Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingkah Mengetahui Ranking Anak Sesudah Menerima Rapor?

10 Januari 2023   20:20 Diperbarui: 11 Januari 2023   01:20 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua murid menerima rapor anaknya. Sumber: Kompas.id

Segi Positif

1. Memacu semangat belajar. Dengan pencantuman ranking sebagian anak lebih termotivasi,  meski yang lain menjadi putus asa atau bahkan down. Golongan pertama adalah anak yang mendapatkan rangking atas dan golongan kedua adalah yang mendapatkan ranking bawah

2. Memberikan penghargaan. Adanya ranking membuat siswa yang sudah bekerja keras selama satu semester merasa dihargai. Lebih- lebih setelah akhirnya mendapatkan peningkatan posisi.

3. Memudahkan anak mendaftarkan sekolah lanjutan. Tidak bisa dipungkiri beberapa sekolah mengutamakan siswa yang punya ranking dengan ditunjukkan keterangan dari sekolah.

4.  Memudahkan anak mendapatkan beasiswa dari lembaga atau kantor kantor tertentu.  Dari pengalaman, ada kantor yang memberikan beasiswa pada putera puteri pegawainya yang mendapatkan ranking. Banyak  orang tua yang putera putrinya mendapatkan ranking meminta surat keterangan dari sekolah sebagai persyaratan mendapatkan beasiswa dari kantornya atau dari lembaga tertentu.

Segi negatif:

1. Siswa adalah individu yang unik, tidak bisa dibanding-bandingkan. Ada siswa yang pintar dalam akademis, olah raga, Seni bahkan bersosialisasi. Perankingan yang dasarnya adalah nilai akademis saja membuat siswa yang unggul dalam non akademis merasa kurang dihargai dan merasa tidak pandai.

Siswa mempunyai keunikan masing-masing, sumber gambar: Spiritnews.co.id
Siswa mempunyai keunikan masing-masing, sumber gambar: Spiritnews.co.id

2. Bagi beberapa siswa perankingan bisa membuat down. Apalagi jika siswa merasa sudah berusaha mati-matian tapi nilai dan posisinya tidak mengalami peningkatan.

3. Beberapa siswa menjadi lebih egois. Mereka berbuat apa saja untuk memperoleh nilai yang tinggi. Semangat kompetisi begitu tinggi, padahal selain kompetisi yang banyak dibutuhkan dalam kehidupan adalah kolaborasi.

Ada sisi positif dan negatif dari sebuah perangkingan. Perlu dipahami bersama bahwa ranking tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk  menentukan keberhasilan siswa ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun