran, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

2. Mengonsumsi alkohol atau terlibat dalam aktivitas mabuk-mabukan

3. Terlalu sering bermain game seperti Mobile Legends hingga begadang, sehingga kesulitan bangun pagi dan malas bersekolah.

4. Berperilaku membangkang terhadap orang tua, termasuk anak yang bersikap kasar atau bahkan mengancam keluarga di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun