Sore itu saya melihat sebuah pemandangan yang sangat menarik. Di sebuah jalan tidak jauh dari RSSA dua anak kecil dengan digandeng ayah dan ibunya bergantian membagi-bagikan takjil.
Takjil diberikan pada para tukang becak ataupun pedagang kecil yang ada di tepi jalan.Â
Dengan takut- takut kedua bocil itu menyodorkan takjil dalam sebuah mangkok kertas.Â
Tapi demi mendapat sambutan yang demikian hangat dari para penerima takjil keduanya langsung semangat dan kembali meminta kemasan kemasan takjil yang masih belum dibagikan.
"Bunda, mana lagi," kata keduanya pada Bundanya yang membawa tas besar berisi makanan. Kedua anak kecil itu tampak begitu gembira.
Hal yang menarik, ketika saya sempat berbincang bincang dengan bunda dari dua anak kecil tersebut, dia mengatakan bahwa semua yang dibagikan hari ini adalah hasil masakannya sendiri.
Subhanallah.., saya sungguh kagum. Betapa repot dan hebohnya untuk mempersiapkan makanan sekaligus membagikannya seperti sore ini. Apa lagi dua bocil itu hanya berjarak usia dua tahun. Yang besar kelas satu SD sedangkan yang kecil duduk di TK A.
Sang Bunda bercerita bahwa sejak menjelang Dhuhur ia sudah sibuk di dapur. Menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak meliputi ayam disuwir suwir , tempe, juga bumbu-bumbu.
Ya, hari ini menunya adalah nasi , ayam suwir dan orek tempe.