Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berbagi Takjil, Menanamkan Pendidikan Karakter pada Bocil dengan Cara yang Menyenangkan

30 Maret 2025   20:45 Diperbarui: 31 Maret 2025   03:34 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak kecil membagikan takjil di jalan (dokumentasi pribadi)

Sore itu saya melihat sebuah pemandangan yang sangat menarik. Di sebuah jalan tidak jauh dari RSSA dua anak kecil dengan digandeng ayah dan ibunya bergantian membagi-bagikan takjil.

Takjil diberikan pada para tukang becak ataupun pedagang kecil yang ada di tepi jalan. 

Dengan takut- takut kedua bocil itu menyodorkan takjil dalam sebuah mangkok kertas. 

Tapi demi mendapat sambutan yang demikian hangat dari para penerima takjil keduanya langsung semangat dan kembali meminta kemasan kemasan takjil yang masih belum dibagikan.

"Bunda, mana lagi," kata keduanya pada Bundanya yang membawa tas besar berisi makanan. Kedua anak kecil itu tampak begitu gembira.

Membagikan takjil pada penjual di tepi jalan (dokumentasi pribadi)
Membagikan takjil pada penjual di tepi jalan (dokumentasi pribadi)

Hal yang menarik, ketika saya sempat berbincang bincang dengan bunda dari dua anak kecil tersebut, dia mengatakan bahwa semua yang dibagikan hari ini adalah hasil masakannya sendiri.

Subhanallah.., saya sungguh kagum. Betapa repot dan hebohnya untuk mempersiapkan makanan sekaligus membagikannya seperti sore ini. Apa lagi dua bocil itu hanya berjarak usia dua tahun. Yang besar kelas satu SD sedangkan yang kecil duduk di TK A.

Sang Bunda bercerita bahwa sejak menjelang Dhuhur ia sudah sibuk di dapur. Menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak meliputi ayam disuwir suwir , tempe, juga bumbu-bumbu.

Ya, hari ini menunya adalah nasi , ayam suwir dan orek tempe.

"Orek tempe itu sambal goreng tempe ya?" tanya saya.

"Bukan, kalau sambal goreng tempe tempenya digoreng dulu.., kalau orek tempe, tempenya tidak digoreng," jelasnya.

Sesudah seluruh bahan makanan matang, semua segera dimasukkan dalam wadah- wadah mangkok kertas lalu ditutup dan siap dibagi-bagikan sore harinya.

Membagikan takjil seperti ini bukan hal yang pertama, namun sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh keluarga mereka.

"Anak anak selalu diajak?" tanya saya.

"Iya Bu, biar mereka kelak menjadi orang yang  suka berbagi," jawab Bunda diiringi senyumnya yang manis.

Persiapan takjil (dokumentasi pribadi)
Persiapan takjil (dokumentasi pribadi)

Aha, sebuah cara yang manis untuk menanamkan pendidikan karakter pada anak kecil. 

Bulan puasa sebagai bulan yang berlimpah Rahmat dan pahala adalah saat paling tepat untuk melakukan berbagai macam kebaikan.

Bulan dimana para orang tua lebih banyak mempunyai waktu di rumah ini adalah saat yang baik untuk memberikan penanaman karakter yang baik pada anak anaknya.

Bagaimana penanaman karakter baik yang paling efektif? Dengan memberikan teladan tentunya, karena satu teladan lebih bermakna daripada ribuan kata .

Saya tiba- tiba ingat, dulu di masa anak- anak saya masih kecil, untuk mendidik mereka selalu pergi ke langgar, cukup ayah mereka setiap azan tiba berangkat ke langgar, dan mereka mengikutinya.

Untuk mengajak anak-anak mengaji tiap hari, kami, orang tua  cukup membudayakan mengaji habis Maghrib dan anak-anak mengikutinya.

Anak adalah para peniru ulung. Ia mungkin tidak mendengarkan kita, tapi ia pasti akan meniru apa yang kita lakukan, demikian bunyi sebuah nasehat bijak. 

Studi di bidang psikologi menunjukkan bahwa pengembangan kemampuan empati sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial dan pengamatan terhadap perilaku orang lain.

Ketika anak-anak melihat perilaku baik, seperti kebaikan dan empati, yang dilakukan orang sekitar mereka, mereka cenderung untuk ikut menirukannya.

Gembiranya berbagi (dokumentasi pribadi)
Gembiranya berbagi (dokumentasi pribadi)

Sungguh sebuah pelajaran berharga yang saya dapatkan sore hari ini. Pelajaran dari sebuah keluarga kecil tentang menanamkan karakter baik dengan cara yang begitu menyenangkan.

Ya, dengan kegiatan berbagi takjil hari itu  keluarga ini bukan hanya merasakan sebuah kebahagiaan, namun juga menanamkan watak peduli pada anak-anak mereka. Karena anak yang belajar untuk peduli, akan tumbuh menjadi dewasa yang penuh kasih.

Salam Ramadhan  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun